67
Sedangkan umur petani sayuran paling banyak 86,7 berada pada usia produktif dan sisanya 13,3 berada di atas usia produktif. Tingkat pendidikan
paling banyak sampai tingkat Sekolah Dasar 60, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama 20, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 16,7, dan sisanya merupakan
petani buta huruf. Jenis pekerjaan utama merupakan petani 93,3 dan sisanya merupakan pedagang 6,7 yang merangkap sebagai petani sayuran.
Rata-rata luas lahan petani termasuk paling banyak pemilik penggarap 77,8, sewa 11, gadai 5,6, dan sakap 5,5. Setelah agropolitan,
persentase petani pernah mengikuti pelatihantraining meningkat dari 30 menjadi 76,7. Peningkatan tersebut terutama dikarenakan adanya kegiatan
persiapan program agropolitan. Materi pelatihan meliputi aspek budaya, panenpasca panen, pemasaran hasil, kelembagaan, dan pengolahan hasil industri
rumah tangga.
4.4. Ekonomi Daerah
Struktur ekonomi di suatu wilayah secara kuantitatif dapat digambarkan dengan besarnya distribusi persentase atau peran nilai bruto dari masing-masing
sektor terhadap nilai total PDRB Produk Domestik Regional Bruto yang berlaku. Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan peranan
masing-masing sektor dalam sumbangannya terhadap total PDRB. Semakin besar persentase suatu sektor, maka semakin besar pula pengaruh sektor tersebut
terhadap perkembangan ekonomi wilayah. Pada Tabel 9. disajikan nilai PDRB Kabupaten Cianjur berdasarkan harga
konstan tahun 2002. Dari nilai-nilai tersebut dapat diketahui bahwa sektor perdagangan merupakan bidang usaha yang paling menentukan dan
mempengaruhi perekonomian Kabupaten Cianjur. Sektor perdagangan ini terutama didominasi oleh perdagangan hasil-hasil produk hortikultura. Dari
fenomena ini dapat dilihat bahwa sektor perdagangan ternyata memberikan nilai tambah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sektor produksinya itu sendiri.
Ini menggambarkan bahwa surplus dari aktivitas pertanian ternyata lebih banyak dinikmati oleh pedagang dibandingkan dengan petaninya sendiri. Sektor lain yang
berperan dalam perekonomian Kabupaten Cianjur adalah jasa, angkutan
68
komunikasi, lembaga keuangan, dan pertanian. Khusus untuk pertanian lebih didominasi oleh pertanian tanaman sayuran.
Tabel 9. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Cianjur Berdasarkan Harga Konstan 2002 Tahun 2002-2004 dalam juta rupiah
No Sektor
Lapangan Usaha 2002
2003 2004
1 Pertanian :
a. Tanaman Bahan Makanan
b. Perkebunan c. Peternakan
d. Kehutanan e. Perikanan
3.285.260,89 2.713.242,66
249.474,41 166.294,65
28.340,97 127.908,20
47,03 38,84
3,57 2,38
0,41 1,83
4.111.154,43 3.065.599,29
281.829,97 548.731,77
21.257,02 193.736,38
49,95 37,25
3,42 6,67
0,26 2,35
4.591.989,70 3.425.308,09
300.859,73 631.908,80
23.304,07 210.609,01
49,31 36,78
3,23 6,79
0,25 2,26
2 Pertambangan dan
Penggalian 8.576,60
0,12 9.856,41
0,12 11.408,96
0,12 3 Industri
Pengolahan 192.538,51
2,76 218.184,86
2,65 247.748,79
2,66 4
Listrik, Gas dan Air Bersih
26.768,83 0,38
78.562,64 0,95
92.909,28 1,00
5 BangunanKonstruksi 225.15,00 3,22
277.177,29 3,37
310.565,50 3,34
6 Perdagangan, Hotel
dan Restoran 1.574.703,51
22,54 1.665.790,90
20,24 1.870.318,61
20,09 7
Pengangkutan dan Komunikasi
570.638,60 8,17
606.547,62 7,37
718.205,29 7,71
8 Keuangan, Persewaan
dan Jasa Perusahaan 323.686,75
4,63 383.238,74
4,66 449.403,15
4,83 9 Jasa-jasa
778.103,15 11,14 880.044,30 10,69
1.019.312,34 10,95
Jumlah 6.985.431,84
100 8.230.556,19
100 9.311.861,62
100 Sumber: BPS Kabupaten Cianjur 2005
Persentase sektor pertanian tanaman untuk bahan makanan sebagai salah satu bagian dari sektor pertanian ternyata menunjukkan peranan yang sangat
menonjol terhadap perekonomian Kabupaten Cianjur dari sisi nilai tambah yang dihasilkan. Sejak tahun 2002 sampai tahun 2004 mengalami peningkatan
walaupun tidak begitu mencolok. Namun demikian perkembangan sektor ini harus tetap menjadi perhatian mengingat hampir 60 penduduk menggantungkan mata
pencahariannya pada sektor pertanian BPS Kabupaten Cianjur, 2002.
4.5. Infrastruktur Dasar dan Sarana Penunjang Pertanian 4.5.1. Sarana Irigasi