siswa yang dinyatakan tidak tuntas belajar, sedangkan pada kelas kontrol dari 34 siswa terdapat delapan siswa yang tidak tuntas belajar.
4.2.4. Respon Siswa terhadap Penerapan Metode Make a Match
Berdasarkan hasil pengamatan pada lembar observasi, proses review materi dengan menggunakan metode make a match membuat siswa merasa
senang dan riang gembira. Mereka harus berinteraksi satu sama lain, merasa saling membutuhkan dan berkompetisi untuk mencocokkan kartu soal dengan
jawabannya dalam waktu singkat. Hal tersebut cukup bagus untuk membuat pembelajaran yang berkesan bagi siswa, sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar mereka. Siswa belum pernah merasakan pembelajaran dengan metode make a match, sehingga perubahan pola pembelajaran yang tidak
terbiasa bagi siswa akan mempengaruhi aktivitas pembelajarannya Supriono, 2008. Selain itu, bentuk kartu soal dan jawabannya juga dibuat menarik
sehingga siswa merasa penasaran, tertarik dan senang jika melihat kartu tersebut. Kartu soal dan kartu jawaban tersebut dibuat dari kartu-kartu ucapan
yang unik dan mempunyai gambar yang menarik. Beberapa siswa terlihat percaya diri dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Hal tersebut terlihat dari aktifitas siswa yang melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran. Mereka merasa peduli dengan status mereka
sebagai pelajar dan berusaha berperan secara optimal dengan memahami tugasnya adalah belajar, mau menghormati gurunya dan beraktualisasi secara
positif. Sikap peduli tersebut akan memunculkan kemauan yang keras dalam
belajar, sehingga siswa akan merasa proses pembelajaran tersebut sebagai prioritas dalam pikirannya dan tidak ngelantur under-concentration dalam
mengikuti kegiatan belajar Ubaidillah, 2006. Fungsi motivasi dalam belajar adalah mendorong siswa untuk belajar,
serta memberikan arah dan kegiatan yang harus dilakukan dan diprioritaskan Sardiman, 2001:82. Hal tersebut dapat terlihat pada lembar observasi yang
menunjukkan banyak siswa yang mendengarkan dan memperhatikan materi yang diajarkan dengan aktif. Pengertian aktif dalam indikator tersebut adalah
siswa mendengarkan dan memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, serta membuat catatan-catatan penting dari apa yang disampaikan tersebut.
Selain itu, beberapa siswa juga terkadang merespon terhadap materi yang disampaikan oleh guru dengan bertanya maupun mengungkapkan pendapat.
Oleh karena itu, penerapan metode make a match juga dapat meningkatkan penguasaan materi pokok bahasan oleh siswa.
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode make a match pada kegiatan pembelajaran fisika dapat
mencegah penurunan motivasi dan konsentrasi belajar siswa, serta dapat meningkatkan penguasaan materi pokok bahasan oleh siswa. Hal tersebut
ditunjukkan dengan peningkatan prosentase skor motivasi, konsentrasi belajar dan penguasaan materi oleh siswa, serta ketuntasan belajar siswa pada kelas yang
diterapkan metode make a match lebih baik daripada kelas yang tidak diterapkan metode tersebut. Siswa juga merasa senang dan riang gembira terhadap penerapan
metode make a match dalam kegiatan pembelajaran fisika, serta ikut melibatkan diri dengan aktif dalam metode tersebut.
5.2. Saran
a. Penerapan metode make a match perlu digunakan untuk mencegah penurunan
motivasi dan konsentrasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran fisika, ketika perhatian dan konsentrasi siswa tidak terfokus pada materi yang
disampaikan, serta kondisi siswa yang sudah tidak termotivasi dan suasana kegiatan pembelajaran yang tidak terkondisikan.
b. Kartu soal dan jawaban pada metode make a match dapat digunakan sebagai
review materi pada kegiatan pembelajaran dengan pertanyaan berupa konsep dan seputar materi yang disampaikan.
94