Langkah –langkah Perhitungan dengan Metode
klasifikasi tingkatan berdasarkan nilainya. Bentuk klasifikasi berdasarkan kriteria- kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya adalah:
a. Pengelompokan pada kriteria waktu Jika N 0 N= 55 maka Sangat Lambat= 20
Jika N 55 N= 65 maka Lambat= 40 Jika N 65 N= 75 maka Sedang = 60
Jika N 75 N= 85 maka Cepat= 80 Jika N 85 N= 100 maka Sangat Cepat= 100
b. Pengelompokan pada kriteria bahan bakar Jika N 0 N= 55 maka Sangat Boros= 20
Jika N 55 N= 65 maka Boros= 40 Jika N 65 N= 75 maka Sedang = 60
Jika N 75 N= 85 maka Irit= 80 Jika N 85 N= 100 maka Sangat Irit= 100
c. Pengelompokan pada kriteria keamanan Jika N 0 N= 70 maka Tidak Aman= 25
Jika N 70 N= 80 maka Kurang Aman= 50 Jika N 80 N= 90 maka Cukup Aman = 75
Jika N 90 N= 100 maka Aman= 100 Selanjutnya setelah data terbentuk berdasarkan klasifikasi yang telah ditetapkan
maka hasil nilai fuzzy atau nilai linguistik dapat dilihat pada Tabel 4.33.
Tabel 4.33 Nilai linguistik atau Fuzzy berdasarkan kriteria
Fuzzy Waktu
Bahan Bakar Keamanan
Taruna 2005 Sedang
sedang aman
Kijang LGX 2005
Sedang Boros
aman
APV 2005 Lambat
sedang aman
Selanjutnya nilai linguistik tabel dikonversi berdasarkan nilai fuzzy. Setelah itu, tentukan nilai pembobotan dalam bentuk nilai Fuzzy. Cara
menentukan pembobotan adalah berdasarkan tingkat kepentingan antara ke tiga kriteria tersebut. Bobot tersebut didapatkan dari keterangan wawancara dari
owner CV. Jaya Mandiri berdasarkan kriteria yang ada, pengelompokan bobot dari bilangan fuzzy menjadi bilangan crips atau nilai angka adalah:
Tidak Penting TD = 0 Kurang Penting KP = 0.25
Cukup Penting CP = 0.5 Penting P
=0.75 Sangat Penting SP = 1
Selanjutnya menentukan bilangan fuzzy untuk bobot W berdasarkan tingkat kepentingan kriteria pada kasus ini adalah:
W = [Kurang Penting , Penting, Kurang Penting] atau [ 0.25 ; 0.75 ; 0.25 ] Setelah bilangan fuzzy untuk nilai kriteria dan nilai alternatif telah
ditentukan maka nilai-nilai fuzzy tersebut akan dikonversi menjadi nilai crips atau nilai bilangan berupa angka untuk memudahkan perhitungan pada metode fuzzy
saw ini. Cara konversinya telah dijelaskan sebelumnya dengan cara pengelompokan nilai yang telah ditetapkan dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel
4.34.
Tabel 4.34 Nilai Crips Alternatif berdasarkan Kriteria
Fuzzy Waktu
Bahan Bakar Keamanan
Taruna 2005 0.6
0.6 1
Kijang LGX 2005
0.6 0.4
1
APV 2005 0.4
0.6 1
Kemudian nilai pada Tabel 4.34 diubah ke dalam bentuk matriks agar lebih mudah dilihat dalam proses perhitungan normalisasi nilai X pada gambar 4.5.
X = 0.6
0.6 1
0.6 0.4
1 0.4
0.6 1
Gambar 4.5 Matriks dari Tabel diatas yang Belum Ternormalisasi
Keterangan : X = Nilai yang belum ternormalisasi
Setelah itu menghitung nilai-nilai matriks yang belum ternormalisasi untuk dinormalisasikan menggunakan rumus maximum seperti perhitungan r yaitu:
= =
=
1
= =
=
1
= = =
1
= =
=
1
= =
=
0.666666667
= = =
1
= =
=
0.666666667
= =
=
1
= = =
1 Keterangan :
r = adalah nilai perhitungan ternormalisasi Setelah perhitungan normalisas, selanjutnya semua hasil perhitungan tersebut
dimasukkan kedalam matriks yang ternormalisasi seperti Gambar 4.6.
1 1
1 R=
1 0.6666667
1 0.6666667
1 1
Gambar 4.6 Matriks Ternormalisasi
Selanjutnya melakukan proses perankingan berdasarkan persamaan diatas berdasarkan bobot yang sudah ditentukan sebelumnya, yaitu:
= 0.25 x 1 + 0.75 x 1 + 0.25 x 1 = 1.25 = 0.25 x 1 + 0.75 x 0.6666666667 + 0.25 x 1 = 1
= 0.25 x 0.666666667 + 0.75 x 1 + 0.25 x 1 = 1.1666666667 Keterangan :
V = hasil nilai perhitungan bobot Jadi nilai terbesar ada pada
alternatif ke 1 yaitu kendaraan mobil Taruna 2005 yang terpilih sebagai alternatif terbaik dengan nilai total bobot 1.25.