Hipotesis Penelitian Sumber stres dan strtegi coping pada pelajar atlet bulutangkis

sebagai konstruksi atau sifat properties yang diteliti. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas IV dan variabel terikat DV. Sevilla 1993 mendefinisikan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau mengakibatkan hasil, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau hasil dari penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu strategi coping sebagai variabel terikat dependent variabel dan sumber stres sebagai variabel bebas independent variabel. Sesuai judul dalam penelitian ini, yaitu sumber stres dan strategi coping pada pelajar atlet bulutangkis, maka ada variabel yang diposisikan sebagai akibat, yang disebut DV Dependent Variable atau variabel terikat dan ada variabel yag diposisikan sebagai penyebab, yang disebut IV Independent Variable atau variabel bebas. DV dalam penelitian ini ialah strategi coping, sedangkan IV dalam penelitian ini ialah sumber stres yang mencakup physical stressor, social stressor, psychological stressor, endemic stressor, dan variabel tambahan, yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan massa tinggal di PPLP Ragunan yang diteorikan memiliki hubungan dengan strategi coping. Adapun definisi operasional dari variabel-variabel yang hendak diukur, yaitu: 1. Sumber stres yang dimaksud adalah suatu keadaan reaksi yang timbul sebagai hasil dari persepsi individu terhadap tuntutan perubahan atau kondisi yang dianggap tidak menyenangkan dalam beradaptasi terhadap adanya perubahan baik dari luar maupun dari dalam diri individu. 2. Strategi coping yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adalah suatu bentuk usaha yang dilakukan individu untuk mengurangi atau menghilangkan tekanan-tekanan psikologis atau stres dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah. 3. Jenis kelamin adalah ciri jasmani yang membedakan dua makhluk antara laki-laki dan perempuan. 4. Usia, yaitu banyaknya jumlah tahun dari usia responden yang dihitung mulai dari tahun lahir sampai pada saat pengumpulan data penelitian. 5. Tingkat pendidikan, yaitu jenjang pendidikan dari para responden yang terdiri dari tingkat SMP dan SMA. 6. Massa tinggal di PPLP Ragunan, yaitu bilangan yang menunjukkan lamanya rentang waktu responden tinggal di PPLP Ragunan .

3.3 . Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2006. Menurut Sugiyono 2007 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Kerlinger seperti yang dikutip Sevilla 1993 bahwa populasi adalah keseluruhan anggota, kejadian, atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet bulutangkis yang berada di SMP-SMA Ragunan Jakarta. Jumlah atlet bulutangkis yang berada di SMP-SMA Ragunan sebanyak 107 orang. 3.3.2. Sampel Menurut Ferguson dalam Sevilla, 1993 sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet bulutangkis sebanyak 50 orang. 3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik sampling yang sesuai dengan penelitian penulis, yaitu teknik non-probability dengan metode sampling purposive. Menurut Sugiyono 2007 sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan Arikunto 2006 mengatakan bahwa sampel bertujuan atau sampling purposive dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Pengambilan sampel dengan teknik bertujuan sampling purposive ini cukup baik karena sesuai dengan pertimbangan peneliti sendiri sehingga dapat mewakili populasi. Arikunto 2006 mengatakan bahwa terdapat kelemahan dari metode ini yaitu peneliti tidak dapat menggunakan statistik parametrik sebagai teknik analisa data dikarenakan tidak memenuhi persyaratan random. Selain itu, dikarenakan populasi yang sedikit dan sampel yang terbatas, maka hasil penelitian tidak bisa diterapkan kecuali pada sampel itu sendiri. Hal ini