Pewarnaan Gram Uji motilitas

tersebut akan dicirikan pada warna koloni yang tumbuh Salle 1961 diacu dalam Christanti 2006. Tabel 1 Sifat morfologi koloni yang diisolasi Koloni Warna Bentuk dari atas Bentuk dari pinggir Bentuk penonjolan Iso 1 Kuning muda Bulat Halus Timbul Iso 2 Orange Bulat Halus Timbul Iso 3 Putih Menyebar tidak teratur Bergelombang Timbul Iso 4 Putih Menyebar tidak teratur Bergelombang Timbul Iso 5 Putih Menyebar tidak teratur Bergelombang Timbul

4.3 Karakteristik Bakteri

Kelima isolat yang telah diketahui morfologi koloninya, selanjutnya diamati morfologi selnya. Morfologi sel yang diamati meliputi bentuk sel, sifat pewarnaan Gram, dan uji motilitas. Seluruh koloni bakteri yang tumbuh pada masing-masing hasil pengenceran, diambil beberapa koloni berbeda untuk kemudian diidentifikasi. Pemilihan koloni yang berbeda didasarkan pada morfologinya. Berdasarkan pemilihan tersebut, didapat 5 koloni bakteri, yang diberi nama iso 1, iso 2, iso 3, iso 4, dan iso 5.

4.3.1 Pewarnaan Gram

Koloni bakteri yang telah didapat, dilakukan uji pewarnaan Gram untuk melihat apakah bakteri tersebut sudah murni atau belum. Pewarnaan Gram juga dilakukan untuk melihat bentuk bakteri dan reaksi terhadap pewarnaan Gram. Bakteri yang bersifat Gram positif terlihat berwarna ungu karena asam-asam ribonukleat pada sitoplasma sel-sel Gram positif membentuk ikatan lebih kuat dengan kompleks ungu kristal-iodium sehingga ikatan kimiawi yang terbentuk tidak mudah dipecahkan oleh pemucat warna Hadioetomo 1993. Bentuk sel bakteri dan pewarnaan Gram dari kelima isolat bakteri dapat dilihat pada Gambar 9. Isolat 1 Isolat 2 Isolat 3 Isolat 4 Isolat 5 Gambar 9 Bentuk sel bakteri dan pewarnaan Gram kelima isolat.

4.3.2 Uji motilitas

Pengamatan sifat morfologi bakteri selain pewarnaan Gram adalah uji pergerakan bakteri motilitas. Pengujian motilitas bakteri, menggunakan medium MIO motility indol ornithin. Hasil reaksi yang didapat menunjukkan bakteri tumbuh menyebar atau media menjadi keruh motil, sedangkan bakteri yang tidak menyebar atau warna media tetap seperti warna aslinya non motil Lukistyowati dan Riauwaty 2005. Hasil pengujian kelima isolat menunjukkan, 4 isolat non motil dan hanya isolat 1 yang motil. Bakteri bersifat non motil jika pertumbuhannya mengikuti arah penusukan jarum ose pada medium MIO. Isolat yang non motil menunjukkan bahwa bakteri tidak mempunyai flagella sebagai organ untuk bergerak. Hasil reaksi uji motilitas dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 Hasil reaksi uji motilitas. Flagella adalah salah satu struktur utama di luar sel bakteri yang menyebabkan terjadinya pergerakan motilitas pada sel bakteri. Flagella terbuat dari sub unit protein yang disebut flagelin. Bacillus dan Spirilum merupakan sebagian besar bakteri yang memiliki flagella sebagai alat geraknya. Flagella jarang ditemukan pada bakteri yang berbentuk kokus Pelczar dan Chan 2008. Flagella ditemukan hampir disemua jenis berbentuk lengkung dan sebagian pada bakteri yang berbentuk batang. Flagella berukuran sangat kecil dan tidak terlihat menggunakan mikroskop biasa, rata-rata mempunyai ketebalan antara 0,02 –0,1 mikron dengan panjang tidak melebihi selnya. Pergerakan flagella disebabkan oleh suatu sistem pergerakan berbentuk cakram yang terdapat pada dinding sel bagian dalam, sehingga gerakannya hanya dapat mengarah kedua jurusan saja Suriawiria 2005.

4.3.3 Uji katalase