Sumber-sumber Budaya Organisasi Dimensi Budaya Organisasi

13 bahwa budaya organisasi merupakan jiwa organisasi dan juga jiwa para anggota organisasi Kilmann, Saxton, Mary, Serpa, 1988. Kreitner Kinicki 2003 juga menyatakan budaya organisasi sebagai suatu wujud anggapan yang dimiliki karyawan, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut merasakan, memikirkan, dan bereaksi terhadap lingkungan yang beraneka ragam. Definisi ini menyoroti tiga karakteristik budaya organisasi yang penting. Pertama, budaya organisasi diberikan kepada para karyawan baru melalui proses sosialisasi. Kedua, budaya organisasi mempengaruhi perilaku karyawan di tempat kerja. Ketiga, budaya organisasi berlaku pada dua tingkat yang berbeda yakni bagi karyawan baru maupun karyawan lama di perusahaan. Sejalan dengan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi dapat dijabarkan sebagai seperangkat nilai-nilai atau norma- norma yang telah relatif lama berlaku, dianut bersama oleh para anggota organisasi karyawan sebagai norma perilaku dalam berperilaku di perusahaan terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terdapat di dalam organisasi atau perusahaan.

2. Sumber-sumber Budaya Organisasi

Munandar 2001 mengatakan bahwa budaya organisasi terdiri dari : a. Pengaruh eksternal yang luas. Mencakup faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan atau sebagian dapat dikendalikan oleh organisasi, seperti: lingkungan alam dan berbagai kejadian bersejarah yang membentuk masyarakat. 14 b. Nilai-nilai masyarakat dan budaya nasional. Nilai-nilai yang ada di masyarakat dan budaya nasional mencakup berbagai keyakinan dan nilai yang dominan dari masyarakat luas. c. Unsur-unsur khas dari organisasi. Organisasi selalu berinteraksi dengan lingkungannya dalam usaha mengatasi masalah-masalah internal maupun eksternal yang timbul dalam organisasi. Keberhasilan dalam mengatasi berbagai masalah tersebut merupakan dasar bagi tumbuhnya budaya organisasi, seperti dalam menghadapi kesulitan usaha, biaya produksi yang terlalu tinggi, dan lain sebagainya.

3. Dimensi Budaya Organisasi

Denison berpendapat bahwa ada empat dimensi budaya organisasi, yaitu: involvement keterlibatan, consistency konsistensi, adaptability adaptabilitas, dan mission misi Denison, Haaland, Goelzer, 2002. 1. Involvement Keterlibatan Involvement adalah dimensi budaya organisasi yang menujukkan tingkat partisipasi karyawan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan. Organisasi yang efektif memberdayakan masyarakat, membangun organisasi mereka di sekitar tim, dan mengembangkan kemampuan manusia di semua tingkatan Denison, Haaland, Goelzer, 2002. Eksekutif, manajer, dan karyawan berkomitmen untuk pekerjaan mereka dan merasa bahwa mereka memiliki sebagian dari organisasi. Orang-orang di semua tingkatan merasa bahwa mereka memiliki masukan atau ide yang dapat dilibatkan dalam membuat 15 keputusan yang akan mempengaruhi pekerjaan mereka dan bahwa pekerjaan mereka terhubung langsung dengan tujuan dari organisasi. 2. Consistency Konsistensi Consistency menunjukkan tingkat kesepakatan anggota organisasi terhadap asumsi dasar dan nilai-nilai organisasi Denison, Haaland, Goelzer, 2002. Organisasi juga cenderung efektif karena memiliki budaya kuat yang sangat konsisten, terkoordinasi, dan terintegrasi dengan baik. Perilaku karyawan dalam organisasi berakar dari seperangkat nilai-nilai inti perusahaan, pemimpin dan karyawan akan tetap mencapai suatu kesepakatan bahkan ketika terdapat beragam sudut pandang. 3. Adaptability Adaptabilitas Adaptability adalah kemampuan organisasi dalam merespon perubahan-perubahan lingkungan eksternal dengan melakukan perubahan internal pada organisasi Denison, Haaland, Goelzer, 2002. Namun terkadang organisasi yang terintegrasi dengan baik yang paling sering sulit untuk berubah. Integrasi internal dan adaptasi eksternal sering dapat bertentangan dalam organisasi itu sendiri. Adaptasi organisasi didorong oleh pelanggan mereka dan melihat dari pengalaman dalam menciptakan perubahan. Organisasi terus merubah sistem sehingga organisasi dapat memperbaiki kemampuan kolektif organisasi untuk memberikan nilai bagi para pelanggan. 4. Mission Misi Mission adalah dimensi inti yang menunjukkan tujuan inti organisasi yang menjadikan anggota organisasi yakin dan teguh terhadap apa yang dianggap 16 penting oleh organisasi Denison, Haaland, Goelzer, 2002. Organisasi yang sukses memiliki tujuan yang jelas dan arah yang mendefinisikan tujuan organisasi serta mengungkapkan visi tentang bagaimana organisasi akan terlihat di masa depan. Ketika perubahan misi yang mendasari organisasi terjadi, perubahan juga terjadi pada aspek lain dari budaya organisasi.

4. Fungsi Budaya Organisasi