Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

semakin terasa. Pada masyarakat modern, kecerdasan kemajuan dapat diukur dengan banyaknya buku dan bacaan lain yang dibaca dan dihasilkan. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi elektronik di bidang komunikasi dengan berbagai produknya, keberadaan buku masih diakui sebagai sarana dan sumber informasi yang efektif dan efesien. Penulis ingin meneliti bagaimana pihak perpustakaan sekolah lebih dapat berperan menjangkau sasaran yang masal dalam merangsang dan meningkatkan minat baca dikalangan pelajar khususnya selama ini dirasakan rendah, kurangnya buku-buku agama didalam perpustakaan, lebih banyak membaca buku umum di banding buku agama Islam, dan melihat kurang memperdulikan masalah prestasi belajar. Istilah Prestasi sudah biasa diucapkan oleh hampir setiap pemerintah pendidikan dan orang tua murid. Tetapi dibalik ungkapan tersebut, kadang kala makna atau hendaknya belum dipahami secara baik. Masalah menyangkut ukuran prestasi belajar dan faktor apa saja yang menunjang serta yang menghambat prestasi belajar siswa itu. Semuanya belum secara tuntas teruraikan dan mendapatkan jawaban yang tepat. Oleh karena itu masalah prestasi belajar menarik dilatih untuk mendapatkan jawaban yang memadai. Maka dari itu penting adanya minat pada seseorang dalam menjalankan sesuatu tanpa adanya paksaan, dengan adanya minat pula seseorang pengajar atau pendidik dapat mudah memberikan penjelasan pada waktu proses belajar mengajar disekolah dan dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu minat belajar khususnya minat baca terhadap pendidikan agama disekolah harus dikembangkan. Pada kenyataan minat baca siswai SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan khususnya minat baca buku-buku agama sangat kurang. Dengan melihat uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas masalah dengan judul “HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI DI SEKOLAH SMP NEGERI 9 KOTA TANGERANG SELATAN”.

B. Identifikasi Masalah

Kajian mengenai hubungan minat baca dengan prestasi PAI di sekolah SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Tentulah menampilkan tinjauan dan pembahsan mengenai unsur - unsurnya dari berbagai aspek, judul di atas dapat diidentifikasi atas berbagai permasalahan yang ada, yaitu: 1. Kurang adanya kemauan dan keinginan siswa dalam hal membaca. 2. Masih kurang buku-buku agama Islam. 3. Lebih banyak membaca buku-buku umum dibanding buku agama. 4. Banyak siswa yang tidak memperdulikan masalah prestasi.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan masalah Untuk memudahkan penelitian ini, maka permasalahnnya dibatasi sebagai berikut: a. Minat membaca buku, yaitu buku mata pelajaran agama Islam yang dimiliki siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran yang mencakup buku panduan atau buku pegangan dan buku popular. b. Prestasi belajar mencakup tiga ranah kongnitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Prestasi belajar yang diambil hanya ranah kongnitif dari bidang studi Pendidikan Agama Islam, pada SMPN 9 Kota Tangerang Selatan semester II Tahun Ajaran 20102011. 2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”apakah terdapat hubungan antara minat baca dengan prestasi PAI di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan, pada bidang studi Pendidikan Agama Islam dan bagaimana hubungannya” ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Dengan melihat pokok permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin diperoleh penulis dari penyusunan skripsi ini adalah: a. Untuk mendapatkan gambaran mengenai minat siswa dalam membaca buku agama Islam di SMP Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. b. Untuk mendapatkan gambaran mengenai prestasi belajar PAI siswa baik dari aspek kongnitifnya saja. c. Untuk menjelaskan korelasi atau hubungan antara minat membaca buku pendidikan agama Islam dengan prestasi pembelajaran PAI. 2. Manfaat Penelitian Mengenai manfaat penulis, ada beberapa hal yang penulis inginkan dari penulisan skripsi ini, yaitu : a. Manfaat bagi siswai dengan penelitian ini, jadi siswa mengetahui terdapat kontribusi antara minat baca dengan prestasi belajar agama Islam. b. Diharapkan bisa menjadi masukan bagi guru bidang studi pendidikan agama Islam dalam meningkatkan prestasi belajar. c. Diharapkan dapat berguna untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi penulis sebagai calon guru pada khususnya guna menumbuhkan minat membaca buku pendidikan agama Islam. d. Diharapkan dapat memberikan info bagi kepala sekolah dalam menempatkan seorang guru yang sesuai dengan keahlian dibidangnya. 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengetian Minat Baca 1. Minat Baca

Doyles Fryer, sebagaimana dikutip oleh Wayan Nurkanca, mendefinisikan minat atau interst adalah “gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu”. Jaersild dan Taseh yang dikutip oleh Wayan Nurkaca juga, menekankan bahwa “minat atau interst menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas oleh individu. Walaupun interst di definisikan secara berbeda-beda tetapi dalam definisi-definisi tersebut, maka senantiasa erat hubungannya dengan perasaan individu, objek, aktivitas dan situasi”. 1 Minat adalah “kecenderungan yang menetap, subyek merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang 1 Wayan Nurkanca, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: PT. Usaha Nasional, 1986, hal. 229 tertentu”. 2 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan. 3 Menurut Slameto, “Minat adalah suatu rasa lebih suka dari rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu dari luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar pula minatnya”. 4 Sedangkan menurut istilah, yang dimaksud “minat menurut psikologi adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu”. 5 Minat pada dasarnya dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi obyek dari minat tersebut dengen disertai perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkadang situsi pengertian bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha untuk: = mendekatimengetahuimemiliki berhubungan dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari obyek. 6 Minat merupakan kekuatan yang mendorong seseorang dalam memberi perhatian terhadap sesuatu kegiatan tertentu, sehingga adanya keinginan untuk berbuat atau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginannya. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu peryataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melelui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki 2 W.S Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia,1983, hal. 30 3 Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi ke-4. Dep. Pendidikan Nasional Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Uatama, 2008 4 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinnya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, hal. 180 5 Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. ke-2, hal:84 6 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana 2004, Cet ke-2, hal. 262-263 minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. “Minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan”. 7 Sedangkan Minat menurut Muhibbin Syah, mengartikan Minat adalah kecenderungan dan gairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. 8 Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yamg mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Minat dapat ditimbulkan sebagai akibat dari berbagai pengalaman seseorang. “Hal-hal yang mendasari minat dapat digolongkan menjadi tiga faktor yaitu: 1 faktor dorongan dari dalam yaitu faktor yang berhubungan erat dengan dorongan fisik. 2 faktor motif sosial merupakan faktor yang dapat membangkitkan minat untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi memenuhi kebutuhan sosial, dan 3 faktor emosional yaitu perasaan yang hubungannya dengan minat terhadap obyek tertentu”. 9 Minat akan hilang apabila tidak dipergunakan. Minat pada anak tidak tumbuh secara otomatis, tapi harus ditimbulkan oleh pendukung pendukunganya. Pada awalnya minat akan berubah – ubah dari obyek yang satu ke obyek yang lain. Namun makin bertambah usia anak makin stabil minatnya. Minat memegang peranan penting dalam kehidupan individu, minat selalu dipengaruhi oleh kondisi fisik, mental, emosi dan lingkungan sosialnya. Minat dipengaruhi oleh perkembangan fisik, mental, kesiapan belajar, pengenalan budaya serta bobot emosi. Minat merupakan salah satu faktor pendorong individu dalam mencapai tujuan. Sebagaimana juga minat membaca anak tidak dapat berkembang dengan baik apabila tidak didukung oleh faktor psikis, fisik maupun lingkungan. Oleh karena itu selayaknya minat baca anak sudah ditumbuhkan sejak dini, dengan cara 7 Pusat Perbukuan Depdikbud, Laporan Lokarya Pengembangan Minat dan Kegemaran Membaca Siswa: Buku 3.- cet. 1.- Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997. 8 Muhibbin Syah , Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Yang Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya1995, h. 136 9 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana 2004, Cet ke-2, hal. 264