23
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan
kesimpulan hasil penelitian Hadi, 2000.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi variabel penelitian merupakan langkah penetapan variabel-variabel utama yang menjadi fokus dalam penelitian serta penentuan fungsinya masing-
masing Azwar, 2000. Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel terikat dependent : Happiness at Work
2. Variabel bebas independent : Budaya Organisasi
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1.
Happiness at Work
Happiness at work atau kebahagiaan saat bekerja dapat diartikan sebagai suatu perasaan antusias karyawan terhadap pekerjaan dalam suatu organisasi dan
karyawan menemukan reward dari pekerjaan mereka sehingga memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa mereka dalam bekerja. Happiness at
work diukur dengan skala happiness at work berdasarkan indikator kebahagiaan dari Diener Diener 2008 yaitu bersifat karyawan menikmati pekerjaan,
karyawan ingin berkontribusi terhadap pekerjaan, karyawaan merekomendasikan
24
pekerjaan mereka, karyawan memikirkan pekerjaan, dan karyawan melakukan pekerjaan karena memperoleh reward dari pekerjaan tersebut. Tingkat happiness
at work dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh seseorang dari skala tersebut. Semakin tinggi nilai skala happiness at work yang dimiliki seseorang maka
semakin tinggi pula nilai happiness at work. Demikian sebaliknya semakin rendah nilai skala happiness at work maka semakin rendah happiness at work yang
dimiliki seseorang.
2. Budaya Organisasi
Budaya organisasi dapat dijabarkan sebagai seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang telah relatif lama berlaku, dianut bersama oleh para anggota
organisasi karyawan sebagai norma perilaku terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terdapat di dalam organisasi atau perusahaan. Budaya
organisasi diukur dengan memakai skala yang disusun berdasarkan dimensi budaya organisasi yang dikemukakan oleh Denison, Haaland, Goelzer 2002
yaitu: involvement keterlibatan, consistency konsistensi, adaptability adaptabilitas, dan mission misi. Tingkat budaya organisasi dapat dilihat dari
skor nilai yang diperoleh seseorang dari skala tersebut. Semakin tinggi nilai budaya organisasi maka semakin kuat budaya organisasi dalam perusahaan
tersebut. Dan sebaliknya semakin rendah nilai skala budaya organisasi maka semakin lemah budaya organisasi dalam perusahaan tersebut.
25
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang ingin diteliti Sugiarto, Siagian, Sunaryanto, Oetomo, 2003. Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan asuransi AJB Bumiputera 1912 Kantor Wilayah Medan yang berjumlah 240 orang. Mengingat
keterbatasan peneliti untuk menjangkau keseluruhan populasi, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subjek
penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel. Menurut Sugiarto, Siagian, Sunaryanto, Oetomo 2003 sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang
dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya. Selanjutnya Hadi 2000, syarat utama dalam penelitian
harus dapat mencerminkan keadaan populasinya. Dalam istilah teknik statistik dikatakan, sampel harus merupakan populasi dalam bentuk kecil. Adapun
karakteristik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Pria maupun wanita yang bekerja di asuransi AJB Bumiputera 1912
Kantor Wilayah Medan. b. Telah bekerja minimal 2 tahun di asuransi AJB Bumiputera 1912 Kantor
Wilayah Medan.
2. Metode Pengambilan Sampel
Sampling adalah cara untuk menentukan sampel dalam suatu penelitian. Untuk memperoleh sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasinya, maka
26
harus digunakan teknik pengambilan sampel yang benar. Penelitian ini merupakan penelitian yang memakai non-probability sampling, dimana non-probability
sampling adalah teknik yang tidak memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Salah satu
teknik non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling dimana peneliti akan mengambil data dari subjek manapun
yang ditemui peneliti sepanjang subjek tersebut memenuhi kriteria penelitian Azwar, 2013.
3. Jumlah Sampel
Menurut Azwar 2000, secara tradisional statistika menganggap bahwa jumlah sampel yang lebih dari 60 subjek sudah cukup banyak. Dalam penelitian
ini, jumlah sampel yang dipakai yaitu 120 orang.
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah dengan memakai metode skala Likert. Nilai skala setiap pertanyaan diperoleh dari
jawaban subjek yang menyatakan mendukung favourable atau yang tidak mendukung unfavourable.
1. Skala Happiness at Work
Alat ukur yang akan dipakai untuk mengukur happiness at work dalam penelitian ini adalah skala happiness at work dimana skala ini merupakan skala psikologis
yang terdiri dari aitem-aitem pernyataan yang disusun oleh peneliti berdasarkan
27
indikator kebahagiaan dari Diener Diener 2008. Skala ini bertujuan untuk mengungkapkan seberapa besar rasa bahagia saat bekerja yang dirasakan seorang
karyawan di perusahaan. Skala ini dibuat berdasarkan indikator kebahagiaan saat bekerja dari Diener Diener 2008 yaitu bersifat karyawan menikmati
pekerjaan, karyawan ingin berkontribusi terhadap pekerjaan, karyawan merekomendasikan pekerjaan mereka, karyawan memikirkan pekerjaan, dan
karyawan melakukan pekerjaan karena memperoleh reward dari pekerjaan
tersebut.
Model skala happiness at work ini menggunakan skala Likert yang berbentuk tipe pilihan dan tiap butir diberi lima pilihan jawaban. Untuk butir
favourable , jawaban “SS Sangat Sesuai” diberi nilai 5, jawaban “S Sesuai”
diberi nilai 4, jawaban “N Netral” diberi nilai 3, jawaban “TS Tidak Sesuai” diberi nilai 2, dan jawaban “STS Sangat Tidak Sesuai” diberi nilai 1. Subjek lalu
diminta untuk memilih salah satu dari kelima alternatif jawaban yang telah tersedia dan yang paling sesuai atau tepat dengan keadaan atau yang subjek
rasakan.
28
Tabel 1. Distribusi Aitem-aitem Skala Happiness at Work Sebelum Uji Coba
No Indikator
happiness at work
Favourable Unfavourable
Total
1 Individu menikmati
pekerjaannya 1,2,3
4 4
16,6
2 Individu
merekomendasikan pekerjaannya
5,6,7 8,9
5 16,6
3 Individu termotivasi rasa
ingin berkontribusi terhadap organisasi
10,11,12,13, 14
15 6
16,6
4 Individu berpikir tentang
pekerjaan bahkan di luar jam kerja
16,17,18,19 -
4 16,6
5 Individu melakukan
pekerjaan karena mendapat internal reward
20,21,22,23 24,25
6 16,6
6 Individu bekerja karena
merasa pekerjaan mendatangkan reward
bagi dirinya 26,27,28,29
30 5
16,6
Total 23
7 30
100
2. Skala Budaya Organisasi
Pengambilan data budaya organisasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala budaya organisasi. Skala ini merupakan skala psikologis yang
terdiri dari butir pernyataan yang disusun oleh peneliti berdasarkan empat dimensi
29
budaya organisasi yang dikemukakan oleh Denison, Haaland, Goelzer 2002. Skala ini bertujuan untuk mengungkapkan seberapa kuat budaya organisasi atau
seberapa melekat budaya organisasi dalam perusahaan tersebut di dalam diri setiap karyawan. Skala ini dibuat berdasarkan dimensi budaya organisasi dari
Denison, Haaland, Goelzer 2002 yaitu bersifat involvement keterlibatan, consistency konsistensi, adaptability adaptabilitas, dan mission misi. Model
skala budaya organisasi ini menggunakan skala Likert yang berbentuk tipe pilihan dan tiap butir diberi lima pilihan jawaban. Untuk butir favourable
, jawaban “SS Sangat Sesuai” diberi nilai 5, jawaban “S Sesuai” diberi nilai 4, jawaban “N
Netral” diberi nilai 3, jawaban “TS Tidak Sesuai” diberi nilai 2, dan jawaban “STS Sangat Tidak Sesuai” diberi nilai 1. Subjek lalu diminta untuk memilih
salah satu dari kelima alternatif jawaban yang telah tersedia dan yang paling sesuai atau tepat dengan keadaan atau yang subjek rasakan.
Tabel 2. Distribusi Aitem-aitem Skala Budaya Organisasi Sebelum Uji Coba
No Aspek budaya
organisasi Favourable
Unfavourable Total
1 Involvement
1,2,3 4
4 25
2 Consistency
5,6,7 -
3 25
3 Adaptability
8,9,10 11,12,13
6 25
4 Mission
14,15,16 -
3 25
Total 12
4 16
100
30
E. Uji Instrumen Penelitian 1. Validitas Alat Ukur
Validitas didefinisikan sebagai ketetapan dan kecermatan alat ukur menjalankan fungsi pengukuran. Suatu alat ukut atau pengumpul data dikatakan
valid adalah alat ukur memberikan hasil pengukuran yang sesuai dengan maksud dan tujuan diadakan pengukuran Azwar, 2013. Penelitian ini menggunakan face
validity, dan content validity. Face validity adalah tipe validitas yang paling rendah signifikansinya
karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan appearance tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan
kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur, maka dapat dikatakan bahwa face validity telah terpenuhi. Content validity berkaitan dengan aitem-aitem alat
ukur sesuai dengan apa yang akan di ukur. Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau dukungan
terhadap aitem total skor total, perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor aitem dengan skor total aitem. Dalam penentuan
layak atau tidaknya suatu aitem yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0.05, artinya suatu aitem
dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Atau jika melakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi, bisa digunakan batas
nilai minimal korelasi 0.30. Menurut Azwar 2000 semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Teknik
31
korelasi atau uji validitas yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment.
2. Reliabilitas Alat Ukur
Konsep dari reliabilitas alat ukur adalah untuk mencari dan mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Reliabel dapat dikatakan
kepercayaan, keandalan, keajaiban, kestabilan, dan konsistensi. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap
kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek dalam diri subyek yang diukur memang belum berubah Azwar, 1992. Teknik
yang digunakan untuk pengukuran reliabilitas alat ukur penelitian ini adalah teknik koefisien Alpha Cronbach. Untuk menguji reliabilitas ini menggunakan
bantuan program SPSS versi 21.0 for Windows.
3. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem pernyataan untuk melihat sejauh mana butir pernyataan mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang
memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis butir pernyataan ini adalah dengan memilih aitem-aitem pernyataan
yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Atau dengan kata lain, memilih butir pernyataan yang mengukur hal yang sama dengan apa yang
diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2000. Pengujian daya beda butir pernyataan ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi
32
skor pada setiap butir pernyataan dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product
Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi item total yang dikenal dengan indeks daya beda butir pernyataan Azwar, 2000. Uji daya
beda aitem pernyataan ini akan dilakukan pada alat ukur dalam penelitian ini, yaitu skala happiness at work dan skala budaya organisasi.
Besarnya koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0 sampai dengan 1.00 dengan nilai positif dan negatif. Semakin baik daya diskriminasi aitem maka
koefisien korelasinya semakin mendekati angka 1.00 Azwar, 2000. Batasan nilai indeks daya beda item dalam penelitian ini adalah 0.3, sehingga setiap aitem yang
memiliki harga kritis ≥ 0.3 sajalah yang akan digunakan dalam pengambilan data yang sebenarnya.
F. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Reliabilitas Alat Ukur
Sarjono, Haryadi, Julianita 2011 menyatakan bahwa suatu kuesioner atau skala penelitian dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach’s Alpha 0.6. Berikut adalah nilai
Cronbach’s Alpha dari tiap skala setelah dilakukan uji coba. a. Skala happiness at work memiliki nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0.89. b. Skala budaya organisasi memiliki nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0.91. Dari hasil uji reliabilitas yang telah dipaparkan di atas maka dapat dilihat tingkat
reliabilitas kedua skala di atas cukup tinggi.
33
2. Uji Validitas dan Uji Daya Beda Aitem a. Skala
Happiness at Work
Hasil analisis skala happiness at work menunjukkan bahwa dari 30 aitem terdapat 22 aitem yang layak digunakan untuk mengukur happiness at work.
Ada 8 aitem yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0.3 yaitu aitem nomor 4, 14,
16, 17, 18, 21, 23, dan 27. Hasil uji daya beda aitem ini menggunakan batasan r
ix
≥ 0.30. Koefisien korelasi item total bergerak dari 0.320 sampai 0.662. Tabel 3. Distribusi Aitem-aitem Skala
Happiness at Work Setelah Uji Coba No
Indikator happiness at work
Favourable Unfavourable
Total
1 Individu menikmati
pekerjaannya 1,2,3
- 3
2 Individu merekomendasikan
pekerjaannya 4,5,6
7,8 5
3 Individu termotivasi rasa ingin
berkontribusi terhadap organisasi
9,10,11,12 13
5
4 Individu berpikir tentang
pekerjaan bahkan di luar jam kerja
14 -
1
5 Individu melakukan pekerjaan
karena mendapat internal reward
15,16 17,18
4
6 Individu bekerja karena merasa
pekerjaan mendatangka reward bagi dirinya
19,20,21 22
4
Total 16
6 22
34
b. Skala Budaya Organisasi
Hasil analisis skala budaya organisasi menunjukkan bahwa dari 16 item terdapat 12 aitem yang layak digunakan untuk mengukur budaya organisasi. Ada 4 aitem
yang gugur daya beda aitem lebih kecil dari 0.3 yaitu aitem nomor 4,9,10, dan 15. Hasil uji daya beda aitem ini menggunakan batasan r
ix
≥ 0.30. Koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0.467 sampai 0.770.
Tabel 4. Distribusi Aitem-aitem Skala Budaya Organisasi Setelah Uji Coba
No Aspek budaya organisasi
Favourable Unfavourable
Total
1 Involvement
1,2,3 -
3 2
Consistency 4,5,6
- 3
3 Adaptability
7 8,9,10
4 4
Mission 11,12
- 2
Total 9
3 12
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini memiliki prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya yang terdiri dari tiga tahap. Ketiga tahap tersebut adalah tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap pengolahan.
35
1. Tahap Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian dilakukan peneliti dengan: a. Pembuatan alat ukur
Alat ukur dibuat oleh peneliti berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya. Ada dua buah skala yang dibuat, yaitu skala budaya organisasi dan
skala happiness at work yang nantinya akan dibentuk seperti sebuah buku untuk memudahkan subjek penelitian memberikan jawabannya.
b. Uji coba alat ukur Uji coba alat ukur penelitian dilakukan di Asuransi AJB Bumiputera 1912 Kantor
Wilayah Medan. Subjek pada uji coba ini berjumlah 90 orang dan semuanya memenuhi kelengkapan pengisian skala, sehingga dapat digunakan. Perhitungan
vaiditas, reliabilitas, dan daya diskriminasi aitem menggunakan SPSS version 21.0 for Windows.
c. Revisi alat ukur Setelah peneliti melakukan uji coba alat ukur, peneliti menguji daya beda aitem,
validitas dan reliabilitas kedua skala dengan menggunakan bantuan aplikasi komputer SPSS version 21.0 for Windows. Setelah diketahui aitem-aitem mana
saja yang memenuhi validitas dan reliabilitasnya, peneliti mengambil aitem-aitem yang sesuai untuk dijadikan aitem-aitem dalam skala.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah dilakukan uji coba dan revisi, maka dilaksanakan penelitian. Sebelum menyebarkan skala, peneliti mencari subyek penelitian yang sesuai dengan
karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya.
36
3. Tahap Pengolahan Data
Setelah diperoleh data dari masing-masing subyek penelitian, maka untuk pengolahan data selanjutnya, diolah dengan menggunakan paket SPSS for
windows 21.0 version.
H. Metode Analisa Data 1. Metode Analisa Data
Azwar 2000 menyatakan bahwa pengolahan data penelitian yang sudah diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian
rupa sehingga dapat dibaca dan dapat diinterpretasikan. Data dalam penelitian akan dianalisa dengan analisa statistik yang bekerja dengan angka
–angka, bersifat objektif, dan universal. Penelitian ini menggunakan metode analisa data
inferensial, yaitu penarikan kesimpulan berdasarkan hubungan atau komparasi dari dua buah variabel. Teknik inferensial yang akan digunakan adalah statistika
parametrik dengan menggunakan teknik analisa regresi sederhana. Seluruh analisa data pada penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer, yaitu
program SPSS 21.0 for windows. Sebelum dilakukan analisa data terlebih dahulu dilakukan uji asumsi terhadap hasil penelitian yang meliputi uji normalitas dan uji
linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dimaksudkan untuk menguji apakah data yang dianalisis sudah terdistribusi sesuai dengan prinsip
–prinsip distribusi normal agar dapat digeneralisasikan pada populasi. Uji normalitas sebaran pada penelitian ini
37
dilakukan untuk membuktikan bahwa data semua variabel yang berupa skor –skor
yang diperoleh dari hasil penelitian tersebar sesuai dengan kaidah normal. Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan QQ-plots dengan
bantuan program komputer SPSS version 21.0 for Windows.
b. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah data pada variabel bebas mempunyai hubungan yang linier dengan data pada variabel tergantung. Uji
linieritas pada data ini dilakukan menggunakan uji test for linierity dengan bantuan program SPSS version 21.0 for Windows.
38
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian dilanjutkan
dengan analisa dan interpretasi data penelitian.
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini secara keseluruhan melibatkan 120 orang subjek yang merupakan karyawan perbankan. Pada awalnya peneliti menyebar 160 skala, akan
tetapi peneliti hanya mengolah data dari 120 responden karena sebanyak 40 responden tidak mengembalikan skala penelitian. Berikut ini gambaran umum
subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia, dan masa kerja..
1. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, penyebaran subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
Tabel 5. Penyebaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin No
Jenis Kelamin Jumlah N
1 Laki-laki 49
2 Perempuan 71
Total 120
Dari tabel 5 dilihat bahwa jumlah subjek laki laki lebih banyak dari subjek perempuan. Subjek laki laki berjumlah 49 orang sedangkan subjek perempuan
berjumlah 71 orang.
39
2. Gambaran Subjek Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia, penyebaran subjek penelitian dikategorisasikan berdasarkan tahap perkembangan menurut Hurlock 1980 yaitu masa dewasa
awal dengan usia 21-40 tahun dan masa dewasa madya dengan usia 41-60 tahun.
Tabel 6. Penyebaran Subjek Berdasarkan Usia No
Usia Kategori Tahap Perkembangan
Jumlah N
1 21-40 Tahun
Dewasa awal 63
2 41-60 Tahun
Dewasa madya 57
Total 120
Dari tabel 6 dilihat bahwa jumlah subjek terbanyak berada pada rentang usia 21-40 yaitu sebanyak 63 orang. Dan yang berada dalam rentang usia 41-60 yaitu
sebanyak 57 orang.
3. Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan masa kerja, penyebaran subjek penelitian dikategorisasikan berdasarkan teori Morrow dan Mcelroy 1986 terdiri 3 tahap, tahap pertama
adalah masa perkembangan Establishment stage yaitu masa kerja kurang dari 2 tahun. Tahap kedua adalah tahap lanjutan Advancement stage yaitu masa kerja 2
sampai 10 tahun dan tahap ketiga adalah pemeliharaan Maintenance stage yaitu masa kerja lebih dari 10 tahun.
40
Tabel 7. Penyebaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja No
Masa Kerja Kategori Tahapan Masa Kerja
Jumlah N
1 Kurang dari 2 Tahun
Establishment stage 2
2-10 Tahun Advancement stage
71 3
Lebih dari 10 Tahun Maintenance stage
49
Total 120
Dari tabel 7 dilihat bahwa jumlah subjek terbanyak memiliki masa kerja antara 2 sampai 10 tahun yang berada dalam advancement stage yaitu 71 orang,
selanjutnya subjek yang memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun maintenance
stage berjumlah 49 orang.
B. Uji Asumsi
Sebelum data data yang terkumpul dianalisa, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi secara normal dalam kurva sebaran normalitas. Hasil uji normalitas menggunakan
Normal QQ Plots. Pengujian ini menyatakan data berdistribusi normal apabila titik-titik nilai data terletak kurang lebih dalam suatu garis lurus.
41
Hasil uji normalitas dengan normal QQ plots dapat dilihat dalam grafik berikut :
Grafik 1. Uji Normalitas Happiness at Work
Dari grafik 1 dilihat bahwa titik-titik nilai data happiness at work kurang lebih dalam suatu garis lurus. Hal ini menunjukan bahwa data happiness at work
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Grafik 2. Uji Normalitas Budaya Organisasi
Dari grafik 2 dilihat bahwa titik-titik nilai data budaya organisasi kurang lebih dalam suatu garis lurus. Hal ini menunjukan bahwa data budaya organisasi berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
42
1. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Dalam penelitian ini uji
linearitas akan melihat apakah dua variabel penelitian yaitu happiness at work dan budaya organisasi berkorelasi untuk memenuhi asumsi garis linear. Hasil uji
linearitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Hasil Uji Linearitas No
Variabel Linearity
Kesimpulan
1 Budaya organisasiHappiness
at work 0.000
Hubungan Linear
Berdasarkan tabel 8 diatas, diperoleh nilai linearity 0.000 untuk variabel budaya organisasi dan happiness at work. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
linearitas dibawah 0.05 sehingga telah memenuhi asumsi linearitas.
C. Hasil Pengujian Hipotesis
a. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Happiness at Work Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk melihat pengaruh antara dua
variabel, yaitu variabel budaya organisasi dan happiness at work pada karyawan. Oleh sebab itu, pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik analisa regresi
sederhana dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi 21 for windows dan Microsoft Office Excel 2010.
43
Tabel 9. Hasil Regresi Budaya Organisasi dengan Happiness at Work
Model R
R Square df
Residual F
Sig t
1 0.702
0.493 118
114.849 0.000
10.717 Predictors: constant budaya
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai F hitung yaitu 114.849 dengan derajat bebas df Residual sisa yaitu 118 dengan taraf signifikansi 0.05,
sehingga diperoleh nilai F tabel yaitu 3.92. Karena F hitung 114.849 F tabel 3.92, dan nilai signifikansi 0.000 0.05 maka Ho ditolak. Hasil pengujian nilai
t hitung = 10.717. Pada t tabel dengan df 118 dan taraf signifikansi 0.05 diperoleh 3.92. Nilai signifikansi yang ditunjukkan tabel di atas adalah 0.000 yang berarti
lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian nilai t hitung t tabel serta nilai signifikansi 0.05, maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh positif budaya organisasi terhadap happiness at work. Arah koefisien regresi positif berarti bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh positif yang
signifikan terhadap happiness at work. Semakin tinggi skor budaya organisasi maka semakin tinggi pula skor happiness at work
pada karyawan. Selain itu, pada kolom berikutnya nilai R square sebesar 0.493, artinya variabel budaya organisasi
mempengaruhi happiness at work sebesar 49.3.
b. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Setelah dilakukan uji reliabilitas, validitas, dan daya beda aitem pada skala
happiness at work didapat 22 aitem yang memenuhi persyaratan untuk kemudian
dianalisa menjadi data penelitian dengan rentang 1-5 sehingga dihasilkan total
44
skor minimum sebesar 22 dan skor maksimun sebesar 110 sehingga mean hipotesisnya 66. Jumlah aitem yang didapat setelah dilakukan uji reliabilitas pada
skala budaya organisasi adalah 12 aitem kemudian dianalisa menjadi data
penelitian dengan rentang 1-5 sehingga dihasilkan total skor minimum sebesar 12
dan skor maksimun sebesar 60 sehingga mean hipotesisnya 36.
Tabel 10. Perbandingan Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik
No Variabel
Empirik Mean Hipotetik
Mean SD
Mean SD
1 Happiness at work
88.68 8.88
66 18
2 Budaya organisasi
46 5.88
36 10
Tabel 10 menunjukkan bahwa mean empirik happiness at work sebesar 88.68 lebih tinggi dari mean hipotetiknya yaitu 66 yang menjelaskan bahwa tingkat
happiness at work yang dimiliki subjek penelitian tergolong tinggi. Kemudian mean empirik budaya organisasi sebesar 46 lebih tinggi dari mean hipotetiknya
yaitu 36 yang menjelaskan bahwa budaya organisasi di perusahaan tersebut cukup kuat.
c. Kategorisasi Data Penelitian 1. Kategorisasi Happiness at Work
Norma kategorisasi yang digunakan pada happiness at work adalah sebagai berikut:
45
Tabel 11. Norma Kategorisasi Happiness at Work
Rentang Nilai Kategori
X ≤ µ - 1.0 SD Kurang
µ - 1.0 SD X ≤ µ + 1.0 SD
Menengah X µ + 1.0 SD
Sangat Besar mean hipotetik happiness at work adalah 66 dengan standar deviasi 18
sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Kategorisasi Data Penelitian Happiness at Work
No Rentang Nilai
Kategorisasi Jumlah
Persentase
1 48
Kurang 2
48-83 Cukup
37 30.83
3 ≥ 84
Sangat 83
69.17
Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa tidak ada subjek yang kurang bahagia saat bekerja sedangkan 30.83 subjek penelitian cukup bahagia saat
bekerja dan sebanyak 69.17 subjek penelitian merasa sangat bahagia saat bekerja. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki merasa sangat
bahagia saat bekerja.
2. Kategorisasi Budaya Organisasi Norma kategorisasi yang digunakan pada budaya organisasi adalah sebagai
berikut:
46
Tabel 13. Norma Kategorisasi Budaya Organisasi Rentang Nilai
Kategori
X ≤ µ - 1.0 SD Lemah
µ - 1.0 SD X ≤ µ + 1.0 SD
Menengah X µ + 1.0 SD
Kuat
Besar mean hipotetik budaya organisasi adalah 36 dengan standar deviasi 10 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 14. Kategorisasi Data Penelitian Budaya Organisasi No
Rentang Nilai Kategorisasi
Jumlah Persentase
1 26
Lemah 2
26-45 Menengah
48 40
3 ≥ 46
Kuat 72
60
Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa budaya organisasi di perusahaan tersebut cukup kuat yaitu sebesar 60.
D. Pembahasan