15
ditentukan. Hasil analisis ini penting, karena akan digunakan sebagai landasan dan tindakan dasar pembetulan.
6. Mengadakan Tindakan Pembetulan
Apabila hasil analisis menunjukan adanya indikasi penyimpangan yang cukup berarti, maka perlu diadakan langkah-langkah pembetulan.
Hasil analisis dan pembetulan akan berguna sebagai umpan balik perencanaan pekerjaan selanjutnya dalam rangka mengusahakan tetap
tercapainya sasaran semula. Tindakan pembetulan dapat berupa: a.
Realokasi sumber daya, misalnya memindahkan peralatan, tenaga kerja, dan pembangunan fasilitas pembantu untuk dipusatkan ke
kegiatan konstruksi instalasi dalam rangka mengejar jadwal produksi.
b. Menambah tenaga kerja, pengawasan, dan biaya.
c. Mengubah metode, cara dan prosedur atau mengganti peralatan
yang digunakan.
2.8.2 Fungsi Pengendalian Proyek
Sepanjang kegiatan awal sampai akhir proyek hanya sekitar 20 kegiatan manajemen proyek berupa perencanaan, selebihnya adalah pengendalian.
Pengendalian memiliki dua fungsi, yaitu Wulfram, 2004: 1.
Fungsi Pemantau Dengan pemantauan yang baik terhadap semua kegiatan proyek akan
memaksa unsur-unsur pelaksana untuk bekerja secara cakap dan jujur. Pemantauan yang baik ini akan menjadi motivasi utama untuk
mencapai performa yang tinggi, misalnya dengan memberi penjelasan kepada para pekerja mengenai hal apa saja yang harus mereka lakukan
untuk mencapai performa yang tinggi, kemudian memberikan umpan balik terhadap performa yang telah dicapai.
2. Fungsi Manajerial
Pada proyek-proyek yang kompleks dan mudah terjadi perubahan, dinamis pemakaian pengendalian dan sistem informasi yang baik
akan memudahkan manajer untuk segera mengetahui bagian-bagian
16
pekerjaan yang mengalami kejanggalan atau memiliki performa yang kurang baik. Dengan demikian dapat segera dilakukan usaha untuk
mengatasi atau meminimalkan kejanggalan tersebut.
2.8.3 Obyek dan Aspek Pengendalian
Dengan mengetahui fungsi dan proses pengendalian, maka langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi jenis kegiatan dan aspek kegiatan yang perlu
dikendalikan. Pengendalian bertujuan memantau dan membimbing pelaksanaan pekerjaan yang akan direncanakan. Garis besar obyek dan aspek pengendalian
proyek adalah sebagai berikut Soeharto, 1999: 1.
Organisasi dan Personel Memantau apakah organisasi pelaksanaan proyek dibentuk sesuai
dengan rencana, apakah pengisian personel telah memenuhi kualifikasi dan apakah jumlahnya telah mencukupi.
2. WaktuJadwal
Dalam aspek ini pengendalian berlangsung sepanjang siklus proyek. Jadwal adalah penjabaran perencanaan proyek menjadi urutan
langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai sasaran. Pada jadwal telah dimasukan waktu. Metode menyusun jadwal yang
terkenal adalah analisa jaringan kerja
network
, yang digambarkan dalam suatu grafik hubungan urutan pekerjaan proyek.
3. Anggaran Biaya dan Jam-Orang
Seperti halnya aspek waktu maka pengendalian anggaran dan pemakaian jam-orang berlangsung sepanjang siklus proyek, dengan
potensi paling mungkin keberhasilannya yang besar berada diawal proyek sewaktu merumuskan definisi lingkup kerja.
4. Pengendalian Pengadaan
Penekanan pengendalian pengadaan disamping aspek biaya, jadwal dan mutu juga termasuk masalah-masalah prosedur dan peraturan yang
diberlakukan.
17
5. Pengendalian Lingkup Kerja
Pengendalian lingkup kerja meliputi jenis pekerjaan dan ukuran pekerjaan yang harus dilaksanakan. Pengendalian lingkup kerja erat
hubungannya dengan aspek biaya. 6.
Pengendalian Mutu Tujuan pokok dari pengendalian mutu adalah produk proyek harus
dalam keadaan
fitness for use
sesuai untuk digunakan, mulai dari menyusun program
quality control
sampai kepada inspeksi dan uji coba operasi.
7. Pengendalian Kinerja
Memantau serta mengendalikan aspek biaya dan jadwal secara terpisah dengan memberikan penjelasan perihal kinerja pada saat pelaporan.
Berbagai faktor yang menentukan efektifitas pengendalian salah satu diantaranya yang terpenting adalah tepat waktu dan peka terhadap indikasi
penyimpangan yang terjadi.
2.8.4 Faktor Penghambat Proses Pengendalian