Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Jadwal dan Lokasi Penelitian Gambaran Umum PT Super Andalas Steel

b. Teknik wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab atau wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik.

E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian yang digunakan adalah : 1. Variabel bebas independent variabel adalah “variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya.” Erlina, 2008 : 43. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah TQM yang terdiri dari 10 subvariabel, yaitu fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasama tim, perbaikan secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan serta adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan. Dalam penelitian ini TQM dinilai dengan indikator sesuai dengan elemen TQM yang diteliti dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Fuad Mas’ud 2004. Kuesioner ini diukur dengan menggunakan skala interval dengan teknik penilaian skala likert dengan menggunakan skala interval 1 s.d. 5 dimana jika memilih 1 berarti sangat tidak setuju, jika memilih 2 berarti tidak setuju, jika memilih Universitas Sumatera Utara 3 berarti netral, jika memilih 4 berarti setuju, dan jika memilih 5 berarti sangat setuju 2. Variabel Terikat Dependent Variabel yaitu tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Nur Indriantoro, 2002 : 63. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja manajemen. Kinerja manajemen yaitu ukuran pencapaian keberhasilan manajer dalam mencapai tujuan manajer dengan menggunakan orang lain.

F. Pengujian Kualitas Data

1. Uji Reliabilitas

“Reliabilitas adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur mengukur dengan stabil dan konsisten” Erlina, 2008 : 99. Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Untuk melihat reabilitas masing-masing instrument yang digunakan, peneliti menggunakan koefisien cronbach alpha. Suatu instument dikatakan realible jika nilai cronbach alpha 0,6.

2. Uji Validitas

“Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur” Erlina, 2008 : 91. Umar 2008 Universitas Sumatera Utara mengemukakan “faktor-faktor yang mengurangi validitas data antara lain kepatuhan responden mengikuti petunjuk pengisian kuesioner dan tidak tepatnya formulasi alat pengukur yaitu bentuk dan isi kuesioner”. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu program statistik, dengan kriteria sebagai berikut : - jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut valid. - jika r hitung negatif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. - r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.

G. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data

“Tujuan uji normalitas data adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati atau mengikut i distribusi normal, yaitu distribusi data dengan bentuk lonceng bell shaped” Umar : 2008. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Pedoman pengambilan keputusan dengan uji Kolmograv- Sminov tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat dilihat dari : Universitas Sumatera Utara - Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0.05, maka distribusi data adalah tidak normal. - Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0.05, maka distribusi data adalah normal

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-variabel bebas ini tidak ortogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi di antara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna di antara sesama variabel bebas, maka konsekuensinya adalah: 1 Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir. 2 Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. Pengujian ini bermaksud untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Ada dua cara yang dapat dilakukan jika terjadi multikolinearitas, yaitu: a mengeluarkan salah satu variabel dari model regresi, b menggunakan metode lanjut seperti Regresi Bayesian atau Regresi Ridge. Universitas Sumatera Utara

3. Uji Heterokedastisitas

Menurut Erlina 2008 : 106 tujuan dari pengujian ini adalah “untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain”. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar nilai X 1 , X 2 , dan Y”. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas.

H. Model Analisis Data

Untuk menentukan pengaruh yang berlaku antara TQM terhadap kinerja manajemen PT Pantja Surya, analisis statistik yang digunakan adalah regresi berganda. Model persamaannya adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 +b 7 X 7 +b 8 X 8 +b 9 X 9 + b 10 X 10 + e Dimana : Y = kinerja manajemen a = konstanta X 1 = Fokus pada pelanggan X 2 = Obsesi terhadap kualitas X 3 = Pendekatan ilmiah X 4 = Komitmen jangka panjang X 5 = Kerjasama tim teamwork Universitas Sumatera Utara X 6 = Perbaikan sistem secara berkesinambungan X 7 = Pendidikan dan pelatihan X 8 = Kebebasan terkendali X 9 = Kesatuan tujuan X 10 = Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 , b 6 , b 7 , b 8 , b 9 , b 10 = koefisien regresi e = error tingkat kesalahan

I. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan regresi berganda karena subvariabel dalam penelitian ini lebih dari satu. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel independent yaitu TQM dengan proksi fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan ilmiah, komitmen jangka panjang, kerjasam tim, perbaikan secara berkesinambungan, pendidikan dan pelatihan, kebebasan terkendali, kesatuan tujuan, serta keterlibatan dan pemberdayan karyawan secara simultan dan parsial terhadap variabel dependen yaitu kinerja manajemen.

1. Uji Signifikan Simultan Uji-F

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : Universitas Sumatera Utara Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = b 7 = b 8 = b 9 = b 10 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5, b 6 , b 7 , b 8 , b 9 , b 10 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05, maka H a diterima Jika probabilitas 0,05, maka H a ditolak

2. Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = b 7 = b 8 = b 9 = b 10 = 0, artinya variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5, b 6 , b 7 , b 8 , b 9 , b 10 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05, maka H a diterima Jika probabilitas 0,05, maka H a ditolak

3. Koefisien Determinan R

2 Pengujian adjusted R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi Universitas Sumatera Utara naik turunnya variabel dependen Umar : 2008. Koefisien detreminan berkisar antara nol sampai satu 0 R 2 1. Hal ini berarti R 2 =0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R 2 semakin besar mendekati 1 menunujukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila R 2 semakin kecil mendekati 0 maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

J. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor PT Pantja Surya yang beralamat di Jl. Kuala Tanjung, Perdagangan, Simalungun. Tahapan Penelitian Sep Okt Nov Des Jan Feb Pencarian Data Awal Penyerahan Proposal Bimbingan Proposal Seminar Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Data Penyelesaian Skripsi Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum PT Super Andalas Steel

PT. Pantja Surya terletak di jalan Kuala Tanjung Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Didirikan pada tanggal 28 Mei 1965 oleh Bob Tifandi dan diresmikan pada tanggal 17 Juli 1965 di Perdagangan. PT. Pantja Surya mempunyai luas areal 12,45 Ha dengan fasilitas-fasilitas yang memadai seperti perumahan karyawan berkisar 217 rumah, tempat ibadah, lapangan olahraga, dan sebagainya. Tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk menangani sebagian hasil-hasil karet dari rakyat dan mengelola karet tersebut menjadi Standard Indonesia Rubber SIR yang artinya standar kotorannya adalah 0,20. Pada mulanya perusahaan ini bernama “THIAMP HAP” yang bergerak di bidang pengelolaan getah selendang keluar negeri. Perusahaan ini menghentikan kegiatannya dan beralih mengolah karet remah crumb rubber. Pada tahun 1993, keluar dari anggota “ASTRA GROUP” dan berubah menjadi “PT. PANTJA SURYA” kemudian bergabung dengan “PT. KIRANA MEGANTARA” sampai saat ini. PT. Pantja Surya juga memanfaatkan jalan raya sebagai prasarana pengiriman dan penyaluran barang dilihat dari segi pengolahan yang dilakukan, bahwa pengolahan karet sangat banyak membutuhkan air, untuk itu PT. Pantja Surya memanfaatkan sungai sebagai bahan pembantu. Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Super Andalas Steel

4 34 119

Analisis hubungan implementasi total quality mangement dengan kinerja manjerial: studi pada Bank Syariah Mandiri cabang Jakarta-Rawamangun

1 10 97

Pengaruh total quality management, budaya organisasi dan partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial

0 10 130

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TEHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT DANLIRIS DI GROGOL SUKOHARJO Pengaruh Total Quality Management Tehadap Kinerja Manajerial Pada PT Danliris Di Grogol Sukoharjo.

0 2 13

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DAN PT SOLO MULTIPACK SURAKARTA.

0 2 14

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT UNTUNG BERSAMA SEJAHTERA Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Untung Bersama Sejahtera.

2 6 15

PENDAHULUAN Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Untung Bersama Sejahtera.

0 1 8

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT UNTUNG BERSAMA SEJAHTERA Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial Pada PT Untung Bersama Sejahtera.

0 1 15

Pengaruh Total Quality Management (TQM) terhadap Kinerja Manajerial pada PT Alenatex Bandung.

1 2 24

Pengaruh Karakteristik Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial pada PT Kereta Api (Persero).

0 0 26