Kekuatan Strength Uji Korelasi

5.6.1 Kekuatan Strength

Dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan memerlukan kekuatan untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Ada beberapa faktor yang menjadi kekuatan bagi produk mebel lokal buatan Indonesia diantaranya adalah produk yang berkualitas, bahan baku yang bermutu baik, jumlah sumber daya alam sebagai bahan baku melimpah, memiliki cukup banyak merek mebel lokal yang sudah terkenal, track record kualitas produk yang baik, dan persepsi masyarakat yang positif terhadap mebel lokal. Dari hasil analisis diperoleh nilai pengaruh dan ranking dari masing-masing faktor. Berdasarkan ranking tersebut diketahui faktor yang menjadi kekuatan paling besar sampai dengan paling kecil yang bisa dijadikan pertimbangan bagi perusahaan untuk pengambilan keputusan dalam mengembangkan usahanya. Berdasarkan hasil analisis matrik IFE diketahui bahwa kekuatan terbesar pada produk mebel lokal adalah produk yang berkualitas ranking 1, bahan baku yang bermutu baik ranking 2, track record produk yang baik ranking 3, persepsi masyarakat yang positif akan mebel lokal ranking 4, jumlah sumber daya alam sebagai bahan baku melimpah ranking 5 dan memiliki cukup banyak merek mebel lokal yang sudah terkenal ranking 6. Faktor-faktor dan nilai pengaruhnya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Faktor-faktor unsur kekuatan dan nilai pengaruhnya No. Faktor-faktor strategi internal Nilai pengaruh Ranking 1 Produk yang berkualitas 0,39 1 2 Bahan baku yang bermutu baik 0,35 2 3 Jumlah sumber daya alam sebagai bahan baku melimpah 0,26 5 4 Memiliki cukup banyak merek mebel lokal yang sudah terkenal 0,19 6 5 Track record kualitas yang produk baik 0,30 3 6 Persepsi masyarakat yang positif terhadap mebel lokal 0,27 4 Pada Tabel 8 berdasarkan hasil perhitungan matrik IFE terlihat bahwa kekuatan terbesar adalah produk yang berkualitas dengan jumlah skor 0,39. Faktor tersebut merupakan faktor penentu dalam kelangsungan hidup mebel lokal. Berdasarkan hasil wawancara kebanyakan dari responden mengatakan bahwa pertimbangan utama dalam membeli suatu produk mebel adalah kualitas yang baik. Pertimbangan kualitas sangat diperhatikan ketika kegiatan pemasaran berlangsung. Proses pengecekan kualitas sering dilakukan dengan membandingkan kualitas dari mebel lokal dengan mebel buatan luar negeri. Bahan baku yang bermutu baik adalah faktor kedua yang menentukan pemasaran mebel lokal dengan skor 0,35. Hal ini terkait dengan kualitas dan kekuatan produk yang dijual. Bahan baku berpengaruh cukup tinggi untuk menentukan ketahanan suatu mebel. Sehingga konsumen akan memilih produk mebel yang dapat bertahan lama dan tidak mudah rusak. Oleh karena itu mebel- mebel lokal harus mempertahankan dan meningkatkan kekuatan dari produk mebel yang dijual. Track record kualitas produk yang baik adalah faktor ketiga yang menentukan kekuatan mebel lokal dengan jumlah skor 0,30 yang harus dipertahankan. Track record produk yang baik memberikan pertimbangan yang kuat kepada para calon pembeli mebel untuk tetap setia memilih dan menggunakan mebel lokal ketika suatu saat memutuskan untuk membeli mebel sedangkan untuk kekuatan yang paling kecil yaitu pada faktor memiliki cukup banyak merek mebel lokal yang sudah terkenal. Mulai tumbuhnya mebel yang bertaraf nasional ternyata belum terlalu besar mempengaruhi preferensi konsumen untuk membeli mebel berdasarkan merek-merek terkenal. Strategi yang harus dimanfaatkan oleh perusahaan adalah memanfaatkan kekuatan yang ada dengan menjual produk-produk yang terjangkau harganya akan tetapi masih tetap memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan.

5.6.2 Kelemahan Weakness