Pendidikan Kejuruan TINJAUAN PUSTAKA

28 pembelajaran keahlian tertentu beserta evaluasi berbasis kompetensi, yang mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja setingkat teknisi.

C. Pendidikan Kejuruan

Pendidikan kejuruan merupakan bagian dari program yang dirancang untuk menyiapkan individu untuk pekerjaan yang menguntungkan sebagai pekerja semi trampil atau trampil penuh atau teknisi atau bagian dari profesionalis yang dibutuhkan dalam pekerjaan atau jabatan baik untuk jabatan baru atau jabatan atau pekerjean mendesak Putu Sudira, 2012:10. Definisi Pendidikan kejuruan yang dikemukakan dalam United States Congress, dalam Wardiman Djojonegoro 1998: 34, merupakan salah satu program pendidikan yang secara langsung dapat dikaitkan dengan penyiapan seseorang untuk suatu pekerjaan tertentu atau merupakan pendidikan untuk mempersiapkan karir seseorang. Dari pengertian ini, dapat diartikan bahwa pendidikan kejuruan merupakan suatu proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk menyiapkan peserta didik yang ada dalam memasuki dunia kerja. Putu Sudira 2012: 11 menyatakan bahwa pendidikan kejuruan di Indonesia merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Indonesia menempatkan pendidikan kejuruan sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional untuk menyiapkan lulusan bekerja atau melanjutkan kejenjang lebih tinggi atau bekerja mandiri berwirausaha. Rupert Evans, dalam 29 Wardiman Djojonegoro 1998: 36, menyampaikan bahwa pendidikan kejuruan memiliki tujuan untuk : a memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja; b meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu; dan c mendorong motivasi untuk terus belajar. Tujuan pendidikan kejuruan juga dijabarkan secara lebih rinci dalam Keputusan Mendikbud No 0490U1990, antara lain adalah sebagai berikut: 1 mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi danatau memperluas pendidikan dasar, 2 meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan sekitar; 3 meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan pengembangan ilmu, teknologi dan kesenian, dan 4 menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan pekerjaan Wardiman Djojonegoro, 1998: 36. Tujuan pendidikan kejuruan yang dimaksudkan disini, jika dilihat dari ketiga rumusan di atas, adalah untuk mempersiapkan peserta didik agar siap dan mampu secara kognitif, afektif dan psikomotor untuk dapat mengembangkan kemampuan diri sehingga memiliki kompetensi keahlian yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tujuan pendidikan kejuruan lebih jelas dijabarkan oleh Dikmenjur 2003 menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai berikut: Tujuan umum, sebagai bagian dari sistem pendidikan menengah kejuruan SMK bertujuan untuk 1 menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak, 2 meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta 30 didik, 3 menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, 4 menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan 5 menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni. Tujuan khusus dari pendidikan kejuruan antara lain : 1 menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, 2 membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan 3 membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK agar mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kompetensi lulusan pendidikan kejuruan sebagai subsistem dari sistem pendidikan nasional menurut Depdikbud 2001 adalah : 1 penghasil tamatan yang memiliki keterampilan dan penguasaan IPTEK dengan bidang dari tingkat keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, 2 penghasil tamatan yang memiliki kemampuan produktif, penghasil sendiri, mengubah status tamatan dari status beban menjadi aset bangsa yang mandiri, 31 3 penghasil penggerak perkembangna industri Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar global, 4 penghasil tamatan dan sikap mental yang kuat untuk dapat mengembangkan dirinya secara berkelanjutan. Muhyadi dkk 2011: 1 menyatakan bahwa paradigma pendidikan kejuruan sangat berbeda dengan pendidikan umum. Pendidikan kejuruan education for earning living menekankan pada pendidikan yang menyesuaikan dengan permintaan pasar demand driven. kebersambungan link diantara pengguna lulusan pendidikan dan penyelenggara pendidikan serta kecocokan match diantara employee dengan employer menjadi dasar penyelenggaraan dan ukuran keberhasilan pendidikan kejuruan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan kejuruan dapat dilihat dari tingkat mutu dan relevansi yaitu jumlah penyerapan lulusan dan kesesuaian bidang pekerjaan dengan bidang keahlian yang dipilih dan ditekuninya. Butler, dalam Sudji Munadi 2010: 78 menyampaikan bahwa lulusan pendidikan kejuruan, termasuk didalamnya Sekolah Menengah Kejuruan SMK telah memiliki bekal yang berorientasi pada jabatan. Dengan demikian, maka lulusan dari sekolah menengah kejuruan diharapkan telah memiliki kompetensi 1 mampu menunjukkan penguasaan pengetahuan dan kemampuan khusus, setidaknya untuk bidang kerja tertentu, 2 mampu menunjukkan kemampuan dasar akademik dan pengetahuan penunjang yang sesuai dengan awal karir, dan 3 mampu menunjukkan kemampuan akademik, sosial dan kejuruan sehingga dapat 32 mengembangkan karir dimasa yang mendatang. Pendidikan kejuruan juga diharapkan mampu memberikan manfaat bagi dunia kerja secara langsung maupun bagi masyarakat secara umum. Bagi dunia kerja, pendidikan kejuruan memiliki manfaat yaitu memperoleh tenaga kerja yang berkualitas tinggi, meringankan biaya usaha, serta membantu memajukan dan mengembangkan usaha Wardiman Djojonegoro, 1998: 37

D. Sekolah Menengah Kejuruan SMK

Dokumen yang terkait

PELAKSANAAN PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI BERSTANDAR NASIONAL DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGARI 1 KUDUS

0 3 121

RELEVANSI KOMPETENSI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA Relevansi Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Insdustri.

0 3 15

RELEVANSI KOMPETENSI LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA Relevansi Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Dengan Kebutuhan Dunia Usaha Dan Insdustri.

0 2 12

RELEVANSI PROGRAM SMK DENGAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA : Studi Tentang Relevansi Program Keahlian SMK Dengan Kebutuhan Dunia Kerja Khususnya Melalui Kajian Program Prakerin SMK di Kota Bandung.

2 8 58

ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SWASTA (SMK) SE-KOTA SEMARANG.

1 3 213

ANALISIS MANAJEMEN KERJASAMA ANTARA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGANDUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA PROGRAM KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN).

0 0 18

STUDI TENTANG KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) DALAM BERKOMPETISI DI DUNIA KERJA ( Studi Kasus di SMK Bhinneka Karya Surakarta Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif Tahun Pelajaran 2010/2011 ).

0 0 18

IDENTIFIKASI SPEKTRUM PASAR KERJA SEBAGAI RUJUKAN DALAM PENETAPAN PROGRAM KEAHLIAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) 0

0 0 10

Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan SMK

0 0 17

Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Guru Di Sekolah Menengah Kejuruan (Smk)Negeri 1 Sibolga

0 0 11