Biaya tenaga kerja Biaya produksi tidak langsung

24 Menurut Supriyono 1999:520, dalam metode aliran harga pokok bahan, aliran harga pokok bahan yang dipakai dibedakan menjadi beberapa metode yaitu: 1 Metode identifikasi khusus; 2 Metode pertama masuk, pertama keluar FIFO; 3 Metode rata-rata. Metode; 4 Metode terakhir masuk, pertama keluar LIFO; 5 Metode harga pokok standar; 6 Metode persediaan dasar base stock method; 7 Metode harga beli terakhir HBT; 8 Metode masuk kemudian, pertama keluar MKPK. Soemita 1982:71, mengemukakan bahwa dalam penetapan pemakaian bahan baku terdapat dua metode yaitu penetapan langsung dan penetapan tidak langsung. Penetapan langsung dilakukan dengan jalan : mencatat terus-menerus banyaknya bahan-bahan yang masuk dalam proses produksi kemudian menghitung secara berkala persediaan bahan-bahan, sehingga dengan memperhatikan bahan-bahan yang diterima selama periode itu dapat ditetapkan pemakaian bahan-bahan untuk tiap periode. Sedangkan dalam penetapan tidak langsung didasarkan pada barang-barang yang sudah selesai.

2.8.2. Biaya tenaga kerja

Biaya tenaga kerja langsung upah langsung menurut Muhadi dan Siswanto 2001:10 adalah biaya yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung. Istilah tenaga kerja langsung digunakan untuk menunjuk tenaga kerja karyawan yang terlibat langsung dalam proses pengolahan bahan langsung atau bahan baku 25 menjadi barang jadi. Misalnya, upah yang dibayarkan kepada karyawan bagian pemotongan atau bagian perakitan atau bagian pencatatan pada perrusahaan mebel. Tenaga kerja merupakan usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. Menurut Horngren 1992:29, biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi dibagi kedalam dua bagian yaitu : 1. Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung yaitu upah semua tenaga kerja yang dapat diidentifikasi secara ekonomis terhadap produksi barang jadi. 2. Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya produksi tidak langsung adalah mencakup semua upah tenaga kerja pabrik yang tidak langsung berhubungan dengan pengerjaan produk. Adikoesoemah 1982:178, menetapkan besarnya upah untuk pekerjaan yang telah dilakukan dalam memproduksi barang berdasarkan sistem upah yang dibagi menjadi dua yaitu upah menurut waktu dan upah menurut prestasi. Upah menurut waktu, yaitu cara penetapan upah dimana waktu kerja dari buruh merupakan ukuran untuk menetapkan besarnya upah, jadi tidak tergantung dari banyaknya prestasi yang telah dihasilkan oleh buruh selama waktu kerjanya. Sedangkan upah menurut prestasi, yaitu cara penetapan upah dimana hasil prestasi kerja dari buruh merupakan ukuran untuk menetapkan besarnya upah, jadi tidak tergantung dari lamanya waktu kerja. 26

2.8.3. Biaya produksi tidak langsung

Biaya overhead pabrik atau biaya produksi tidak langsung menurut Muhadi dan Siswanto 2001:10 merupakan biayaa produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrik antara lain: bahan tak langsung misalnya: minyak pelumas, bahan bakar, dan bahan pembersih, reparasi dan pemeliharaan mesin, pemeliharaan gedung, biaya listrik, biaya penyusutan mesin, dan lain-lain. Biaya produksi tidak langsung atau dikenal dengan istilah biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung Sugiri, 2002:265. Daljono 2004:41, membebankan biaya overhead pabrik ke harga pokok produksi dilakukan dengan cara : 1. Actual costing Pembebanan biaya overhead pabrik menurut actual costing yaitu membebankan seluruh biaya overhead pabrik yang terjadi pada suatu periode, ke seluruh produk yang diproduksi pada periode tersebut. biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi. Penggunaan actual costing pada metode harga pokok pesanan mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan tidak semua biaya overhead pabrik dapat segera diketahui dan diperhitungkan. 27 2. Normal costing Pembebanan biaya overhead pabrik menurut normal costing yaitu membebankan biaya overhead pabrik yang ditentukan dengan cara taksiran, yaitu dengan membuat tarip yang ditentukan dimuka. Penentuan besarnya tarip dilakukan dengan memperhitungkan taksiran biaya overhead pabrik untuk satu periode dibagi dengan taksiran atau target produksi untuk periode tersebut. Apabila pembebanan biaya overhead pabrik ke produk berdasarkan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi, maka akan mengakibatkan harga pokok per unit dari periode ke periode akan berubah-ubah. Perubahan tersebut dapat diakibatkan dari: perubahan tingkat produksi tiap periode, perubahan tingkat efisiensi produksi, biaya overhead pabrik yang terjadi secara sporadik, menyebar tidak merata selama satu tahun, serta biaya overhead pabrik yang terjadi pada waktu-waktu tertentu Daljono,2004:154. Menurut Mulyadi 2000:206, biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead pabrik dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu : 1 Biaya bahan penolong, adalah biaya bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi, meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relatif kecil bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut; 2 Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa biaya suku cadang sparepart, biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan pabrik, mesin-mesin dan equipmen, kendaraan, perkakas laboratorium dan aktiva tetap lain yang digunakan 28 untuk keperluan pabrik; 3 Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu biaya tenaga kerja pabrik yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu; 4 Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap, antara lain biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan equipmen, perkakas laboratorium, alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik; 5 Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu, antara lain adalah biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan equipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan dan biaya amortisasi kerugian trial-run; 6 Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran yang tunai, seperti biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.

2.9. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi