Analisis Tahap Awal Metode Analisis Data

  2 i  jumlah varians semua butir soal i = nomor butir soal 2 i  = varians total  2 X = jumlah skor total kuadrat  2 X = kuadrat dari jumlah skor Dari hasil perhitungan diperoleh 6732 , 11  r , sedangkan angka reliabilitas tabel product moment dengan taraf kepercayaan 95 adalah 0,334. Karena harga tabel r r  11 , maka item soal tersebut reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27. Berdasarkan kriteria validitas dan reliabilitas, maka butir soal yang digunakan adalah butir soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15 dan 17.

3.8 Metode Analisis Data

3.8.1. Analisis Tahap Awal

Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui kelas eksperimen dan kelas kontrol berangkat dari kondisi yang sama sebelum dilakukan tindakan penelitian. Dalam analisis tahap awal ini, data yang digunakan adalah data nilai akhir semester ganjil untuk kelas XI IPA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang akan diujikan adalah: H o : data berdistribusi normal H a : data berdistribusi tidak normal Untuk mengetahui distribusi data yang diperoleh, dilakukan uji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat, yaitu:       k i i i i E E O 1 2 2  Keterangan : 2  = nilai Chi-Kuadrat Oi = frekuensi hasil pengamatan Ei = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas interval Sudjana, 2001:273 Kemudian harga 2  hitung dibandingkan dengan harga 2  tabel . Harga 2  tabel diperoleh dari tabel Chi Kuadrat dengan dk = k-3 dan  = 5 . Kriteria hipotesis diterima apabila 2  tabel  2  hitung . Dari hasil perhitungan data nilai akhir semester ganjil untuk kelas eksperimen XI IPA 3 diperoleh 2  = 4,1825 dengan n = 33. Untuk taraf nyata α = 5, dk = 6-3, diperoleh tabel 2  = 3 05 , 1 2   = 3 95 , 2  = 7,81. Karena hitung 2  tabel 2  maka dapat disimpulkan bahwa H o diterima, artinya data berdistribusi normal. Sedangkan hasil dari perhitungan data nilai akhir semester ganjil untuk kelas kontrol XI IPA 1 diperoleh 2  = 7,2890 dengan n = 34. Unt uk taraf nyata α = 5, dk = 6-3, diperoleh tabel 2  = 3 05 , 1 2   = 3 95 , 2  = 7,81. Karena hitung 2  tabel 2  maka dapat disimpulkan bahwa H o diterima, artinya data berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28-30. Dari hasil perhitungan data nilai akhir semester ganjil kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa keduanya berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Varians dan Kesamaan Rata-rata Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varians yang sama sehingga dapat dikatakan kedua kelas homogen. Hipotesis yang digunakan adalah: H o : 2 1  = 2 2  variansnya homogen H a :  2 1  2 2  variansnya tidak homogen Keterangan: 2 1  = varians kelas eksperimen 2 2  = varians kelas kontrol Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus: F = terkecil ians terbesar ians var var Kriteria pengujian yang digunakan adalah H diterima jika 1 : 1 2 1    k b n n hitung F F  dengan taraf nyata 5 dan dk pembilang = n b – 1 dan dk penyebut = n k –1. Keterangan: n b = banyaknya data yang variansnya lebih besar n k = banyaknya data yang variansnya lebih kecil Sudjana, 2001: 303 Dari hasil perhitungan diperoleh hitung F = 1,4778, sedangkan untuk α = 5 dengan dk pembilang = 33 dan dk penyebut = 32 diperoleh 32 : 33 025 , F F tabel  = 2,02. Karena tabel hitung F F  , maka H o diterima dan dapat disimpulkan bahwa varians kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31. Selain uji homogenitas varians, juga dilakukan uji kesamaan rata-rata untuk mengetahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kesamaan rata-rata. Hipotesis yang digunakan adalah: H : 2 1  = 2 2  H 1 :  2 1  2 2  H : rata-rata kedua kelompok tidak berbeda secara signifikan H 1 : rata-rata kedua kelompok berbeda secara signifikan Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus: 2 1 1 1 2 1 n n s t X X      2 n n s 1 n s 1 n s dengan 2 1 2 2 2 2 1 1 2       Keterangan : 1 X = Nilai rata-rata kelas eksperimen 2 X = Nilai rata-rata kelas kontrol 1 n = banyaknya subyek kelas eksperimen 2 n = banyaknya subyek kelas kontrol Kriteria yang digunakan adalah H diterima jika tabel hitung tabel t t t    dengan derajat kebebasan dk = 1 n + 2 n -2 dan tolak Ho untuk harga t lainnya Sudjana, 2001: 239. Dari hasil perhitungan diperoleh s = 4,0238 dan t = - 1,397, sedangkan untuk α = 5 dengan dk = 75 diperoleh 00 , 2 75 95 ,   t t tabel . Karena tabel hitung tabel t t t    , maka H diterima dan dapat disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda signifikan atau mempunyai kesamaan rata- rata. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 32.

3.8.2. Analisis Tahap Akhir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap Prestasi Belajar Sosiologi dalam Pokok Bahasan Pengendalian Sosial

0 26 151

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh pembelajaran Kooperatif tipe Make A match terhadap motivasi belajar matematika

1 8 166

Pendekatan pembelajaran cooperative learning type make a match di kelas V MI Nurul Jihad Kota Tangerang : penelitian tindakan kelas di MI Nurul Jihad Tangerang

0 5 125

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KREATIVITAS BELAJAR Penggunaan Metode Pembelajaran Make A Match Guna Meningkatkan Motivasi dan Kreativitas Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cepogo Tahun Ajaran 2011/

0 0 16