Pengukuran Hasil Belajar Pembelajaran Tematik Integratif

6. Tanggung jawab adalah sikap seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk sosial, individu dan sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. c. Ranah psikomotor siswa menyajikan pengetahuan faktual dalambahasa yang jelas sistematis dan logis dalam karya estetis, dalamgerakan yang mencerminkan perilaku anak sehat dan dalam tindakanyang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Penulis menyimpulkan hasil belajar pada ranah psikomotor yangdiamati yaitu memposisikan diri sesuai dengan kelompok yangditentukan, menempatkan urutan gambar sesuai dengan urutan yanglogis dan sistematis, membentuk kerja sama yang baik dalammelakukan diskusi kelompok, mendorong teman melakukan interaksidalam kegiatan diskusi kelompok dan menggunakan bahasa yang baikdan benar dalam komunikasi antara siswa dan guru. Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan akibat dari proses pembelajaran yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor berupa data kuantitatif maupun kualitatif

2.1.5.2 Pengukuran Hasil Belajar Pembelajaran Tematik Integratif

Pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan penilaian autentik dimana penilaian autentik merupakan proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran Kemendikbud, 2014: 34. Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian yaitu: 1pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. 2 penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. 3 analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada. Pada penelitian ini hanya menggunakan teknik penilaian yang ke tiga yaitu analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada. Penilaian autentik memiliki beberapa jenis penilaian untuk mengukur hasil belajar dalam ranah afektif, kognitif dan psikomotorik, namun pada penelitian ini hanya menggunakan penilaian sikap dengan observasi, penilaian pengetahuan dengan tes tulis dan tes lisan serta penilaian ketrampilan dengan penilaian kinerja. Berikut ini adalah penjelasana dari teknik ketiga ranah tersebut. 1. Penilaian Sikap Penilaian sikap ini bukan merupakan penilaian yang terpisah dan berdiri sendiri, namun merupakan penilaian yang pelaksanaannya terintegrasi dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga bersifat otentik mengacu kepada pemahaman bahwa pengembangan dan penilaian KI 1 dan KI 2 dititipkan melalui kegiatan yang didesain untuk mencapai KI 3 dan KI 4. Penilaian sikap yang digunakan adalah observasi. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal ini dilakukan saat pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.. 2. Penilaian Pengetahuan Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara: a. Tes tulis Meski konsepsi penilaian autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap bisa dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang sama. b. Tes Lisan Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap oral sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan. 3. Penilaian Keterampilan Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara penilaian Kinerja. Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.

2.1.6 Model Pengembangan Desain pembelajaran tematik integratif

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan T1 292012236 BAB I

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan T1 292012236 BAB IV

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan T1 292012236 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Lingkungan

0 3 124

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 57

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pembelajaran Tematik Integratif Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Tematik Integratif a. Hakikat Pembelajaran Tematik Integratif - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Desain Pelatihan untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Mengem

0 0 53