bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta
menjadikannya sebagai pandangan hidup way of life”.
32
Berdasarkan yang dikemukakan di atas dapat penulis simpulkan, bahwa pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran agama
Islam yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati,
mengamalkan ajaran –ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu
pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak.
Jadi, penulis menyimpulkan Prestasi Pendidikan Agama Islam adalah nilai mata pelajaran pendidikan agama Islam yang dilihat atau diperoleh dari
nilai raport.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar pada diri
seseorang atau individu, menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono terdiri dari atas dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
33
a. Faktor Internal yang berasal dari dalam diri siswa Faktor Internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar mencakup faktor fisiologis dan psikologis. 1.
Faktor Jasmani Fisiologis Menurut H. Aminuddin Rasyad, yang termasuk faktor fisiologis adalah
“faktor kesehatan dan cacat tubuh”. Fisik yang sehat akan mempengaruhi jaringan tubuh, karena di dalam fisik yang sehat akan meningkatkan minat belajar, keadaan
cacat seperti tuli, buta, dapat mempengaruhi proses belajar, dan mempengaruhi kemampuan belajarnya, seperti tidak bisa menangkap pelajaran dengan baik.
32
Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,2008, cet.7. h. 86
33
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991, cet.1. h. 130
Dengan demikian, faktor kesehatan dan cacat tubuh dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang.
2. Faktor Psikologis
Banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, diatara faktor - faktor rohaniah siswa yang
pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut. a Tingkatan kecerdasan atau intelegensi siswa
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko - fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya.
Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungan dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ
tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktifitas manusia.
b Sikap Siswa Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi dan merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek barang dan sebagainya baik secara positif maupun
negatif. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran maka akan mengikuti proses belajar dengan baik. Sebaliknya, sikap negatif siswa
terhadap mata pelajaran dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut. Oleh karenanya sikap siswa terhadap suatu mata pelajaran akan
mempengaruhi prestasinya dalam mata pelajaran tersebut. c
Bakat Siswa Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang yang mempunyai bakat dalam arti
berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi, secara global bakat mirip dengan
intelegensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berintelegensi sangat
cerdas superior atau cerdas luarbiasa very superior disebut juga sebagai gifted, yakni anak berbakat intelektual.
d Minat Siswa
Secara sederhana minat interest menurut Dalyono, sebagaimana dikutip oleh Muhibbin Syah, berarti mencapai atau memperoleh benda atau tujuan
yang diminati itu. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau
memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,
sebaliknya minat belajar kurang akan mengasilkan prestasi yang rendah
34
.
b. Faktor Eksternal faktor dari luar diri siswa, ialah: faktor yang ada dari luar diri individu yang sedang belajar mencakup
faktor lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan sekitar. 1. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta family yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sanagat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan
orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknyahubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya
situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.
2. Lingkungan Sekolah Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan
belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas di sekolah, keadaan ruangan, jumlah
murid perkelas, dan sebagainya, semua itu turut mempengaruhi
keberhasilan belajar anak. Bila suatu sekolah kurang memperhatikan tata tertib disiplin, maka murid-muridnya kurang mematuhi perintah para
34
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2006, hal. 191
guru dan akibatnya mereka tidak mau belajar sungguh-sungguh di sekolah maupun di rumah.
3. Lingkungan Masyarakat Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila disekitar
tempat tinggal keadaan masyarakanya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan
moralnya, baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan banyak anak-anak yang nakal,
tidak bersekolah dan berpengagguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi belajar
berkurang. 4. Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan rumah,
suasana sekitar, iklim dan lain sebagainya. Misalnya bila bangunan rumah penduduk sangat rapat, akan menggangu belajar. Iklim yang terlalu panas,
semuanya ini akan mempengaruhi kegairahan belajar. Sebaliknya, tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk , ini akan menunjang proses belajar.
35
Faktor – faktor tersebut saling berintraksi secara langsung dalam mencapai prestasi belajar.
4. Indikator Prestasi Belajar PAI
Apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar sering disebut prestasi belajar. Tentang apa yang telah dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar, ada juga yang menyebutkan dengan istilah hasil belajar. Pencapaian hasil belajar atau hasil prestasi belajar siswa, merujuk kepada
aspek - aspek kongnitif, afektif dan psikomotorik. Oleh karena itu, yang diambil hanya ranah kongnitif menjadi indikator prestasi belajar. Artinnya, prestasi belajar
yang hal itu nilainya dilihat atau diperoleh dari nilai raport atau semester.
35
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997, cet. ke-1. Hal.59-60