Tingkat Pelayana Ruas dan Persimpangan kondisi saat ini eksisting

BAB V ANALISA DATA

5.1 Tingkat Pelayana Ruas dan Persimpangan kondisi saat ini eksisting

Sebelum dilakukan analisa selanjutnya maka terlebih dahulu di tentukan kinerja operasional ruas jalan dan persimpangan pada kondisi saat ini eksisting . Kinerja operasional ruas dan persimpangan ditentukan berdasarkan tingkat pelayanan yang mencakup beberapa parameter baik secara kuantitatif maupun kualitatif yang disesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas yang ada Tamin,2000. Tingkat pelayanan ditentukan berdasarkan nilai Nisbah Volume Kapasitas NVK, kecepatan dan kepadatan lalu lintas untuk ruas jalan sedangkan untuk persimpangan dapat berupa tundaan yang besarnya dapat dihitung menggunakan prosedur perhitungan pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI februari 1997. Dengan menggunakan hubungan dasar volume, kapasitas dan kecepatan perjalanan yang telah ditetapkan Highway Capacity Manual 1965, dapat ditentukan Indek Tingkat Pelayanan ITP berdasarkan grafik hubungan rasio volume kapasitas atau derajat kejenuhan DS dengan kecepatan Edward K.Marlok,1991. Unjuk kerja lalu lintas pada ruas jalan melalui nilai Nisbah Volume Kapasits NVK atau perbandingan antara volume kendaraan yang melalui ruas jalan tersebut pada rentang waktu tertentu dengan kapasitas ruas jalan tersebut yang tersedia untuk dapat dilalui kendaraan pada rentang waktu tertentu. Semakin besar nilai perbandingan tersebut maka unjuk kerja pelayanan lalu lintas akan semakin buruk Marwan Lubis : Studi Manajemen Lalu Lintas Meningkatkan Kinerja Jaringan Jalan Pada Daerah Lingkar Dalam Kota Medan, 2007 USU Repository © 2008 dan berpengaruh pada kecepatan operasional kendaraan yang merupakan bentuk fungsi dari besaran waktu tempuh kendaraan. Dengan membandingkan hasil perhitungan parameter kinerja ruas jalan dengan nilai indeks tingkat pelayanan ITP, sumber : Simposium ke-7 FSTPT,september 2004 maka nilai indeks tingkat pelayanan ITP berdasarkan nilai Nisbah Volume Kapasitas NVK pada ruas jalan dapat ditentukan seperti pada Tabel 5.1 berikut, Tabel 5.1 Indeks Tingkat Pelayanan ITP Ruas Jalan berdasarkan nilai Nisbah Volume Kapasitas NVK pada ruas jalan No. Nama Ruas jalan Wkt puncak Nilai Nisbah Volume Kapasitas NVK smpjam Nilai Indeks Tingkat PelayananITP Sore 0.50 C 1 Jl Brigjen Katamso I 0.49 C Sore 0.60 C 2 Jl Brigjen Katamso II 0.56 C Sore 0.72 C 3 Jl Pemuda 0.76 D 4 Jl Ayani Sore 0.63 C 5 Jl Balai kota Sore 0.82 D Sore 0.48 C 6 Jl Guru patimpus 0.87 E 7 Jl Gatot Subroto Pagi 0.74 C 8 Jl Iskandar Muda I Sore 0.77 D Sore 0.52 C 9 Jl Iskandar muda II 0.88 E Sore 0.49 C 10 Jl Iskandar muda III 0.58 C Sore 0.49 C 11 Jl S Parman 0.98 E Sore 0.57 C 12 Jl Mongonsidi 0.58 C Sore 0.43 B 13 Jl Ir H Juanda I 0.49 C Sore 0.64 C 14 Jl Ir H Juanda II 0.39 B Marwan Lubis : Studi Manajemen Lalu Lintas Meningkatkan Kinerja Jaringan Jalan Pada Daerah Lingkar Dalam Kota Medan, 2007 USU Repository © 2008 Secara grafis nilai nisbah volume kapasitas NVK pada masing-masing segmen ruas jalan pada lokasi studi dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut ini Gambar 5.1 Nilai Nisbah Volume Kapasitas NVK dan Indeks Tingkat Pelayanan ITP masing-masing ruas jalan di lokasi studi Indeks Tingkat Pelayanan ITP pada persimpangan diukur dari nilai tundaan. Tundaan di persimpangan adalah total waktu hambatan rata-rata yang dialami kendaraan sewaktu melewati persimpangan Tamin,2000. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI februari 1997 dapat diperoleh nilai tundaan masing masing persimpangan bersinya yang ada pada lokasi studi. Marwan Lubis : Studi Manajemen Lalu Lintas Meningkatkan Kinerja Jaringan Jalan Pada Daerah Lingkar Dalam Kota Medan, 2007 USU Repository © 2008 Dari hasil perhitungan tundaan maka dapat diperoleh nilai Indek Tingkat Pelayanan ITP pada persimpangan , hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.2 berikut ini, Tabel 5.2 Indeks Tingkat Pelayanan ITP persimpangan berdasarkan nilai Tundaan pada pesimpangan bersinyal dilokasi studi No. Nama Jalan Persimpangan Kode pendek atan Derajat Kejenuhan DS Tundaan simp. rata detsmp Nilai Indeks Tingkat Pelayanan ITP U 0.9544 S 0.9544 T 0.9544 1 Jl Brigjen Katamso-Jl Ir H Juanda B 0.9544 151.05 F U 0.7811 S 0.7811 T 0.7811 2 Jl Brigjen Katamso-Jl Mesjid Raya B 0.0000 25.88 C U 0.0000 S 0.7281 T 0.7281 3 Jl Brigjen Katamso-Jl R.Suprapto-Jl Pandu-Jl Pemuda B 0.7281 21.88 C U 0.0000 S 1.0932 T 0.0000 4 Jl Pemuda-Jl Palang merah-Jl MT Haryono-Jl A Yani B 1.0932 165.15 F U 0.0000 S 0.9760 T 0.0000 5 Jl Balai kota-Jl Guru Patimpus-Jl Putri Hijau- Jl Perintis Kemerdekaan B 0.9760 85.69 F U 0.9092 S 0.0000 T 0.9092 6 Jl Guru Patimpus-Jl H M A Malik-Jl Gatot Subroto-Jl Kapten Maulana-Jl Gelugur B 0.9092 87.07 F U 0.0000 S 0.0000 T 0.5789 7 Jl Gatot Subroto-Jl Iskandar Muda I B 0.5789 8.64 B Marwan Lubis : Studi Manajemen Lalu Lintas Meningkatkan Kinerja Jaringan Jalan Pada Daerah Lingkar Dalam Kota Medan, 2007 USU Repository © 2008 Lanjutan Tabel 5.2 U 0.7732 S 1.3368 T 0.0000 8 Jl Iskandar muda-Jl Gajah Mada B 0.7732 141.21 F U 0.8766 S 0.8766 T 0.8766 9 Jl Iskadandar muda II-Jl Abdullah Lubis B 0.8766 59.19 E U 1.0228 S 1.0228 T 1.0228 10 Jl Iskadandar muda II-Jl Jamin Ginting-Jl KH Wahid hasyim B 1.0228 124.57 F U 0.6933 S 0.6933 T 0.0000 11 Jl Ir H Juanda-Jl Dipenegoro-Jl Polonia B 0.6933 38.27 D Secara grafis dapat dilihat tundaan simpang rata-rata dari hasil perhitungan Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI Februari 1997, dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut ini, Tundaan simp. rata detsmp 124.57 141.21 151.05 165.15 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Gambar 5.2 Nilai tundaan masing-masing simpang rata-rata pada lokasi studi kondisi eksisting Marwan Lubis : Studi Manajemen Lalu Lintas Meningkatkan Kinerja Jaringan Jalan Pada Daerah Lingkar Dalam Kota Medan, 2007 USU Repository © 2008 Secara keseluruhan Indeks Tingkat Pelayanan ITP masing-masing persimpangan pada jaringan jalan di lokasi studi dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut ini, Gambar 5.3 Nilai Indeks Tingkat Pelayanan ITP kondisi saat ini pada masing- masing simpang di lokasi studi

5.2 Bentuk Penanganan dan Lokasi Penanganan