Penanganan diare TINJAUAN PUSTAKA

tubuhnya rapuh dan mudah diserang berbagai kuman penyakit Widjaja,2008. Dibandingkan dengan diare akut, diare kronis menahun paling sering menyebabkan kematian.Kematian ini juga dapat disebabkan oleh infeksi sekunder yang terjadi akibat diare. Seandainya tidak meninggal, bayi akan terus-menerus mengalami penurunan berat badan sehingga pertumbuhan fiskinya terhambat Widjaja,2008.

5. Pencegahan diare Depkes, 2007

Pencegahan diare dengan cara pemberian ASI pada bayi karena ASI terjamin kebersihannya dan cocok untuk bayi. Kemudian siapkan dan berikan makanan pendamping ASI yang baik dan benar. Lalu gunakan air bersih yang cukup dan cuci tangan sebelum makan dan sesudah BAB dengan sabun. Semua anggota keluarga BAB di jamban yang sehat, buanglah tinja bayi dan anak kecil di jamban dan berikan imunisasi campak

B. Penanganan diare

Tiga cara untuk pengobatan dirumah seorang anak penderita diare Depkes,2007: 1. Mencegah terjadinya dehidrasi dengan memberikan cairan lebih banyak daripada biasa a. Memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasanya bagi bayi yang masih menyusui 0-2 tahun atau lebih. b. Segera berikan cairanminuman yang biasa tersedia dirumah, seperti: kuah sop, kuah sayur, air tajin, air teh, air matang dan teruskan pemberian ASI pada bayi lebih banyak dan sering. c. Pemberian ORALIT sampai diare berhenti Depkes, 2011 dan larutan gula garam LGG Warner, dkk, 2010 1 ORALIT adalah campuran garam elektrolit seperti natrium klorida NaCl, kalium klorida KCl, dan trisodium sitrat hidrat, serta glukosa anhidrat.

a. Manfaat ORALIT

ORALIT diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang terbuang saat diare.Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum tidak mengandung garam elektrolit yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih diutamakan ORALIT.Campuran glukosa dan garam yang terkandung dalam ORALIT dapat diserap dengan baik oleh usus penderita diare.

b. Cara membuat cairan ORALIT

Cuci tangan dengan air dan sabun, lalu Sediakan 1 gelas air minum yang telah dimasakair teh 200 cc, masukkan satu bungkus ORALIT 200 cc dan aduk sampai larut benar lalu berikan larutan ORALIT kepada anak.

c. Cara memberikan larutan ORALIT

Berikan dengan sendok atau gelas, Berikan sedikit-sedikit sampai habis, atau hingga anak tidak kelihatan haus. Bila muntah, dihentikan sekitar 10 menit, kemudian lanjutkan dengan sabar sesendok setiap 2 atau 3 menit. Walau diare berlanjut, ORALIT tetap diteruskan. Bila larutan ORALIT pertama habis, buatkan satu gelas larutan ORALIT berikutnya. Larutkan oralit jangan disimpan lebih dari 24 jam.

d. Takaran pemberian oralit Depkes, 2007

1. Umur 1 tahun = ½ gelas 2. Umur 1-4 tahun = 1 gelas 3. 5 tahun = 1 ½ gelas 4. Dewasa = 2 gelas 2 Larutan gula garam LGG Tan dan Kirana,2010 Sediakan air masak 1 gelas. Tambahkan gula pasir 1 sendok makan, garam ½ sendok the. Aduklah sampai larut dan larutan gula garam LGG siap untuk diberikan Jika tidak tersedia cairan rumah tangga dan ORALIT dirumah, bisa diberikan air minum. 2. Teruskan pemberian makanan pada anak Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Cara pemberian makanan anak dengan cara: Berikan makanan seperti biasa atau makanan yang dilunakkan, mudah dicerna dan tidak merangsang pedas, asam. Makanan diberikan sedikit- sedikit, tetapi sering. Pemberian ASI bagi bayi ditingkatkan. Susu kaleng formula dapat diteruskan dan setelah diare, berikan makanan ekstra sampai 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan anak 3. Bawa anak kepetugas kesehatan, jika tidak membaik Bawa anak ke Puskesmas atau Rumah Sakit atau Tempat Praktek bila : Diare tidak membaik sampai 3 hari, atau ada satulebih tanda-tanda: Diare terus menerus, muntah berulang, demam, tidak mau makanminum, mataubun- ubun cekung, kelihatan sangat haus, ada darah dalam tinja dan mengobati masalah lain. Apabila ditemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka diberikan pengobatan sesuai indikasi. Obat-obatan untuk diare untuk mengobati masalah lain : Sebagian besar kasus mencret tidak memerlukan obat.Namun, pada kasus- kasus tertentu, penggunaan obat secara tepat merupakan tindakan penting. Banyak obat yang sering dipakai untuk mengatasi mencret tidak begitu manjur atau tidak manjur sama sekali. Sebagian obat bahkan berbahaya. Antibiotik seperti ampicillin dan tetracycline sangat baik untuk beberapa kasus mencret seperti pada anak dengan diare yang berdarah.Tetapi obat- obatan itu sendiri kadang-kadang menyebabkan mencret, khususnya pada anak-anak kecil.Jika setelah minum antibiotic selama 2-3 hari, dan mencretya bahkan bertambah, hentikanlah penggunaan obat tersebut, mungkin antibiotika menjadi penyebab mencret. Obat- obatan “anti diare” tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare karena terbukti tidak bermanfaat.Obat anti muntah tidak dianjurkan kecuali muntah berat.Obat-obatan ini tidak mencegah dehidrasi ataupun meningkatkan status gizi anak, bahkan sebagian menimbulkan efek samping yang bahaya, dan bisa berakibat fatal.Obat antiprotozoa digunakan bila terbukti diare disebabkan oleh parasit amuba, giardia.

C. Sampah

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penanganan Diare Pada Balita Di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

1 45 64

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 3 16

EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMASI DENGAN CERAMAH DAN LEAFLET TERHADAP PENGETAHUAN PENANGANAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 2 12

PENDAHULUAN Efektifitas Pemberian Informasi Dengan Ceramah Dan Leaflet Terhadap Pengetahuan Penanganan Penyakit Diare Kepada Ibu-Ibu Di Kabupaten Rembang.

0 4 16

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DENGAN LEAFLET Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Dengan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Desa Wonorejo Polokarto.

0 3 16

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DENGAN LEAFLET Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Metode Ceramah Dengan Leaflet Terhadap Peningkatan Pengetahuan Pencegahan Demam Berdarah Dengue Di Desa Wonorejo Polokarto.

0 3 12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI DESA GLADAGSARI Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Pencegahan Diare Pada Balita Di Des

0 0 19

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DENGAN PENANGANAN DIARE PADA BALITA SELAMA Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Penanganan Diare Pada Balita Selama Di Rumah Sebelum Dibawa Ke Rumah Sakit Islam Surakarta.

0 2 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE DENGAN PENANGANAN DIARE PADA BALITA SELAMA DI RUMAH Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Penanganan Diare Pada Balita Selama Di Rumah Sebelum Dibawa Ke Rumah Sakit Islam Surakarta.

1 2 16

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU IBU DALAM PENANGANAN DEMAM PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

0 3 6