Model Analisis Data Hipotesis Pertama

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keempat variabel penelitian memiliki data reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.8. Model Analisis Data Penelitian

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda untuk hipotesis pertama dan Analisis Regresi Sederhana untuk hipotesis kedua.

3.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama

Model analisis data hipotesis pertama bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, maka penulis menggunakan analisis regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y = kepuasan kerja a = konstanta b 1 , b 2 = koefisien regresi variabel independen X 1 = karakteristik individu X 2 = iklim organisasi e = episilonkesalahan penduga Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau α = 5. Kriteria hipotesis untuk uji serempak adalah: H : b 1 ,b 2 = 0 Karakteristik individu dan iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. H 1 : b 1 ,b 2 ≠ 0 Karakteristik individu dan iklim organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. Untuk menguji apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak maka digunakan uji statistik F uji F dengan rumus sebagai berikut: F Error Square Mean gression Square Mean Re = Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F hitung dibandingkan dengan F tabel dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima. 2. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H 1 diterima. Hasil pengujian signifikansi dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikansi yang diperoleh yaitu: 1. Jika nilai signifikansi dari 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima. 2. Jika nilai signifikansi dari 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak. Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi R 2 . Dengan kata lain, nilai koefifien R 2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya. Jika R 2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin kecil. Itu berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi berganda R 2 berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R 2 ≤1. Selanjutnya jika hipotesis diterima, maka dilanjutkan dengan melakukan uji parsial uji t atau t-test dengan rumus sebagai berikut: t Sbi bi = Keterangan: bi = Nilai koefisien variabel independen Sbi = Nilai standard error dari variabel independen Uji t adalah menguji apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak, dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95. Dengan syarat sebagai berikut : 1. Jika t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima . 2. Jika t hitung t tabel maka H diterima dan H 1 ditolak . Hasil pengujian signifikansi dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikansi yang diperoleh yaitu: Jika nilai signifikansi dari 0,025 maka H ditolak dan H 1 diterima. Tetapi jika nilai signifikansi dari 0,025 maka H diterima dan H 1 ditolak. Sedangkan secara parsial kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = 0 Karakteristik individu tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr.Djasamen Saragih kota Pematangsiantar. H 1 : b 1 ≠ 0 Karakteristik individu berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. Djasamen Saragih kota Pematangsiantar. H : b 2 = 0 Iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. Djasamen Saragih kota Pematangsiantar. H 1 : b 2 ≠ 0 Iklim organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. Djasamen Saragih kota Pematangsiantar.

3.8.2. Model Analisis Data Hipotesis Kedua