31
F. Jenis Novel
Adapun jenis novel amatlah beragam, ada beberapa ahli yang memiliki pendapat yang berbeda, seperti Mochtar Lubis, bahwa jenis-jenis novel itu
terdiri dari: 1. Novel Avontur, yaitu dipusatkan pada seorang lakon utama. Pengalaman
lakon dimulai pada pengalaman pertama, dan diteruskan pada pengalaman- pengalaman selanjutnya hingga akhir cerita. Jenis novel ini mempunyai
cerita yang kronologis dari awal sampai akhir.
2. Novel Psikologis, yaitu novel yang berisi kepuasan tentang bakat, watak, karakter para pelakunya beserta kemungkinan perkembangan jiwa.
3. Novel Detektif, yaitu novel yang melukiskan cara penyelesaian suatu peristiwa atau kejadian, untuk membokar suatu kejadian.
4. Novel Sosial, yaitu pelaku pria dan wanita tenggelam dalam masyarakat, kelas atau golongan. Dalam reaksi setiap golongan terhadap masalah-
masalah yang timbul dan pelaku hanya dipergunakan sebagai pendukung jalan cerita.
5. Novel Politik, yaitu uraian mengenai novel politik dapat pula dipakai dari lukisan bentuk sosial.
6. Novel Kolektif, yaitu novel yang melukiskan tentang semua aspek-aspek kehidupan yang ada, atau semua jenis novel diatas dikumpulkan menjadi
sebuah cerita. Dan dalam novel ini, tidak hanya dimainkan oleh satu pemeran saja tetapi pemeran pendukung. Sesuai dengan alur cerita pada
setiap bab, yang kesemua cerita merupakan gambaran fenomena kehidupan nyata yang sering kita alami dan rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
G. Novel Sebagai Media Dakwah
Berdakwah lewat tulisan sudah ada sejak zamanRasulullah, yaitu seperti pengiriman surat kepada raja-raja dengan tujuan mengajak mask islam.
Sampai saat inipun berdakwah lewat tulisan masih sangat relevan, hanya saja dalam menghadapi zaman yang semakin moderen ini para da’i harus lebih
cerdas dan kreatif mengemas dakwah melalui tulisan.
32
Maka dari itu para juru dakwah islam menekankan bahwa semua bidang kebudayaan manusia termaksuk seni sastra harus digalakan untuk
menginggikan syiar islam lewat karya sastra yang bertema pengajaran islam. Sehingga dakwah islam mengambil kesempatan menggunakan cerita-cerita
sebagai media untuk melakukan dakwah islamiah. Dakwah melalui tulisan bisa dikemas secara populer dan
disebarluaskan dan di media massa misalnya, koran, majalah, tabloid, novel maupun bulletin. Dengan demikian dakwah bisa di terima oleh massa yang
sebanyak-banyaknya.
32
Berdakwah melalui novel merupakan salah satu cara yang cukup efektif, novel bisa dibawa kemana-mana, dibaca kapan saja dan
dikemas dengan bahasa yang menarik. Novel merupakan karya fiksi yang di terbitkan secara massa, secara
otomatis bisa mengcover mad’u sebanyak-banyaknya. Novel bisa dinikmati oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja dan orang tua. Novel
sebagai media dakwah dangat efektif khususnya bagi mad’u yang memiliki minat dan hobi membaca, tidak banyak menyita waktu.
32
Asep Kusnawan, Berdakwah Lewat Tulisan, Bandung: Mujahid, 2004, h. 24