Penelitian terkait TINJAUAN PUSTAKA

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. 2 Sosial Budaya Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

5. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Nursalam 2008 mengkatagorikan pengetahuan dengan tingkatan: a. Baik : Hasil presentase 76-100. b. Cukup : Hasil presentase 56 - 75. c. Kurang : Hasil presentase 56

H. Penelitian terkait

1. Berdasarkan Jurnal Rauf dkk 2013 tentang hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap kejadian diare pada balita di Puskesmas Pattalassang Kabupaten Takalar di dapatkan hasil terdapat hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap derajat diare pada kejadian diare pada balita. Hasil penelitian Rauf dkk 2013 terdapat 31 responden diantaranya 21 responden dengan pengetahuan cukup terhadap kejadian diare dan dari data tersebut terdapat 18 orang 58,1 responden mengalami diare tanpa dehidrasi dan 3 orang 9,7 mengalamu dehidrasi. Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 10 orang 32,3 responden yang diantaranya 2 orang 6,5 responden yang mengalami diare tanpa dehidrasi dan 8 orang 25,8 responden lannya mengalami dehidrasi. Sikap ibu dengan angka kejdian diare berdasarkan dari penelitian ini, didapatkan hasil bahwa dari 31 orang 58,1 responden memiliki sikap yang positif terhadap kejadian diare dan dari data tersebut terdapat 17 orang 54,8 responden yang mengalami diare tanpa dehidrasi dan 1 orang 3,2 responden lainnya yang mengalami dehidrasi. Sedangkan responden yang memiliki sikap yang negatif terhadap kejadian diare tercatat sebanyak 13 orang 41,9 responden yang diantaranya 3 orang 9,7 responden mengalami diare tanpa dehidrasi dan 10 orang 32,3 responden lainnya mengalami dehidrasi. Berdasarkan penelitian ini juga terdapat hubungan perilaku ibu dengan derajat kejadian diare dengan hasil penelitian yaitu dari 31 responden, terdapat 19 orang 61,3 responden memiliki perilaku yang baik terhadap kejadian diare dan dari data tersebut terdapat 18 orang 58,1 responden yang mengalami diare tanpa dehidrasi dan 1 orang 3,2 responden lainnya yang mengalami dehidrasi. Sedangkan responden yang memiliki perilaku kurang baik terhadap kejadian diare terhadap kejadian diare tercatat sebanyak 12 orang 38,7 responden yang diantaranya 2 orang 6,5 responden yang mengalami diare tanpa dehidrasi dan 10 orang 32,3 responden lainnya ang mengalami dehidrasi. 2. Jurnal Rahmah dkk 2013 tentang hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita tentang diare terhadap tindakan pemberian cairan rehidrasi pada anak balita diare, studi kasus diwilayah Puskesmas Patrang Kabupaten Jember didapatkan hasil terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan responden tentang diare dengan tindakan responden dalam pemberian cairan rehidrasi pada balita diare. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan 83 responden didapatkan hasil 15 orang 18,1 responden memiliki pengetahuan tinggi dengan diantaranya 11 orang 13,25 memberikan cairan rehidrasi pada balita diare dan 4 orang 4,81 responden tidan memberikan cairan rehidrasi pada balita. Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan sedang didapatkan hasil sebanyak 64 orang 77,1 dengan diantaranya 21 orang 25,31 responden memberikan cairan rehidrasi pada balita dan 43 orang 51,8 responden tidak memberikan cairan rehidrasi pada balita. Responden yang memiliki pengetahuan rendah didapatkan hasil sebanyak 4 orang 4,8 dengan diantaranya 1 orang 1,21 responden memberikan cairan rehidrasi pada balita sedangkan 3 orang 3,62 responden tidak memberikan cairan rehidrasi pada balita. Dari hasil penelitian ini juga terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan responden dalam memberikan cairan rehidrasi pada balita dengan sikap responden yang positif didapatkan hasil sebanyak 39 orang 47 dengan diantaranya 20 orang 24,1 responden memberikan cairan rehidrasi pada balita dan 19 orang 22,89 tidak memberikan cairan rehidrasi pada balita. Responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 44 responden 53 dengan diantaranya 13 orang 15,66 memberikan cairan rehidrasi sedangkan 31 orang 37,35 responden tidak memberikan cairan rehidrasi pada balita. 3. Jurnal Mus dkk 2013 tentang gambaran perilaku ibu rumah tangga tentang penanggulangan diare pada balita di Desa Mangon Kecamatan Sanana Kabupaten Sula Provinsi Maluku Utara, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 91 responden yang merupakan ibu dari balita menunjukkan bahwa pada umumnya responden berada pada kelompok usia 20-25 tahun. Berdasarkan pekerjaan paling banyak sebagai IRT 51,6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang penanggulangan diare pada balita yaitu sebanyak 75 orang 82,4;terbanyak responden memiliki sikap yang baik tentang penanggulangan diare pada balita yaitu sebanyak 48 orang 52,7; dan terbanyak responden yang memiliki tindakan yang cukup baik tentang penanggulangan diare pada balita yaitu sebanyak 63 orang atau 69,2. 4. Jurnal S Fiesta dkk 2012, tentang hubungan kondisi lingkungan perumahan dengan kejadian diare di Desa Sialang Buah kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2012, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan bermakna antar kondisi lingkungan perumahan dengan kejadian diare salah satunya adalah sarana membuangan sampah, berdasarkan penelitian yang berjumlah 88 responden, didapatkan hasil sarana pembuangan sampah memenuhi syarat sebanyak 3 orang 3,4 dengan diantaranya 2 orang 66,7 responden yang mengalami diare dan 1 orang 33,33 responden yang tidak mengalami diare. Sedangkan 85 orang 96,6 responden tidak memenuhi syarat sarana pembuangan sampah dengan diantaranya 43 orang 50,6 responden yang mengalami diare dan 42 orang 49,4 tidak mengalami diare. Dari penelitian ini terdapat hubungan antara kepadatan lalat dengan kejadian diare yaitu didapatkan hasil bahwa lingkungan perumahan dengan kepadatan lalat yang rendah sebanyak 12 13,6 dengan diantaranya 5 41,7 balita yang mengalami kejadian diare dan 7 58,3 balita yang tidak mengalami diare. Lingkungan perumahan kepadatan lalat yang rendah sebanyak 36 40,9 dengan diantaranya 16 44,4 balita yang mengalami diare dan 20 55,6 balita tidak mengalami diare. Lingkungan perumahan dengan kepadatan lalat yang tinggi 40 45,5 dengan diantaranya 24 60 balita mengalami diare dan 16 40 balita tidak mengalami diare. 5. Penelitian Munawaroh, dkk 2010, tentang efektifitas metode ceramah dan leaflet dalam peningkatan pengetahuan remaja tentang seks bebas di SMA Negeri Ngarayun hasil penelitian terlihat perbedaan nilai mean antara sebelum dilakukan ceramah dan sesudah dilakukan ceramah yaitu 2,063 dengan standart deviasi 1,501, dan p value 0,000 yang artinya metode ceramah efektif untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang seks bebas. 6. Penelitian Alfianur 2015, tentang metode ceramah dengan media leaflet terhadap perubahan perilaku siswa kelas 5 dalam pencegahan penyakit demam berdarah DBD di SDN 029 Karang Harapan Kota Tarakan menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan metode ceramah dengan media leaflet dan metode ceramah tanpa media berpengaruh dalam perubahan perilaku responden dalam pencegahan DBD. 7. Penelitian Hirawati 2014 pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah dan diskusi kelompok terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat genitalia di SMA Negeri 1 Ungaran, berdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon dan Mann Whitney, didapatkan nilai p-value 0,002 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat genetalia sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan metode ceramah, p- value 0,000 0,05 menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat genetalia sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan metode diskusi kelompok dan p- value 0,277 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok terhadap peningkatan pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat genetalia. 8. Penelitian Citra 2010, tentang efektifitas metode ceramah dan film dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang bahaya merokok pada siswa kelas 1 di sekolah menengah pertama „B‟ kotamadya Jakarta Selatan didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan rerata nilai pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan sesudah penyuluhan baik dengan metode ceramah maupun dengan film tetang bahaya merokok pada siswa kelas 1 SMP „B‟p0,05.

I. KerangkaTeori

\\ Gambar 2.1 Kerangka Teori Dimodifikasi dari Wawan dan Dewi, 2010, Simamora, 2009 dan widjaja, 2008 Faktor internal - pendidikan - umur - pekerjaan Faktor eksternal - Lingkungan - Sosial budaya Pengetahuan dalam penanganan diare definisi, penanganan, tanda dan gejala bahaya diare Mengurangi dampak dari diare - Dehidrasi - Tumbuh kembang anak - Kematian Metode ceramah Penanganan diare pada balita 49 BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka konsep

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penanganan Diare Pada Balita Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

1 45 64

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 3 16

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 2 12

PENDAHULUAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 4 16

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DENGAN LEAFLET Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Dengan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Desa Wonorejo Polokarto.

0 3 16

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DENGAN LEAFLET Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Dengan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Desa Wonorejo Polokarto.

0 3 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI DESA GLADAGSARI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pencegahan Diare Pada Balita Di Des

0 0 19

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DENGAN PENANGANAN DIARE PADA BALITA SELAMA Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Penanganan Diare Pada Balita Selama Di Rumah Sebelum Dibawa Ke Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DENGAN PENANGANAN DIARE PADA BALITA SELAMA DI RUMAH Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Penanganan Diare Pada Balita Selama Di Rumah Sebelum Dibawa Ke Rumah Sakit Islam Surakarta.

1 2 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

0 3 6