9
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Happiness at Work
1. Definisi Happiness at Work
Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan meraih potensi
mereka, yang dilakukan dengan menyadari tinggi rendahnya perasaan bahagia
tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain Jones, 2010.
Diener Diener 2008 menjabarkan bahwa happiness at work dapat diartikan sebagai perasaan antusias terhadap pekerjaan, bersemangat untuk datang
bekerja, memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja, menunjukkan saling ketergantungan dengan orang lain atau bidang lain di tempat kerja, memiliki
performa kerja yang baik, dapat bergaul dengan karyawan lain, bersedia meng- cover atau mau menggantikan jadwal kerja temannya ketika dibutuhkan, bekerja
pada beberapa proyek sampingan yang bertujuan untuk meningkatkan tempat kerja, produk, dan pelayanannya terhadap pekerjaan.
Sejalan dengan beberapa definisi happiness at work yang diungkapkan oleh beberapa tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa happiness at work
merupakan suatu perasaan antusias yang dirasakan karyawan terhadap pekerjaan mereka sehingga memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa
mereka dalam bekerja.
10
2. Indikator Happiness at Work
Diener Diener 2008 menyatakan bahwa terdapat tiga tipe pekerja yaitu job worker, career worker, dan calling worker. Dan pekerja yang merasa bahagia
saat bekerja akan masuk kedalam tipe pekerja yang menganggap pekerjaannya sebagai suatu panggilan calling dalam dirinya. Karyawan dengan
calling orientation biasanya mencintai pekerjaan mereka
, menganggap bahwa pekerjaan mereka adalah hal yang penting, dan memberikan kontribusi terhadap perusahaan.
Karyawan tersebut merasa tertarik dan tertantang oleh pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh mereka. Pekerja dengan calling orientation bukanlah seorang
pekerja yang “gila kerja” akan tetapi mereka mencintai pekerjaan mereka dan percaya pada apa yang mereka kerjakan serta mereka juga senang berlibur tetapi
senantiasa akan menikmati ketika kembali bekerja. Karyawan dengan calling orientation dicirikan sebagai berikut:
- Menikmati pekerjaan mereka. - Termotivasi oleh rasa ingin berkontribusi terhadap organisasi.
- Merekomendasikan pekerjaan mereka. - Berpikir tentang pekerjaan bahkan saat bukan pada jam kerja.
- Melakukan pekerjaan karena mendapat reward dari dalam dirinya sendiri. - Bekerja keras karena menemukan bahwa pekerjaan yang mereka lakukan
memiliki reward.
11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Happiness at Work