b. Kekurangan pembelajaran tematik
1. Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.
2. Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum
dengankonsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
2.1.2 Lingkungan sebagai Tema atau Setting Pembelajaran
Tema menurut Montgomery dalam Wachyu Sundayana 2014: 14 adalah suatu konsep yang harus merujuk pada obyek yang nyata.
Menurut Wachyu Sundayana sendiri menjelaskan tema harus luas sehingga memungkinkan untuk dipilah ke dalam anak tema atau topik.
Sedangkan Cameron 2001 menjelaskan tema harus dikembangkan mulai dari yang dekat dengan lingkungan peserta didik dan beranjak ke
lingkungan yang lebih luas. Berdasarkan pendapat beberapa Ahli dapat disimpulkan tema harus merujuk kepada objek yang nyata, harus luas,
dan dekat dengan lingkungan peserta didik. sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan sekitar peserta didik dapat menjadi tema yang cocok
untuk dijadikan setting pembelajaran. Hal tersebut didukung dengan
adanya teori belajar Piaget yang menegaskan bahwa peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar dari sisi perkembangan kognisi berada pada tahap
operasional konkret. Pada tahap tersebut peserta didik mudah mempelajari sesuatu melalui kegiatan dan pengalaman yang nyata dan
konkret. Kegiatan yang dilakukan melalui benda-benda dan lingkungan sekitar peserta didik.
Menurut Hosnan 2014: 377 proses pembelajaran yang menggunakan lingkungan sebagai media belajar dapat memberikan
pengalaman bermaknakepada peserta didik.sehingga lingkungan sekitar peserta didik memang tepat dijadikan setting pembelajaran yang
memungkinkan terjadinya pemerolehan pengalaman bermakna oleh peserta didik. Hal ini sangat cocok dengan penerapan pembelajaran
tematik yang dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta
didik melalui tema. Dengan begitu pembelajaran tematik akan lebih bermakna apabila menggunakan lingkungan sebagai tema atau setting
pembelajaran. Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan lingkungan sebagai
tema atau setting pembelajaran adalah suatu pembelajaran yang menggunakan lingkungan sebagi tema untuk dirancang atau disetting
sebagai pembelajaran untuk memberikan pengalaman yang lebih bermakna kepada peserta didik.
Lingkungan sebagai tema harus sesuai dengan pengertian tema yang telah disimpulkan di atas yaitu tema harus objek yang nyata, luas,
dan dekat dengan lingkungan peserta didik. Dengan begitu lingkungan harus di buat atau disetting agar lebih nyata, dan luas. Sesuai dengan
pendapat Wachyu Sunjayana 2014: 14 agar tema lebih luas dan nyata maka tema dapat dipilah dan dikembangkan ke dalam anak tema.
Pada pembelajaran tematik Kurikulum 2013 tema dan sub tema sudah ditetapkan dari Pemerintah, sehingga untuk merancang
pembelajaran dengan lingkungan sebagai tema maka tema dan sub tema dipilah dan dikembangkan agar lebih nyata dan luas. Dengan
mengembangkan sub tema menjadi anak tema atau sub-sub tema maka setting pembelajaran tematik pada Kurikulum 2013 akan lebih nyata,
luas, dekat dengan lingkungan peserta didik dan memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
2.1.3 Model Desain Pembelajaran