Diagram Panah Diagram Precedence

28 Namun Bar Chart juga memiliki keterbatasan, diantaranya: 1. Tidak menunjukan secara spesifik ketergantungan antara satu kegiatan dengan yang lainnya, sehingga sulit mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan suatu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek. 2. Sulit mengadakan perbaikan dan pembaharuan updating karena umumnya harus membuat yang baru. Jika tidak dilaksanakan perbaikan maka jadwal akan menurun daya gunanya. 3. Untuk proyek berukuran sedang dan besar, penggunaan Bar Chart akan mengalami kesulitan dalam penyusunan kegiatan yang jumlahnya banyak dan memiliki keterkaitan sendiri antara mereka, sehingga mengurangi penyajian secara sistematis.

2.10.2 Diagram Panah

Arrow Diagram Dalam menggambarkan Arrow Diagram ada tiga macam simbol yang digunakan, yaitu anak panah arrow , lingkaran kecil node , dan anak panah terputus-putus dummy . 1. Anak Panah arrow � 8 Anak panah melambangkan kegiatan. Pada umumnya nama kegiatan dicantumkan diatas anak panah dan lama kegiatan dicantumkan dibawah anak panah. 2. Lingkaran node Melambangkan peristiwa atau kejadian. Lingkaran terbagi atas tiga ruang, yaitu ruang sebelah kiri merupakan tempat huruf yang menyatakan nomor peristiwa, ruang sebelah kanan atas menunjukan nomor hari satuan waktu yang merupakan saat paling awal SPA peristiwa yang mungkin terjadi. Ruang sebelah kanan bawah E 4 8 29 menyatakan nomor hari satuan waktu yang merupakan saat paling lambat SPL dari kegiatan yang boleh terjadi. 3. Anak Panah Terputus-putus dummy Anak panah terputus-putus menyatakan kegiatan semu atau disebut dummy activity . Fungsinya adalah untuk menunjukan saling ketergantungan antara setiap kegiatan. Dummy tidak mempunyai waktu pengerjaan zero time duration .

2.10.3 Diagram Precedence

Precedence Diagram Method = PDM Kegiatan dalam PDM digambarkan dengan lambang segiempat, karena letak kegiatan dibagian node sehingga sering disebut Activity On Node AON . Kelebihan PDM dibandingkan dengan Arrow Diagram adalah Wulfram, 2004: 1. Tidak diperlukan kegiatan fiktif dummy sehingga pembuatan jaringan menjadi lebih sederhana. 2. Hubungan Overlapping yang berbeda dapat dibuat tanpa menambah jumlah kegiatan. Ruang dalam lingkaran dibagi menjadi kompartemen-kompartemen kecil yang berisi keterangan spesifik dari kegiatan dan peristiwa bersangkutan yang dinamakan atribut. Pengaturan denah layout kompartemen, macam, dan jumlah atribut yang hendak dicantumkan bervariasi sesuai keperluan dan keinginan pemakai, misal: NO URUT ES NAMA KEGIATAN DURASI EF LS TANGGAL MULAI TANGGAL SELESAI LF Gambar 2.4Denah yang lazim pada node PDM Sumber : Soeharto, 1999 NO NAMA KEGIATAN Tgl. Mulai ESLS Durasi Tgl. Selesai EFLF Float Total : F Progress Penyelesaian 30 Pada diagram precedence hubungan antar kegiatan berkembang menjadi beberapa kemungkinan berupa konstrain. Konstrain menunjukan hubungan antar kegiatan dengan satu garis dari node terdahulu ke node berikutnya. Satu konstrain hanya dapat menghubungkan dua lingkaran node , karena setiap lingkaran hanya memiliki dua ujung, yaitu ujung awal atau mulai S dan ujung akhir atau selesai F. maka ada empat macam konstrain yaitu awal ke awal SS, awal ke akhir SF, akhir ke akhir FF, dan akhir ke awal FS. Pada garis konstrain dibubuhkan mengenai penjelasan waktu mendahului lead atau terlambat tunda lag . Bila kegiatan i mendahului kegiatan j dan satuan waktu adalah hari, maka penjelasan lebih lanjut adalah sebagai berikut: 1. Konstrain selesai ke mulai FS Dirumuskan sebagai FS i-j = a yang berarti kegiatan j mulai a hari, setelah kegiatan yang mendahuluinya i selesai. 2. Konstrain mulai ke mulai SS Dirumuskan sebagai SS i-j = b yang berarti suatu kegiatan j mulai setelah b hari kegiatan terdahulu i mulai. Konstrain semacam ini terjadi bila sebelum kegiatan terdahulu selesai 100 maka kegiatan j boleh mulai. 3. Konstrain selesai ke selesai FF Dirumuskan sebagai FF i-j = c yang berarti suatu kegiatan j selesai setelah c hari setelah kegiatan terdahulu i selesai. Konstrain semacam ini mencegah kegiatan terdahulu selesai 100, sebelum kegiatan yang terdahulu telah sekian c hari selesai. 4. Konstrain mulai ke selesai SF Dirumuskan sebagai SF i-j = d yang berarti suatu kegiatan j selesai setelah d hari kegiatan terdahulu i mulai, kegiatan terdahulu harus selesai sebelum bagian akhir kegiatan yang dimaksud boleh diselesaikan. 31 Gambar 2.4 memperlihatkan penulisan konstrain pada PDM, yaitu dicantumkan diatas anak panah yang menghubungkan dua kegiatan. Konstrain FS Konstrain SS Konstrain FF Konstrain SF Catatan: 1. b dan d disebut lead time 2. a dan c disebut lag time Gambar 2.5 Konstrain pada PDM Sumber: Soeharto, 1999 Precedence diagram juga dapat dibuat dengan menggunakan program Microsoft Project. Selain memberikan kemudahan dalam pembuatan jaringan kerja network planning , program ini juga dapat membantu menerapkan fungsi- fungsi manajemen secara lebih sistematis serta penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien pada suatu proyek. Kegiatan i Kegiatan j FS i-j = a Kegiatan i Kegiatan j FS i-j = b Kegiatan i Kegiatan j FS i-j = c Kegiatan i Kegiatan j FS i-j = d 32 Melalui program Microsoft Project dapat digambarkan empat hubungan aktifitas sebagai berikut: 1. Start to Start SS, yaitu suatu pekerjaan dimulai bersamaan waktunya dengan pekerjaan lainnya. 2. Start to Finish SF, yaitu suatu pekerjaan baru boleh diakhiri jika pekerjaan yang lain dimulai. 3. Finish to Start FS, yaitu suatu pekerjaan baru boleh dimulai jika pekerjaan lain telah selesai. 4. Finish to Finish FF, yaitu suatu pekerjaan selesai bersamaan dengan selesainya pekerjaan yang lainnya. Pada kenyataan di lapangan sering terjadi penumpukan waktu atau tenggang waktu didalam hubungan antara dua buah pekerjaan. Untuk itu terlebih dahulu perlu disusun logika ketergantungan antara kegiatan Predecessor . Contoh: - 2 FS + 2 days : artinya pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan nomor 2 selesai ditambah 2 hari. - 2 FS – 3 days : artinya pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan nomor 2 selesai dikurangi 3 hari. Adapun data yang diperlukan dalam penerapan program ini adalah data perencanaan proyek seperti jenis pekerjaan, durasi, dan predecessor yang kemudian akan dimasukan dalam tabel yang tersedia pada program Microsoft Project . Selanjutnya, data-data tersebut akan diolah secara otomatis sehingga memperoleh suatu precedence diagram .

2.11 Menyusun Perencanaan Jadwal Proyek menggunakan