Bahan ajar tematik Metode pembelajaran tematik Penilaian pembelajaran tematik

Sedangkan menurut Kemendikbud 2014: 16 tujuan pembelajaran tematik adalah : 1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu; 2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran dalam tema yang sama; 3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai muatan pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; 5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain; 6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas; 7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan; dan 8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi. Berdasarkan pendapat Sukayati tentang tujuan pembelajaran tematik pada dasarnya sama dengan pendapat Kemendikbud. Namun pendapat Kemendikbud lebih lengkap, sehingga dari kedua pendapat penulis sepaham dengan pendapat menurut Kemendikbud karena lengkap dan rinci.

2. Bahan ajar tematik

Menurut Depdiknas 2008 : 6, mengartikan bahan ajar sebagai segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu gurudalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar dalam pembelajaran tematik berupa buku guru dan buku siswa. Dalam panduan penyusunan bahan ajar Depdiknas 2008 : 8 disebutkan bahwa sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: 1 Petunjuk belajar Petunjuk siswaguru. 2 Kompetensi yang akan dicapai. 3 Content atau isi materi pembelajaran. 4 Informasi pendukung. 5 Latihan-latihan. 6 Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja LK. 7 Evaluasi. Dan 8 Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi.

3. Metode pembelajaran tematik

Menurut sisdiknas No. 20 Tahun 2003 mengartikan metode pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 4. Media pembelajaran tematik Menurut R. Ibrahim dan Sukmadinata 1996, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2010: 1 menyebutkan media pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar salah satunya yaitulingkungan belajar. Dalam Permendikbud No. 57 tahun 2014 menjelaskan lingkungan merupakan sumber belajar yang penting dalam pembelajaran tematik terpadu dan membantu ketercapaian kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan, sikap, dan pengetahuan. Selain lingkungan media pembelajaran dapat berupa media elektronik seperti video, film, radio, internet dan lain-lain.

5. Penilaian pembelajaran tematik

Permendikbud No. 57 Tahun 2014 menjelaskan penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Tujuan penilaian adalah 1 Memberikan umpan balik mengenai kemajuan belajar peserta didik dalam kaitannya dengan kompetensi kompetensinya selama proses belajar-mengajar, dan 2 Memberikan informasi kepada para guru dan orang tua mengenai capaian kompetensi peserta didik Menurut Barton Smit 2000, penilaian pembelajaran dalam pembelajaran terpadu menggunakan penilaian autentik. Karena pembelajaran tematik pada dasarnya adalah pembelajaran terpadu maka evaluasinya juga menggunakan penilaian autentik. Cara penilaian ini bersifat kualitatif yang menilai kinerja yang dapat berupa pajangan, hasil diskusi, hasil tugas kelompok, tugas mandiri, tugas terstruktur, dan tugas proyek. Selain itu, menggunakan informasi dari portofolio, checklis, analisis reflektif, deskriptif, pengkajian, pengamatan, pendapat teman, orang tua, dan sebagainya. Prosedur penilaian dilakukan melalui perencanaan, pelaksanaan, penyajian laporan, dan tindak lanjut. Penilaian dalam pembelajaran tematik terpadu dilengkapi dengan berbagai format observasi, penilaian diri, portofolio, projek, unjuk kerja, dan sebagainya. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan Penilaian kompetensi sikap. Dilakukan melalui melalui observasi, jurnal, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” peer evaluation. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaiandiri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian ratingscale yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan perbuatan misalnya berupa pekerjaan rumah danatau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. Penilaian Kompetensi Keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan dalam penilaian autentik berupa daftar cek atau skala penilaian rating scale yang dilengkapi rubrik. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Projek adalah tugas-tugas belajar learning tasks yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif- integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, danatau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

2.1.1.4 Macam-macam Model Pembelajaran Tematik Integratif

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan T1 292012236 BAB I

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan T1 292012236 BAB IV

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan T1 292012236 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan

0 3 124

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 57

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Tematik Integratif a. Hakikat Pembelajaran Tematik Integratif - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Mengem

0 0 53