Analisis Semiotik Tekstual Nyanyian

57 Teks nyanyian Ayun-ayun Tajak digolongkan sebagai teks yang bersifat logogenik. 1 Logogenik berarti teks nyanyian Ayun-ayun Tajak yang tercipta secara spontan. Yang diciptakan oleh janangdan bertemakan tentang nasehat- nasehat terhadap kehidupan insan. Teks nyanyian Ayun-ayun Tajak digolongkan sebagai teks yang bersifat melismatik. Melismatik berarti satu suku kata dapat dinyanyikan dengan beberapa nada. Dalam Bab IV ini, penulis mengkaji teks nyanyian Ayun-ayun Tajak yang disajikan dalam upacara turun karaiSuku Pesisir di Kota Sibolga. Kajian ini menggunakan teori semiotik yang meletakkan lambang sebagai bagian dari komunikasi. Komunikasi dapat terjadi dengan dua arah dan mengandung makna-makna tertentu. Makna digunakan untuk menyampaikan suatu pesan. Yang dapat dirasakan oleh pendengarnya, sehingga menggugah perasaan.

4.2 Analisis Semiotik Tekstual Nyanyian

Ayun-ayun Tajak Teks nyanyian Ayun-ayun Tajak merupakan sastra tradisional sastra lisan Pesisir yang bermuatan nilai-nilai budaya suku Pesisir. Isi teks nyanyian Ayun-ayun Tajak secara khususmerupakan nasihat-nasihat yang disajikan dalam bentuk pantun. Dengan demikian teks nyanyian Ayun-ayun Tajak bernilai sama dengan karya sastra yang berkaitan erat dengan sistem bahasa masyarakat pendukungnya. 1 Logogenik adalah satu kebudayaan musik etnik atau musik dunia dengan ciri khas utamanya adalah menggunakan dan menumpukan teks yang dikomunikasikan secara verbal.Untuk mengkaji makna yang diungkapkan melalui ritme, melodi, atau bunyi-bunyian lainnya, diperlukan pemahaman dan penafsiran dengan cara menelitinya, terutama apa yang ingin dikomunikasikan pencipta musik atau senimannya, yang bisa dijejaki melalui pemikiran mereka lihat Malm, 1977. Universitas Sumatera Utara 58 Menganalisis teks nyanyian Ayun-ayun Tajak berarti mencari tahu dan menemukan makna-makna yang muncul dari teks Ayun-ayun Tajak tersebut. Sehubungan dengan penemuan makna-makna tersebut, Alan P. Merriam mengemukakan bahwa musik juga mempengaruhi bahasa di mana keperluan musikal meminta perubahan dalam bentuk-bentuk percakapan yang normal. Ciri-ciri bahasa dalam lagu adalah jenis terjemahan yang istimewa yang mana kadang kala memerlukan pengetahuan bahasa yang istimewa pula 1964:188. Ini berarti teks dalam nyanyian Ayun-ayun Tajaktidak mengikuti struktur yang biasa dalam bahasa Pesisir. Teks nyanyian Ayun-ayun Tajak terdiri dari silabel-silabel yang tersusun berdasarkan aturan-aturan tertentu. Artinya susunan silabel-silabel dalam teks Ayun-ayun Tajak diatur sesuai dengan kebutuhan melodi dan keindahan pengembangan melodi Ayun-ayun Tajak. Sebagian dari silabel tersebut berbentuk kata yang mempunyai arti. Sebagian lain,berbentuk kata yang tidak mempunyai arti atau silabel tambahan. Yang dimaksud dengan kata yang mempunyai arti adalah kata yang dapat diartikan ke dalam bahasa daerah setempat atau bahasa Pesisir dan bahasa Indonesia. Berikut ini merupakan contoh kata-kata yang mempunyai arti Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.1 Contoh Kata-kata yang Memiliki Arti Harfiah No. Kata Bahasa pesisir Arti dalam bahasa Indonesia 1. Dusanakei Dusanak Saudara 2. Kininei Kini Sekarang 3. Kawanei Kawan Teman Sedangkan silabel tambahan tidak dapat diartikan ke dalam bahasa daerah setempat atau bahasa Pesisir dan Bahasa Indonesia. Jumlah silabel tambahan dalam penyajian lagu ini tidak sama karena hal itu tergantung pada penggarapan teks seorang penyaji. Universitas Sumatera Utara 60 Dalam analisis ini, penulis memilih teks nyanyian Ayun-ayun Tajak yang dilaksanakan pada siang hari pada saat mambuekan anak. Teks Ayun- ayun Tajak tersebut terdiri 4 pantun. Selanjutnya untuk memudahkan proses penganalisisan teks Ayun-ayun Tajak¸ penulis membaginya menjadi dua bagian, yaitu 4 sampiran dan 4 isi pantun. Selain itu penulis memisahkan silabel-silabel tambahan dari teks dampeng. Berikut ini teks lagu Ayun-ayun Tajak dan artinya dalam Bahasa Indonesia. Arti teks Ayun-ayun Tajaklangsung diterjemahkan oleh salah seorang janang yang merupakan informan kunci penulis yaitu Bapak Dahlun Silitonga. 1 . Ayun-ayun tajak Bue...gadi la bue Oo...ba bue dalam la buaian Bu...sayang gadang Jangan la gadi manangi Kok manangi lambe gadang Bu...sayang gadang [Ayun-ayun tajak Buai anak gadislah buai Oo… berbuai di dalamlah buaian Bu… sayang besar Janganlah anak gadis menangis Jika menangis lambatlah besar Universitas Sumatera Utara 61 Bu… sangat sayang] 2 . Bue...gadi la bue... Ayun tajak buekan tajak O...anak tajak palingkan dari jao Bue...gadi bue... O...Ayun anak buekan anak O...Anak satimbang jongon nyawo Bu...sayang gadang [Buai… gadislah buai … Ayun-ayun tajak buaikan tajak O… anak tajak palingkan dari jauh Buai… gadis buai… O… Ayun akan buaikan anak O… Anak setimbang denganlah nyawa Bu… sayang benar] 3 . Bue...bue Gadang batangnyo kayu maranti O...Jadikan papan dange jelama ari Bue...gadi bue... Bue sayang gadang O...Kok datang anak ambo nanti O...jadi pandai gadang Bue... bue... Bue...sayang gadang Universitas Sumatera Utara 62 [Buai...buai Besar batangnya kayu maranti O...Jadikan papan dengan jelmaanhari Buai...gadis buai... Buaisangat sayang O... Jika datang anak saya nanti O... Jadi pandai besar Buai... buai... Buai... sangat sayang] 4 . O...bue...anak gadi ba bue Timang-timang tilado-lado Ala lado kacang di boluk Bue...bue... O...Salamo si upik ado dange Ala la ado kawan bagaluk Bu...sayang gadang [ O… buai… anak gadis berbuai Timang-timang bagaikan lada Ada lada kacang di boluk Buai… buai… O… Selama si upik ada mendengar Juga ada kawan bermain Bu… sangat sayang] Universitas Sumatera Utara 63 5. O...bue anak la nang ketek bue Bue...bue...ramat-ramat la ramati O...bue ramat jalan rakke lano Bue...bue...na nang ketek O...mari ramat mari la basuntinge Anak satimbang jongon nyawo Bue...bue la ba bue... O...sayang gadang. [O...buai anaklahyang kecilbuai Buai...buai...ramat-ramat lah ramati O...buai ramat jalan rakke lano Buai...buai... lah yang kecil O...mari ramat mari lah basuntinge Anak setimbang dengan nyawa Buai...buai lah berbuai... O...sangat sayang] Teks nyanyian Ayun-ayun Tajak di atas merupakan nasehat-nasehat yang di sampaikan oleh janang kepada sang anak secara khusus. Namun teks nyanyian Ayun-ayun Tajak tersebut juga bisa di ujukan buat orang tua dan orang-orang yang hadir. Setiap teks Ayun-ayun Tajak di mulai dengan, ―Bue..gadi bue‖ dibawakan dalam mambuekan anak. Menurut informan kata gadi itu tergantung jenis kelamin sang anaknya. Karena jika diartikan kedalam bahasa Indonesia Universitas Sumatera Utara 64 gadi adalah gadis yang menyatakan anak perempuan. Untuk menyatakan untuk jenis kelamin pria biasanya dengan kata buyung.Selanjutnya jumlah pantun yang dinyanyikan dalam membuekan anak pada upacara turun karai ini tergantung kesepakatan dari pihak keluarga kepada janang. Berikut penulis menguraikan makna semiosis kontekstual dari teks nyanyian Ayun-ayunTajak dalam upacara turun karaisuku PesisirKota Sibolga. “Orang tua yang selama sembilan bulan menanti kelahiran seorang anak di tengah-tengah keluarganya, kini telah merasa bahagia atas kelahiran anak tersebut, karena bagi orang tua tersebut mendapatkan keturunan adalah sebuah anugerah, bukan hanya sebagai teman untuk bercanda ria atau untuk meneruskan garis keturunan semata. tetapi sebagai berdilan dikeluarganya. Itulah yang menganggap bahwa anak lah harga dari segalanya, yang tak dapat ditukar dan digantikan dengan apa pun yang ada di dunia ini. ” Secara struktural, seluruh teks Ayun-ayun Tajak terdiri dari 5 pantun. Teks ini disajikan dengan menggunakan melodi yang terdiri dari delapan unsur seperti tangga nada, wilayah nada, nada dasar, formula melodi, interval, nada, dan kontur. Seluruh teks Ayun-ayun Tajaktersebut disajikan dengan penuh penghayatan. Chorus pada nyanyian Ayun-ayun Tajak terdapat pada disetiap awal nyanyian, dan terkadang di akhir lagunya di pakai. Contohnya: Bue...gadi la bue Oo...ba bue dalam buaian Chorus Bue...sayang gadang Universitas Sumatera Utara 65 Namun, terkadang janang yang tidak melantunkan secara utuh dari pengulangan tersebut, biasanya hanya di syair terakhir yang dari chorus di atas yang dinyanyikannya untuk menutup nyanyian Ayun-ayun Tajak tersebut. Contohnya: ―Bue...sayang gadang” atau dengan syair ―Bue gadi la bue‖ Salah satu syair pantun yang sangat jelas mengatakan bahwa seorang anak sangat berharga bagi orang tuanya, yang tak ada bisa di gantikan dengan apa pun terlihat syair pertama yaitu: Bue...gadi la bue... Ayun tajak buekan tajak O...anak tajak palingkan dari jao Bue...gadi bue... O...Ayun anak buekan anak O...Anak satimbang jongon nyawo Bu...sayang gadang

4.3 Pantun Sebagai Acuan Dasar Lagu Ayun-ayun Tajak