Okulasi Penyusuan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

54

c. Okulasi

Okulasi merupakan cara perbanyakan rambutan yang paling banyak digunakan di Kebun Bibit Ragunan. Jika dibandingkan dengan penyusuan, karena tanaman hasil okulasi lebih baik mutunya selain menghasilkan perakaran yang kuat dan ketahanan terhadap hama dan penyakit dalam tanah, selain itu ditinjau dari segi minat beli konsumen lebih banyak mencari hasil okulasian. Bila bibit hasil semaian telah berumur 6 bulan maka sudah siap untuk diokulasi. Bibit tanaman yang siap diokulasi sebaiknya memiliki syarat seperti, seedling dalam keadaan sehat, subur, bebas penyakit, berusia 6 bulan, dan berdiameter ± 1 cm. Selama masa okulasi tanaman harus diberi perawatan sperti, pemupukan, pencegahan cendawan, pendangiran rumput liar, sinar matahari 60, setelah berumur 2 bulan kebutuhan sinar matahari menjadi 100.

d. Penyusuan

Sistem Penyusuan di Kebun Bibit Ragunan menggunakan metode sambung pelana, tapi hanya untuk tanaman tertentu seperti kelengkeng dan rambutan. Kebun Bibit Ragunan lebih memilih perbanyakan rambutan secara penyusuan dibanding dengan cangkok, dengan penyusuan tingkat keberhasilan cukup tinggi dan hasil buah lebih bagus, selain itu yang membuat penyusuan digunakan di BBI yaitu karena dengan penyusuan tingkat stres lebih rendah dan umur jual lebih cepat 55 Tahap 4 Pemeliharaan Bibit Pemeliharan bibit rambutan di Kebun Bibit Ragunan tidak terlalu sulit. Pemeliharaan meliputi penyiraman, penyianganpendangiran, penyulaman, pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit, pemangkasan, dan penggantian polybag. Proses produksi bibit tanaman rambutan pada BBI Ragunan secara jelas dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5: Proses Produksi Bibit Tanaman Rambutan Pada Kebun Bibit Ragunan Sumber: Data Primer Diolah 2011 Penyemaian Biji Penyiapan Biji Persiapan Media Semai Pengantongan Perbanyakan Okulasi Susuan Pemeliharaan Pendangiran Pemangkasan Penggantian Polybag Penyiraman Penyulaman Pemupukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis penetapan harga pokok produksi bibit tanaman rambutan adalah suatu analisis yang didasarkan pada harga-harga riil dari apa yang sebenarnya terjadi di Kebun Bibit Ragunan Jakarta Selatan. Hal yang akan dianalisis adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi bibit tanaman rambutan. Selain itu, analisis penetapan harga pokok produksi juga akan memberikan acuan untuk penentuan harga jual bibit tanaman rambutan di Kebun Bibit Ragunan.

5.1. Biaya-biaya yang Dikeluarkan dalam Produksi

Perhitungan harga pokok produksi bibit tanaman rambutan pada Kebun Bibit Ragunan diklasifikasikan dalam biaya langsung dan biaya tidak langsung. Adapun faktor-faktor yang terlibat dalam biaya langsung ialah bahan baku dan tenaga kerja langsung sedangkan biaya tidak langsung meliputi biaya alat, biaya penyusutan mesin, dan bangunan, biaya listrik, biaya telepon, dll.

5.1.1. Penggunaan Biaya Langsung

Perhitungan biaya langsung dapat dengan mudah ditelusuri secara langsung ke tempat penampungan biaya atau objek biaya yang direlevansikan dengan kebutuhan produksi. adapun yang tergolong biaya langsung dalam produksi bibit tanaman rambutan meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.