Penerapan Metode Make a Match dalam Mencegah Penurunan

siswa mendapatkan satu kartu. Namun, pembagian kartu tersebut perlu diatur agar pasangan kartu soal dan jawabannya tidak diterima oleh dua siswa yang letak tempat duduknya berdekatan, sehingga interaksi antar siswanya sedikit. Selain itu, perasaaan saling membutuhkan dan semangat kerjasama antar siswanya juga tidak akan terlalu muncul. Siswa juga tidak diperkenankan untuk membuka kartu soal atau jawaban sebelum guru menginstruksikan untuk mulai membukanya. Setelah masing-masing siswa mendapatkan satu kartu, kemudian guru memberikan instruksi kepada siswa untuk mulai membuka kartu soal atau jawaban yang mereka terima, serta mencari pasangannya dalam waktu dua menit. Siswa yang telah menemukan pasangan kartunya dengan benar kemudian menuliskan nama dan pasangannya pada kertas yang telah disediakan dan diberikan catatan waktu.

4.2.1. Penerapan Metode Make a Match dalam Mencegah Penurunan

Motivasi Belajar Siswa Pengukuran motivasi siswa dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan keempat. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi motivasi sebelum dan sesudah penerapan metode make a match atau motivasi awal dan motivasi akhir belajar siswa. Metode make a match tidak diterapkan pada kelas kontrol, akan tetapi motivasi belajar awal dan akhir siswanya tetap diukur sebagai pembanding terhadap perbedaan perlakukan tindakan dengan kelas eksperimen. Hasil penelitian motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa setelah diterapkannya metode make a match, rata-rata perubahan prosentase nilai motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol yang tidak diterapkan metode tersebut. Sesuai dengan Tabel 4.3, rata-rata perubahan prosentase nilai motivasi pada kelas eksperimen sebesar 4,95, sedangkan rata-rata pada kelas kontrol sebesar 1,52. Setelah dilakukan uji kesamaan dua rata-rata diperoleh s = 6,17309 dan t = - 2,274, sedangkan untuk α = 5 dengan dk = 75 diperoleh 00 , 2 75 95 ,   t t tabel . Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata perubahan prosentase nilai motivasi pada kelas eksperimen berbeda signifikan dengan kelas kontrol. Berdasarkan tinjauan proses pembelajaran, penerapan metode make a match sebagai review materi pada akhir kegiatan pembelajaran memberikan penguatan kepada siswa tentang materi-materi yang disampaikan dalam bentuk kartu soal dan kartu jawaban. Siswa akan terdorong untuk belajar dan berfikir cepat serta tepat dalam waktu singkat, banyaknya interaksi yang terjadi antar siswa untuk mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban akan menyebabkan proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan karena siswa akan merasa saling membutuhkan untuk mencocokkan kartu soal dengan kartu jawaban. Dorongan untuk belajar dan berfikir itulah yang dinamakan motivasi belajar, karena menurut Sardiman 2001:72 dorongan yang menyebabkan perubahan energi, kemudian bertindak atau melakukan sesuatu atas dasar adanya tujuan, kebutuhan maupun keinginan, merupakan maksud dari motivasi. Perasaan senang, bergairah dan semangat dalam melakukan sesuatu dalam belajar merupakan elemen-elemen indikator yang mencerminkan kondisi seorang siswa yang termotivasi untuk belajar. Tehnik yang terkandung di dalam metode make a match dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu juga dapat mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka Departemen Pendidikan Nasional, online at http:125.160.17.21speedyorariview.php?file=pendidikanpelajaran- sekolahktsp-smk14.ppt. Siswa akan memandang penerapan metode make a match dan instruksi dari guru sebagai sebuah tantangan sehingga siswa rela untuk bekerja keras dengan penuh harga diri agar mampu mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban. Perasaan yang menganggap tugas atau instruksi sebagai tantangan inilah yang dimaksud dengan ego-involvement, sehingga siswa rela bekerja keras dengan penuh harga diri untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Persaingan yang sehat juga akan muncul dalam diri siswa, karena siswa yang paling cepat mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban dengan benar akan mendapat nilai. Persaingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk belajar siswa, sedangkan nilai yang diberikan merupakan sebuah simbol penghargaan dari hasil kegiatan siswa. Siswa akan terdorong untuk memperoleh penghargaan yang terbaik atas kegiatan yang dilakukannya, serta keberhasilan menyelesaikan instruksi guru dan persaingan yang paling cepat mencocokkan kartu soal dan kartu jawaban dengan benar. Beberapa hal tersebut diataslah yang mampu meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran karena persaingan, kesadaran menerima tugas sebagai tantangan ego-involvement dan pemberian nilai merupakan bentuk-bentuk motivasi yang ada di sekolah Sardiman, 2001:91-93. Oleh karena itu, penerapan metode make a match dapat digunakan untuk mencegah penurunan motivasi belajar siswa. Penelitian berjudul ”Penerapan Metode Make a Match untuk Mencegah Penurunan Motivasi dan Konsentrasi Belajar Siswa SMA dalam Kegiatan Pembelajaran Fisika” tersebut, ditemukan kemungkinan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan pengukuran motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen, diperoleh 23 siswa mengalami peningkatan skor motivasi belajar. Hal itu merupakan temuan baru dalam penelitian tersebut karena pada mulanya hanya berupaya untuk mencegah penurunan motivasi belajar siswa.

4.2.2. Penerapan Metode Make a Match dalam Mencegah Penurunan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KREATIVITAS BELAJAR Penggunaan Metode Pembelajaran Make A Match Guna Meningkatkan Motivasi dan Kreativitas Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Tahun Ajaran 2011/

0 0 16