Kelemahan Weakness Uji Korelasi

pertimbangan utama dalam membeli suatu produk mebel adalah kualitas yang baik. Pertimbangan kualitas sangat diperhatikan ketika kegiatan pemasaran berlangsung. Proses pengecekan kualitas sering dilakukan dengan membandingkan kualitas dari mebel lokal dengan mebel buatan luar negeri. Bahan baku yang bermutu baik adalah faktor kedua yang menentukan pemasaran mebel lokal dengan skor 0,35. Hal ini terkait dengan kualitas dan kekuatan produk yang dijual. Bahan baku berpengaruh cukup tinggi untuk menentukan ketahanan suatu mebel. Sehingga konsumen akan memilih produk mebel yang dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak. Oleh karena itu mebel- mebel lokal harus mempertahankan dan meningkatkan kekuatan dari produk mebel yang dijual. Track record kualitas produk yang baik adalah faktor ketiga yang menentukan kekuatan mebel lokal dengan jumlah skor 0,30 yang harus dipertahankan. Track record produk yang baik memberikan pertimbangan yang kuat kepada para calon pembeli mebel untuk tetap setia memilih dan menggunakan mebel lokal ketika suatu saat memutuskan untuk membeli mebel sedangkan untuk kekuatan yang paling kecil yaitu pada faktor memiliki cukup banyak merek mebel lokal yang sudah terkenal. Mulai tumbuhnya mebel yang bertaraf nasional ternyata belum terlalu besar mempengaruhi preferensi konsumen untuk membeli mebel berdasarkan merek-merek terkenal. Strategi yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan adalah memanfaatkan kekuatan yang ada dengan menjual produk-produk yang terjangkau harganya akan tetapi masih tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan.

5.6.2 Kelemahan Weakness

Kelemahan merupakan salah satu unsur yang dapat menghambat semua kegiatan dalam setiap usaha mulai dari kegiatan produksi sampai dengan kegiatan pemasaran produk. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan pada mebel lokal diantaranya adalah skala produksi kecil, model produk kurang bervariasi, ketersediaan modal, harga jual masih tinggi, target pasar yang terbatas dan kurangnya promosi. Dari hasil analisis diperoleh nilai pengaruh dan ranking yang mempunyai faktor kelemahan terbesar sampai dengan terkecil. Perusahaan dapat menghindari kelemahan yang ada dengan mencari strategi untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan matrik IFE, sentra penjualan di lokasi penelitian mebel lokal memiliki kelemahan utama pada skala produksi yang masih kecil, persediaan modal yang terbatas ranking 2, harga jual masih relatif tinggi ranking 3, target pasar masih terbatas ranking 4, model produk kurang bervariatif ranking 5, dan kurang gencarnya promosi yang dilakukan ranking 6. Faktor-faktor dan nilai pengaruhnya dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Faktor-faktor unsur kelemahan dan nilai pengaruhnya No. Faktor-faktor strategi internal Nilai pengaruh Ranking 1. Skala produksi kecil 0,096 1 2. Model produk kurang bervariasi 0,108 5 3. Keterbatasan modal 0,099 2 4. Harga jual masih relatif tinggi 0,100 3 5. Target pasar yang terbatas 0,104 4 6. Kurangnya promosi 0,113 6 Dari Tabel 9 terlihat bahwa kelemahan utama dari mebel lokal adalah proses produksi kecil dengan jumlah skor 0,096. Pengusaha yang kebanyakan adalah pengrajin mebel industri kecil masih belum dapat memproduksi mebel dalam sekala besar. Hal ini menyebabkan masih sulitnya mebel lokal bersaing di kancah internasional dalam skala besar. Kelemahan utama ini diakibatkan keterbatasan modal terbatas pada skor 0,099. Faktor lain yang menjadi kelemahan adalah harga jual masih relatif tinggi skor 0,100, target pasar yang terbatas skor 0,104, model produk kurang bervariasi skor 0,108, dan kurangnya promosi skor 0,113. Dengan mengetahui kelemahan yang ada, diharapkan perusahaan menciptakan strategi-strategi yang dapat meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan kekuatan yang ada untuk mempertahankan kondisi supaya bisa menghadapi persaingan yang semakin kompetitif untuk merebut pangsa pasar baik nasional maupun internasional.

5.6.3 Peluang Opportunities