14
2.8.1 Proses Pengendalian Proyek
Pengendalian dilakukan untuk memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan sesuai dengan rencana, instruksi yang diberikan, dan prinsip yang telah
ditentukan. Proses pengendalian proyek meliputi Soeharto,1999: 1.
Menentukan Sasaran Sasaran pokok proyek yang telah ditentukan dihasilkan dari satu
perencanaan dasar yang menjadi salah satu pertimbangan utama dalam mengambil keputusan untuk pelaksanaan sehingga sasaran-sasaran
tersebut merupakan tonggak tujuan dari kegiatan pengendalian. 2.
Lingkup Kegiatan Untuk memperjelas sasaran, maka lingkup pekerjaan yang meliputi
ukuran, batas, dan jenis pekerjaan apa saja yang harus dilakukan untuk menyelesaikan lingkup proyek secara keseluruhan.
3. Standar dan Kriteria
Usaha untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien, perlu disusun suatu standar dan kriteria yang dipakai sebagai tolak ukur untuk
membandingkan dan menganalisis hasil pekerjaan. Standar, kriteria dan patokan yang dipilih dan ditentukan harus bersifat kuantitatif,
demikian pula metode pengukuran dan perhitungannya harus dapat memberikan indikasi terhadap pencapaian sasaran. Contohnya berupa
satuan uang, jadwal, unit pekerjaan yang telah diselesaikan, dan standar mutu yang berhubungan dengan kualitas material.
4. Merancang Sistem Informasi
Satu hal yang perlu ditekankan dalam proses pengendalian proyek adalah perlunya suatu sistem informasi dan pengumpulan data yang
mampu memberikan keterangan yang tepat, cepat, dan akurat. Sistem ini diperlukan untuk memantau prestasi pekerjaan dan mengolahnya
menjadi suatu bentuk informasi yang dapat digunakan untuk tindakan pengambilan keputusan.
5. Mengkaji dan Menganalisis Hasil Pekerjaan
Pada tahap ini diadakan analisis berdasarkan indikator yang diperoleh dan mencoba membandingkan dengan kriteria dan standar yang
15
ditentukan. Hasil analisis ini penting, karena akan digunakan sebagai landasan dan tindakan dasar pembetulan.
6. Mengadakan Tindakan Pembetulan
Apabila hasil analisis menunjukan adanya indikasi penyimpangan yang cukup berarti, maka perlu diadakan langkah-langkah pembetulan.
Hasil analisis dan pembetulan akan berguna sebagai umpan balik perencanaan pekerjaan selanjutnya dalam rangka mengusahakan tetap
tercapainya sasaran semula. Tindakan pembetulan dapat berupa: a.
Realokasi sumber daya, misalnya memindahkan peralatan, tenaga kerja, dan pembangunan fasilitas pembantu untuk dipusatkan ke
kegiatan konstruksi instalasi dalam rangka mengejar jadwal produksi.
b. Menambah tenaga kerja, pengawasan, dan biaya.
c. Mengubah metode, cara dan prosedur atau mengganti peralatan
yang digunakan.
2.8.2 Fungsi Pengendalian Proyek