2.95 INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

25 Perkembangan nilai investasi industri kecil di Kabupaten Bogor ditunjukkan pada Tabel 9. Perkembang nilai investasi menunjukkan trend positif selama periode 2004–2008. Tabel 9. Perkembangan Nilai Investasi Industri Kecil Kabupaten Bogor dari 2004-2008 Kelompok Komoditas Nilai Investasi dalam juta Rupiah 2004 2005 2006 2007 2008 Industri Logam 35285 42 3978 4331 4843 5251 Industri mesin 2923 2973 3360 3677 3677 Industri Alat Angkut 1174 1339 1440 1863 2362 Industri Elektronika 176 268 318 367 367 Industri tekstil dan produk tekstil 13159 13159 13443 13955 14262 Industri Aneka 661 231 781 850 1 Industri barang dari kulit 5365 5465 5465 5808 6670 Industri kimia dan barang kimia 767 1077 1265 1612 2092 Industri plastik dan barang plastik 583 821 821 917 917309 Industri karet dan barang karet 24 38 38 38 37834 Industri kertas dan barang kertas 1283 1547 1552 1651 2048 Industri bahan bangunan dan galian 339 659 659 829 1 Industri agro 10101 10463 19937 20926 Industri Hasil Hutan 6921 6964 7182 7855 8296 Jumlah 47004 48981 60591 65191 69973 Persen 4,04 19,16 7,06 6,83 Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kab. Bogor 2009 Tabel 9 di atas menunjukkan terjadinya peningkatan nilai investasi sebesar 4.04 dari tahun 2004 ke 2005 yaitu dari 47.004 milyar menjadi 48.980 milyar. Dari tahun 2005 ke 2006, terjadi peningkatan nilai investasi yang cukup besar 26 yaitu 19.16, menjadi 60.591 milyardan terus meningkat menjadi 65.191 milyar dan pada tahun 2008 menjadi 69.972 milyar. Menurut jenis komoditi industri, terdapat delapan kelompok industri kecil di Kabupaten Bogor. Data mengenai jenis komoditi industri kecil Kabupaten Bogor sampai dengan tahun 2008 ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10. Data Jenis Komoditi Industri Kecil Kabupaten Bogor sampai dengan tahun 2008. No Jenis Industri Jumlah unit Nilai Investasi Juta Tenaga Kerja orang 1 Industri Bata Merah 264 5.571 2.501 2 Industri Batako 38 942 285 3 Industri Meubeul Kerajinan 637 647 1.439 4 Industri Pangan 493 2.173 1.961 5 Industri Kerajinan Umum 36 43 147 6 Industri Sandang dan Kulit 1001 11.556 6.255 7 Industri Logam 644 996 1.298 8 Industri Alat Angkut 20 100 50 Menurut jenis industrinya, industri sandang dan kulit memiliki jumlah tertinggi 1.001 unit dibandingkan industri lainnya dengan nilai investasi 11.556 juta rupiah dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 6.255 orang. Industri logam menempati posisi kedua dengan jumlah 644 unit dengan nilai investasi 996 juta dan serapan tenaga kerja mencapai 1.298 orang. Jenis industri yang terkecil dalam menyerap tenaga kerja adalah industri batako yang berjumlah 38 unit dengan nilai investasi 942 juta dan serapan tenaga kerja 285 orang. 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Analisis demografis untuk umur responden dilakukan pada kelompok umur kurang dari sama dengan 30 tahun sampai lebih dari 65 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur antara 41 – 45 tahun yaitu sebesar 43.33 . Hasil ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah kelompok usia dewasa dan dipandang sudah memiliki pertimbangan yang rasional dalam berusaha. Tabel 11. Karakteristik Responden Karakteristik Responden Responden Jumlah Persen Kelompok Umur Tahun = 30 1 3.33 30 – 40 11 36.67 41 – 55 13 43.33 55 5 16.67 Pendidikan Sarjana 1 3.33 SMA 9 30.00 SMP 2 6.67 SD 18 60.00 Lama UsahaTahun = 5 3 10.00 5 – 10 5 16.67 10 22 73.33 n = 30 Sumber : Data Primer 2011 diolah 28 Pendidikan adalah salah satu indikator kemampuan sumberdaya manusia. Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden UKM berpendidikan SD 60.00 dan SMA 30.00. Hasil ini mengindikasikan bahwa pelaku UKM tas sudah memiliki pendidikan dasar yang mencukupi. Berdasarkan lama usaha menjadi UKM tas, mayoritas responden telah menggeluti usaha ini lebih dari 10 tahun 73.33. Hasil ini mengindikasikan bahwa kegiatan usaha UKM di lokasi penelitian berdiri sudah lama dan bukan menjadi pekerjaan sampingan tetapi mata pencaharian utama yang dapat menjaga kelangsungan hidup keluarga pelaku UKM.

5.2. Karakteristik Usaha

5.2.1 Sumber Modal dan Sistem Pengembalian

Ketersediaan modal sangat penting untuk memulai suatu usaha. Modal usaha dapat berupa modal pribadi atau modal pinjaman atau kombinasi dari keduanya. Hasil analisis sumber modal UKM tas disajikan pada Tabel 12. Tabel 12. Sumber Modal Pelaku UKM No Sumber Modal Responden Jumlah Persen 1 Pribadi 11 36.67 2 Pinjaman Bank - - 3 Pinjaman Koperasi - - 4 Pribadi + Pinjaman Bank 18 60.00 5 Pribadi + Pinjaman Koperasi 1 3.33 6 Pinjaman Bank + Koperasi - - Total 30 100 Sumber : Data Primer 2011 diolah