Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
10 Aschauer 1989 mengargumentasikan bahwa investasi publik pada
infrastruktur berpengaruh positif signifikan terhadap GDP, karena meningkatkan profitabilitas perusahaan atau rate of return dari modal privat. Produsen
akanmerespon meningkatnya modal investasi yang menyebabkan lebih tingginya produktivitas tenaga kerja dan peningkatan output.
Ahmed dan Hossein 1990 dalam penelitian dampak pembangunan infrastruktur pedesaan di Bangladesh, menyatakan bahwa pada pasar kompetitif,
variabel harga bersifat eksogenus. Pembangunan infrastruktur mempengaruhi biaya transportasi dan margin yang didapatkan produsen pedagang karena
dengan semakin tipisnya pasar semakin tinggi margin per unit yang harus dipertahankan oleh pedagang dalam bisnisnya. Harga yang diterima produsen
bervariasi antar produsen, tergantung pada lokasi konsumen, produsen, pemasok input dan kondisi pembangunan infrastruktur. Infrastruktur mempengaruhi pasar
tenaga kerja dengan mengubah komposisi lapangan kerja. Pembangunan infrastruktur menghasilkan peluang bagi lapangan kerja lainnya. Secara tidak
langsung, pembangunan infrastruktur mempengaruhi lapangan kerja melalui difusi teknologi modern intensif tenaga kerja.
National Bank for Agriculture and Rural Development 2004 dalam studi dampak pembangunan jalan dan jembatan pedesaan di Mumbai, India,
menyatakan bahwa investasi pembangunan jalan dan jembatan menyebabkan meningkatnya akses ke praktek agronomi modern, mempermudah akses ke pasar
input, dan menurunkan biaya transportasi. Investasi pembangunan jalan berpengaruh positif pada manfaat tidak berujud seperti perubahan pola
kepemikian aset, meningkatnya lapangan kerja, meningkatnya serapan kredit,
11 perbaikan akses ke pendidikan dan kesehatan, peningkatan kualitas hidup dan
sebagainya. Minten 1999 untuk kasus Madagaskar menyatakan bahwa pada
masyarakat yang terbatas infrastruktur dasar menunjukkan harga lebih rendah selama musim panen dan variasi harga musiman lebih tinggi. Jarak jalan lebih
berpengaruh dibandingkan kualitas jalan selama periode panen dimana tidak ada hubungan yang kuat antara kualitas jalan dan harga produsen. Keberadaan jalan
menyebabkan relatif lebih tingginya harga produsen, namun investasi pada infrastruktur fisik hard infrastructure tidak mencukupi dalam meningkatkan
akses pasar. Diperlukan investasi pada soft infrastructure untuk lebih dapat meningkatkan harga produsen, menurunkan keragaman harga dan meningkatkan
integrasi pasar. Perbaikan infrastruktur transportasi berpengaruh pada produksi dan
konsumsi rumah tangga melalui penurunan biaya transportasi danatau waktu perjalanan sehingga meningkatkan aksesibilitas pasar dan input. Pada gilirannya
ini akan memberikan pengaruh redistribusi pada kelompok ekonomi dan antar wilayah. Perbaikan infrastruktur transportasi berimplikasi ekonomi regional dapat
menggunakan faktor produksi privat secara lebih produktif. Lebih baiknya infrastruktur transportasi berarti lebih rendahnya kebutuhan modal dan tenaga
kerja Rietveld dan Nijkamp, 1992. Dalam studinya di Tamil Nadu, India investasi pada
infrastruktur pedesaan seperti jaringan irigasi, pasar pedesaan dan jalan menyebabkan peningkatan
produktivitas total factor productivity pada sektor pertanian. Namun hasil penelitian menunjukkan dampaknya pada diversifikasi masih beragam. Hasil
12 penelitian secara tegas menunjukkan bahwa pembangunan
infrastruktur adalah determinan penting total factor productivity dan efisiensi produksi pertanian.
Ashok dan Balasubramanian, 2006
Ivanoca 2003 dengan menggunakan model Spatial General Equilibrium SGE untuk Norwegia menemukan bahwa penyediaan infrastruktur transportasi
berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan dalam konteks moneter dan peningkatan pertumbuhan produksi di masa datang.