detik diberikan skor tiga, waktu 120 detik diberikan skor dua dan jika tidak dapat mencocokkan kartu soal dan jawaban dengan benar siswa diberi skor
satu. Indikator percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran,
mendengarkan dan memperhatikan dengan aktif, serta bertanya atau memberikan respon terhadap materi pelajaran diamati selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hasil yang dicapai juga beragam, misalnya pada aspek percaya diri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, kebanyakan siswa
sering terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa juga banyak yang mendengar dan memperhatikan dengan aktif, serta ada beberapa siswa yang
merespon dan bertanya tentang materi yang dipelajarinya.
4.1.3. Hasil Penguasaan Materi oleh Siswa
Peningkatan penguasaan materi pokok bahasan pada siswa diukur menggunakan instrumen tes kemampuan pra-syarat dan tes kemampuan
penguasaan materi. Tes tersebut dilakukan pada kelas ekperimen dan kelas kontrol. Pengukuran dengan instrumen tes kemampuan pra-syarat dilakukan
pada pertemuan awal untuk mengetahui pengetahuan awal yang dimiliki siswa sebelum mengikuti pembelajaran pokok bahasan teori kinetik gas. Selain itu,
tes kemampuan pra-syarat berfungsi untuk mengetahui kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sedangkan pengukuran dengan tes
kemampuan penguasaan materi dilakukan pada pertemuan terakhir untuk mengetahui penguasaan materi teori kinetik gas pada siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Hasil tes kemampuan pra-syarat pada kelas eksperimen sebelum dilakukan tindakan penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang dapat
dicapai oleh siswa adalah 60, sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 10. Dengan menggunakan kriteria siswa dapat dikatakan tuntas jika
dapat mencapai nilai 60, maka diperoleh 22 siswa yang dinyatakan tuntas dan 11 siswa yang tidak tuntas. Siswa yang tidak tuntas tersebut menjadi catatan
guru selama proses pembelajaran sehingga siswa tersebut dibantu agar dapat memahami materi yang disampaikan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 53. Hasil tes kemampuan pra-syarat pada kelas kontrol menunjukkan
bahwa nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh siswa adalah 90, sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 30. Dengan menggunakan kriteria siswa
dapat dikatakan tuntas jika dapat mencapai nilai 60, maka diperoleh 20 siswa yang dinyatakan tuntas dan 14 siswa yang tidak tuntas. Siswa yang tidak
tuntas tersebut menjadi catatan guru selama proses pembelajaran sehingga siswa tersebut dibantu agar dapat memahami materi yang disampaikan.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 57. Hasil tes kemampuan penguasaan materi pada kelas eksperimen
setelah dilakukan tindakan penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh siswa adalah 90, sedangkan nilai terendah yang dicapai
siswa adalah 50. Dengan menggunakan kriteria siswa dikatakan tuntas belajar jika mendapat nilai lebih dari 60. Jika siswa hanya mendapatkan nilai 60,
maka siswa belum dapat dikatakan tuntas belajar. Dari hasil tes diperoleh 31
siswa dinyatakan tuntas belajar, sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah dua orang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 54.
Hasil tes kemampuan penguasaan materi pada kelas kontrol menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang dapat dicapai oleh siswa adalah 90,
sedangkan nilai terendah yang dicapai siswa adalah 50. Dengan menggunakan kriteria siswa dikatakan tuntas belajar jika mendapat nilai lebih dari 60. Jika
siswa hanya mendapatkan nilai 60, maka siswa belum dapat dikatakan tuntas belajar. Dari hasil tes diperoleh 26 siswa dinyatakan tuntas belajar, sedangkan
siswa yang tidak tuntas berjumlah 8 orang. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58.
Dari hasil tes kemampuan pra-syarat dan tes kemampuan penguasaan materi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan adanya
peningkatan nilai yang tes dicapai oleh siswa. Perhitungan selengkapnya untuk kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 55, sedangkan untuk kelas
kontrol dapat dilihat pada lampiran 59. Berikut tabel distribusi frekuensi peningkatan hasil tes kemampuan
pra-syarat dan tes kemampuan penguasaan materi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.6 Tabel Distribusi Frekuensi
Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Pra-syarat dan Tes Kemampuan Penguasaan Materi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Peningkatan maksimal = 50
Panjang Kelas = 8.33
Peningkatan maksimal = 50
Panjang Kelas = 8.33
Peningkatan minimal = 0
Rata-rata x = 22.42
Peningkatan minimal = 0
Rata-rata x = 15.88
Rentang = 50 Simpangan
= 11.73 Rentang = 50
Simpangan = 12.34
Banyak kelas = 6 Jumlah Siswa
= 33 Banyak kelas =
6 Jumlah Siswa
= 34 Kelas Interval
Frekuensi Kelas Interval
Frekuensi 0 – 8
1 0 – 8
5 9 – 17
9 9 – 17
15 18 – 26
10 18 – 26
7 27 – 35
8 27 – 35
4 36 – 44
4 36 – 44
2 45 – 53
1 45 – 53
1 Dari peningkatan hasil tes kemampuan pra-syarat dan tes kemampuan
penguasaan materi tersebut, kemudian dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang diperoleh. Berdasarkan
uji normalitas data peningkatan hasil tes kemampuan pra-syarat dan tes kemampuan penguasaan materi pada kelas eksperimen, diperoleh
2
hitung
= 1,9520
dengan n = 33. Untuk taraf nyata α = 5, dk = 6-3, diperoleh
tabel 2
=
3 05
, 1
2
=
3 95
, 2
= 7,81. Karena
hitung 2
tabel 2
maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 56. Uji normalitas data peningkatan
hasil tes kemampuan pra-syarat dan tes kemampuan penguasaan materi pada kelas kontrol, diperoleh
2
hitung
= 5,6252 dengan n = 34 . Untuk taraf nyata α =
5, dk = 6-3, diperoleh
tabel 2
=
3 05
, 1
2
=
3 95
, 2
= 7,81. Karena
hitung 2
tabel 2
maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 60. Setelah diketahui bahwa data yang didapatkan tersebut berdistribusi
normal, selanjutnya dilakukan uji kesamaan dua varians data peningkatan hasil tes kemampuan pra-syarat dan tes kemampuan penguasaan materi antara
kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Dari data peningkatan penguasaan tes kemampuan pra-syarat dan tes kemampuan penguasaan materi kelas
ekperimen dan kelas kontrol, diperoleh tabel perbandingan sebagai berikut: Tabel 4.7
Tabel Perbandingan Data Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Pra-syarat dan Tes Kemampuan Penguasaan Materi
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Sumber Variasi Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Jumlah Data
740 540
Jumlah Siswa 33
34 Rata-rata
22.42 15.88
Varians s
2
137.6894 152.2282
Standar Deviasi s 11.73
12.34
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
hitung
F = 1,1056, sedangkan untuk
α = 5 dengan dk pembilang = 33 dan dk penyebut = 32 diperoleh
32 :
33 025
,
F F
tabel
= 2,02. Karena
tabel hitung
F F
, maka dapat disimpulkan
bahwa varians kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 61.
Setelah dilakukan uji kesamaan dua varians data peningkatan tes kemampuan pra-syarat dan tes kemampuan penguasaan materi antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol, untuk mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan tindakan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan uji kesamaan dua rata-rata data tersebut. Dari hasil perhitungan diperoleh s = 12,0445 dan t = - 2,223, sedangkan untuk
α = 5 dengan dk = 75 diperoleh
00 ,
2
75 95
,
t
t
tabel
. Karena kriteria
tabel hitung
tabel
t t
t
tidak terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen dan
kelas kontrol berbeda signifikan atau dapat dikatakan rata-rata kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa setelah dilakukan tindakan penelitian rata-rata peningkatan penguasaan materi teori kinetik gas siswa kelas eksperimen lebih
baik daripada kelas kontrol yang tidak dilakukan tindakan penelitian. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 62.
4.2. Pembahasan