46 Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000 : 39 dinyatakan bahwa
“Bimbingan pengguna perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru perpustakaan”.
Sedangkan Soedibyo 1987 : 121, menyatakan bahwa: Pendidikan pemakai adalah usaha bimbingan atau penunjang pada
pemakai tentang cara pemanfaatan koleksi bahan pustakan yang disediakan secara efektif dan efesien, bimbingan ini dapat berupa
bimbingan individu ataupun secara kelompok. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan bimbingan
pengguna dimaksudkan untuk dapat membantu pengguna memanfaatkan setiap layanan dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan disamping untuk membantu
mencari bahan-bahan yang diperlukan oleh pengguna perpustakaan. Secara umum tujuan bimbingan pengguna menurut Buku Pedoman
Perpustakaan Perguruan Tinggi 1994 : 75 adalah: 1.
Meningkatkan keterampilan pengguna agar memanfaatkan perpustakaan.
2. Membekali pengguna dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk
menemukan informasi subjek tertentu. 3.
Meningkatkan pemanfaatan sumber dan pelayanan perpustakaan. 4.
Menyiapkan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya bimbingan pengguna di perpustakaan terutama untuk meningkatkan minat dan
keterampilan pengguna perpustakaan untuk menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga pengguna dapat memanfaatkan perpustakaan secara
maksimal.
2.8.2.4 Pelayanan Audiovisual
Selain pelayanan sirkulasi, referensi, dan bimbingan pengguna, pelayanan audiovisual juga dapat digunakan untuk membantu pengguna perpustakaan.
Dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman 1994 : 71 dinyatakan bahwa, “Pelayanan audiovisual adalah kegiatan meminjam bahan pustaka
audiovisual kepada pengguna untuk ditayangkan dengan bantuan perlengkapannya di dalam perpustakaan”.
Universitas Sumatera Utara
47 Sedangkan pengertian Layanan Audiovisual menurut Surachman 2008 :
4 adalah : Layanan yang secara langsung bersentuhan dengan TI. Pada layanan ini
pengguna dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk Kaset Video, Kaset Audio, MicroFilm, MicroFische, Compact Disk, Laser Disk,
DVD, Home Movie, Home Theatre, dll. Layanan ini juga memungkinkan adanya media interaktif yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk
melakukan pembelajaran, dsbnya. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah pengguna yang mempunyai keterbatasan,
seperti penglihatan yang kurang, buta, pendengaran yang kurang dan ketidakmampuan lainnya. Layanan MultimediaAudio-Visual
memungkinkan perpustakaan dapat memberikan pelayanan kepada para pengguna dengan kriteria ini. Sebagai contoh dari bentuk penerapan
teknologi untuk itu adalah Audible E-books, Digital Audio Books, InfoEyes Virtual Reference, Braille, dsbnya.
Sedangkan tujuan pelayanan audiovisual dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman 1994 : 71 adalah:
1. Menyediakan media khusus untuk tujuan pendidikan, pengajaran,
penelitian dan rekreasi. 2.
Memotivasi pengguna agar lebih banyak memanfaatkan fasilitas perpustakaan.
3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi dan pesan pendidikan.
4. Meningkatkan daya ingat pengguna melalui bahan pustaka audiovisual
disamping bahan bacaan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan audiovisual
merupakan salah satu pelayanan yang dapat memberikan motivasi kepada pengguna untuk menggunakan layanan yang ada di perpustakaan serta
meningkatkan efektifitas dan efesiensi kegiatan proses belajar mengajar. Layanan audiovisual juga terdiri dari berbagai macam bahan yang dapat dipakai pengguna
perpustakaan sesuai dengan kebutuhannya.
2.8.2.5 Pelayanan Terbitan Berseri