Desa Sukatani Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Usahatani

106 sehingga kegiatan usahataninya dapat dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan azas pelestarian lingkungan. Penggunaan pupuk kimia oleh petani di kawasan agropolitan beragam sesuai dengan luas lahan yang diusahakan dalam meningkatkan produktivitas usahataninya. Pupuk kimia yang digunakan adalah pupuk TSP, Urea, KCL, ZA, dan NPK. Pupuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk TSP, Urea, dan KCl. Sedangkan pupuk ZA dan NPK jarang digunakan oleh petani karena pupuk ZA mempunyai fungsi yang sama dengan pupuk Urea, sedangkan pupuk NPK mempunyai fungsi yang sama dengan TSP, Urea, dan KCl. Jadi apabila petani sudah menggunakan pupuk Urea, maka petani tidak menggunakan pupuk ZA. Pupuk kimia tersebut didapatkan dengan cara membeli ke Pasar Cipanas maupun dari toko atau warung terdekat. Selanjutnya untuk penggunaan pupuk kandang oleh petani di kawasan agropolitan dinilai menjadi keharusan karena pupuk kandang menjadi pupuk dasar dalam memberikan kesuburan bagi tanaman. Pemakaian pupuk kandang untuk usahatani bervariasi sesuai dengan kebutuhan untuk setiap luas lahan yang diusahakannya. Keuntungan usahatani komoditas hortikultura di kawasan agropolitan cukup beragam hal ini disebabkan oleh perbedaan rata-rata produksi, total biaya produksi, harga jual produksi per satuan dan mutu produksi yang dihasilkan. Semakin tinggi mutu produksi maka semakin tinggi pula harga yang diterima oleh petani. Demikian pula pendapatan yang diterima oleh petani juga akan tinggi maka dengan sendirinya keuntungan yang diterima petani akan meningkat.

5.4.2. Desa Sukatani

Untuk Desa Sukatani, dari hasil analisis dapat dilihat bahwa variabel yang berpengaruh nyata terhadap keuntungan usahatani adalah X 1 = luas lahan garapan m 2 , input bibit X 2 , dummy variable kepemilikan lahan D 1 dan dummy variable kegiatan konservasi D 2 . Fungsi produksi pada usahatani komoditas hortikultura di desa Sukatani nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,8185 nilai ini memberi gambaran bahwa besarnya pengaruh variabel bebas yang dimasukkan dalam model terhadap variabel terikat sebesar 81,85. Sedangkan sisanya 107 18,15 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar model model yang digunakan cukup mampu untuk menerangkan variabel-variabel dalam fungsi produktivitas tersebut. Model regresi dummy untuk Sukatani adalah: Y = 0,7888 + 20,0485X 1 + 2,8489X 2 + 0,7391D 1 + 0,4117D 2 yang artinya : 1. Jika luas lahan garapan X 1 , input bibit X 2 , dummy variable kepemilikan lahan D 1 dan dummy variable kegiatan konservasi D 2 konstan, maka keuntungan usahatani akan meningkat sebesar Rp. 0,7888. 2. Setiap penambahan luas lahan sebesar satu satuan m 2 dimana input bibit X 2 , dummy variable kepemilikan lahan D 1 dan dummy variable kegiatan konservasi D 2 konstan, maka keuntungan usahatani akan meningkat sebesar Rp. 20,0485. 3. Setiap penambahan input bibit X 2 sebesar satu rupiah dimana luas lahan garapan X 1 konstan, maka keuntungan usahatani sebesar Rp. 2,8489. 4. Setiap penambahan input dummy variable kepemilikan lahan D 1 setiap satu satuan dimana luas lahan garapan X 1 , input bibit X 2 dan dummy variable kegiatan konservasi D 2 konstan, maka keuntungan usahatani sebesar Rp. 0,7391. Status kepemilikan lahan berpengaruh juga dalam kegiatan konservasi dalam meningkatkan produktivitas usahatani. Jika status lahan sewa petani tidak mau melakukan kegiatan konservasi. Penggarap tidak mau mengeluarkan biaya karena tidak ada kepastian hasil investasi konservasi tanah dapat dinikmati, sementara petani pemilik tidak mempunyai wewenang lagi atas tanahnya untuk melakukan konservasi tanah karena telah digarap orang lain. 5. Setiap penambahan input dummy variable kegiatan konservasi D 2 setiap satu satuan dimana luas lahan garapan X 1 , input bibit X 2 dan dummy variable kegiatan konservasi D 2 konstan, maka keuntungan usahatani sebesar Rp. 0,4117. Hasil analisis regresi di Desa Sukatani menggambarkan bahwa luas lahan garapan, input bibit dan dummy variable kegiatan konservasi sangat menentukan dalam peningkatan produktivitas usahatani komoditas hortikultura. Dalam rangka meningkatkan produktivitas usahatani komoditas hortikultura petani harus mampu 108 meningkatkan kemampuan aktual lahan untuk menyerap tenaga dan modal, sehingga memberikan hasil produksi yang sebesar-besarnya pada tingkat teknologi dan pengelolaan tertentu. Berdasarkan pengamatan di desa Sukatani kegiatan usahatani sumber airnya tergantung pada air hujan tadah hujan shingga penggunaan bibit unggul dan tindakan konservasi harus lebih dioptimalkan sesuai dengan kondisi lahan dan musim.

5.4.3. Desa Sindangjaya

Dokumen yang terkait

Analisis karakteristik usahatani komoditas hortikultura dan faktor faktor yang mempengaruhinya di kawasan agropolitan pacet Cianjur

2 25 188

Analisis Pola Aliran Penduduk di Kawasan Agropolitan (Studi Kasus Kecamatan Pacet dan Cipanas, Kabupaten Cianjur)

4 26 127

Studi Perbandingan Land Rent Antara Lahan Komoditas Hortikultur Dengan Padi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Kecamatan Pacet dan Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat)

0 10 80

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan: studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 8 240

Analisis pengaruh kompensasi petani terhadap produktivitas usaha: studi kasus Kawasan Agropolitan Pacet, Kabupaten Cianjur

0 8 215

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 7 126

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI : Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

1 6 41

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI :Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

0 1 47

Penentuan Kawasan Agropolitan berdasarkan Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura di Kabupaten Malang

0 0 5

PENENTUAN KAWASAN AGROPOLITAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN MALANG

0 0 476