26 apakah instansi atau jurusan tersebut memiliki relevansi yang rendah atau
tinggi.
B. Kebijakan Pendidikan Kejuruan
Kebijakan pendidikan merupakan bagian dari kebijakan publik yang berfokus pada aspek pendidikan. H.A.R Tilaar 2008: 140 menyampaikan
bahwa : “kebijakan pendidikan merupakan keseluruhan proses dan hasil
perumusan langkah-langkah strategis pendidikan yang dijabarkan dari visi, misi pendidikan, dalam rangka untuk mewujudkan
tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu masyarakat untuk suatu
kurun waktu tertentu” Struktur kebijakan makro pelaksanaan pendidikan di Indonesia
diatur dalam Undang-Undang Standart Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003. Dalam Undang-Undang Standart Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003 pasal 15, menyatakan bahwa jenjang pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan, dan
khusus. Pasal 18 Undang-undang Sisdiknas ayat 2 dan 3 menyebutkan bahwa pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas SMA, Sekolah Menengah Kejuruan SMK, Madrasah
Aliyah MA, dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat.
Fungsi pendidikan kejuruan diatur dalam Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2010 pasal 76 ayat 2 disebutkan : a meningkatkan, menghayati,
27 dan mengamalkan nilai-nilai keimanan, akhlak mulia, dan kepribadian
luhur, b meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air, c membekali peserta didik dengan
kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecakapan kejuruan para profesi sesuai dengan kebutuhan masyarakat, d meningkatkan kepekaan
dan kemampuan mengapresiasi serta mengekspresikan keindahan, kehalusan, dan harmoni, e menyalurkan minat dan bakat dibidang
olahraga dan f meningkatkan kesiapan fisik dan mental untuk hidup mandiri di Masyarakat.
Sasaran dan tujuan pendidikan kejuruan diatur dalam Peraturan Pemerintah PP No 19 Tahun 2005 Pasal 26 ayat 3 sebagai pendidikan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan bidang kejuruannya. Terkait dengan kerangka kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan SMK diatur dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 tahun 2013, tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
SMK dan Madrasah Aliyah Kejuruan MAK Dikmenjur 2000 mengatakan bahwa hasil kerja pendidikan harus
mampu menjadi pembeda dari segi unjuk kerja, produktifitas, dan kualitas hasil kerja dibandingkan dengan tenaga kerja tanpa pendidikan kejuruan.
Jadi pendidikan kejuruan adalah suatu lembaga yang melaksanakan proses
28 pembelajaran keahlian tertentu beserta evaluasi berbasis kompetensi, yang
mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja setingkat teknisi.
C. Pendidikan Kejuruan