Hasil Pengukuran Adjusted R Hasil Uji Signifikan Simultan Uji – F

Hal ini berarti bahwa jika variabel pendidikan dan pelatihan ditingkatkan, maka akan menurunkan kinerja manajemen sebesar 0,201, i. koefisien X 8 b 8 = 0,090, menunjukkan bahwa kebebasan yang terkendali X 4 berpengaruh positif terhadap kinerja manajemen Y. Hal ini berarti bahwa jika kebebasan yang terkendali ditingkatkan, maka akan meningkatkan kinerja manajemen sebesar 0,090, j. koefisien X 9 b 9 = 0,106, menunjukkan bahwa kesatuan tujuan X 9 berpengaruh positif terhadap kinerja manajemen Y. Hal ini berarti bahwa jika kesatuan tujuan ditingkatkan, maka akan meningkatkan kinerja manajemen sebesar 0,106, k. koefisien X 10 b 10 = -0,025, menunjukkan bahwa keterlibatan dan pemberdayaan karyawan X 10 berpengaruh negatif terhadap kinerja manajemen Y. Hal ini berarti bahwa jika variabel keterlibatan dan pemberdayaan karyawan ditingkatkan, maka akan menurunkan kinerja manajemen sebesar 0,025, l. standar error e menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.

8. Hasil Pengukuran Adjusted R

2 Adjusted R 2 pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan fokus pada pelanggan X 1 , obsesi terhadap kualitas X 2 , pendekatan ilmiah X 3 , Universitas Sumatera Utara komitmen jangka panjang X 4 , kerjasama tim X 5 , dan perbaikan sistem secara berkesinambungan X 6 , pendidikan dan pelatihan X 7 , kebebasan yang terkendali X 8 , kesatuan tujuan X 9 , dan adanya pelibatan dan pemberdayaan karyawan X 10 dalam menerangkan kinerja manajerial Y. “Adjusted R 2 dianggap lebih baik dari R 2 karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model” Ghozali, 2005. Tabel 4.32 Model Summary Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .639a .409 -.098 2.15660 1.845 a Predictors: Constant, Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan, Fokus pada Pelanggan, Kerjasama TIM, Komitmen Jangka Panjang, Kesatuan Tujuan, Pendidikan dan Pelatihan, Obsesi terhadap Kualitas, Pendekatan Ilmiah, Kebebasan yang Terkendali, Perbaikan Sistem secara Berkesinambungan b Dependent Variable: Kinerja Manajemen Menurut Ghozali 2005: 83 “dalam kenyataannya, nilai adjusted R 2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati dalam Ghozali 2005, “jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R 2 negatif, maka nilai adjusted R 2 dianggap bernilai nol”. Dalam penelitian ini, nilai adjusted R 2 pada tabel 4.31 = -0,098. Hal ini berarti kinerja manajerial Y tidak dapat dijelaskan oleh fokus pada pelanggan X 1 , obsesi terhadap kualitas X 2 , pendekatan ilmiah X 3 , komitmen jangka panjang X 4 , kerjasama tim X 5 , dan perbaikan sistem secara berkesinambungan X 6 , pendidikan dan pelatihan X 7 , kebebasan Universitas Sumatera Utara yang terkendali X 8 , kesatuan tujuan X 9 , dan adanya pelibatan dan pemberdayaan karyawan X 10 .

9. Hasil Uji Signifikan Simultan Uji – F

Uji – F dilakukan untuk mengatahui apakah fokus pada pelanggan X 1 , obsesi terhadap kualitas X 2 , pendekatan ilmiah X 3 , komitmen jangka panjang X 4 , kerjasama tim X 5 , dan perbaikan sistem secara berkesinambungan X 6 , pendidikan dan pelatihan X 7 , kebebasan yang terkendali X 8 , kesatuan tujuan X 9 , dan adanya pelibatan dan pemberdayaan karyawan X 10 berpengaruh secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial Y. Bila nilai F 4, maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5, artinya hipotesis yang diterima adalah bahwa semua variabel independen secara bersama- sama dan signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dari hasil uji – F pada tabel 4.32 dapat diketahui F sebesar 1.314 4, dengan tingkat signifikansi 0,291. Karena probabilitas 0,291 0,05, maka Ha ditolak, artinya fokus pada pelanggan X 1 , obsesi terhadap kualitas X 2 , pendekatan ilmiah X 3 , komitmen jangka panjang X 4 , kerjasama tim X 5 , dan perbaikan sistem secara berkesinambungan X 6 , pendidikan dan pelatihan X 7 , kebebasan yang terkendali X 8 , kesatuan tujuan X 9 , dan adanya pelibatan dan pemberdayaan karyawan X 10 tidak berpengaruh secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap kinerja manajerial Y. Universitas Sumatera Utara Table 4.33 Hasil Uji – F ANOVAb Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 61.132 10 6.113 1.314 .291a Residual 88.368 19 4.651 Total 149.500 29

10. Hasil Uji Signifikan Parsial Uji – t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Super Andalas Steel

4 34 119

Analisis hubungan implementasi total quality mangement dengan kinerja manjerial: studi pada Bank Syariah Mandiri cabang Jakarta-Rawamangun

1 10 97

Pengaruh total quality management, budaya organisasi dan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial

0 10 130

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TEHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT DANLIRIS DI GROGOL SUKOHARJO Pengaruh Total Quality Management Tehadap Kinerja Manajerial Pada PT Danliris Di Grogol Sukoharjo.

0 2 13

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DAN PT SOLO MULTIPACK SURAKARTA.

0 2 14

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT UNTUNG BERSAMA SEJAHTERA Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Untung Bersama Sejahtera.

2 6 15

PENDAHULUAN Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Untung Bersama Sejahtera.

0 1 8

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT UNTUNG BERSAMA SEJAHTERA Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Untung Bersama Sejahtera.

0 1 15

Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Manajerial pada PT Alenatex Bandung.

1 2 24

Pengaruh Karakteristik Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial pada PT Kereta Api (Persero).

0 0 26