Analisis Produksi dan Produktivitas Usahatani

93 akan mendorong pedagang atau tengkulak untuk mengeksploitasi petani-petani kecil. Dengan dibangunnya akses jalan dan tersedianya transportasi yang memadai maka akan lebih banyak pedagang atau tengkulak yang mampu memasuki wilayah tersebut. Sampai tahap tertentu dengan sendirinya jumlah pedagang atau tengkulak menjadi lebih banyak ini akan mendorong struktur pasar ke arah pasar kompetitif. Sebagai akibatnya terjadi persaingan harga beli komoditas dari petani, sehingga petani dapat memilih harga yang lebih menguntungkan. Di kawasan agropolitan dampak ini juga dirasakan oleh petani, tetapi masih terbatas hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Pada saat suplai komoditas tertentu di pasar jumlahnya menurun, maka banyak pedagang atau tengkulak yang akan naik ke desa-desa dan bersaing untuk membeli produk petani dengan harga tinggi. Pada kondisi demikian maka petani akan menikmati harga yang lebih tinggi diatas harga rata-rata. Menurut Asdak 2001 untuk mendapatkan keuntungan usahatani yang lebih tinggi, penggunaan input eksternal harus dikurangi. Sebaliknya, input internal yang tersedia harus lebih diandalkan high internal input, karena akan memberikan berbagai keuntungan. Penggunaan input eksternal dapat dilakukan, terutama kalau keadaan mendesak. Untuk itu implementasi dari konsep eco- efisiensi sangat diperlukan. Konsep eco-efisiensi mempunyai arti perpaduan yang efektif antara ekonomi dan ekologi.

5.2.4. Analisis Produksi dan Produktivitas Usahatani

Sistem usahatani komoditas hortikultura yang dikembangkan oleh petani di kawasan agropolitan cenderung melakukan pola tanam dengan sistem tumpangsari dalam satuan luas lahan ditanami beragam jenis komoditas hortikultura. Sistem usahatani tumpangsari merupakan upaya untuk mengurangi resiko pasar berupa perubahan harga ketika panen. Perubahan harga yang merugikan salah satu komoditas hortikultura akan dikompensasi dengan kenaikan harga komoditas lainnya. Pola tanam polikultur ini mempersulit perhitungan dalam analisis usahatani jika mencari biaya produksi per unit komoditas 94 hortikultura. Penggunaan faktor produksi cenderung bersifat joint cost. Pemakaian faktor produksi ditujukan untuk semua komoditas hortikultura, seperti aplikasi pupuk tidak khusus untuk satu tanaman tapi juga digunakan untuk tanaman lain. Di samping sulit menghitung tingkat biaya per unit juga kesulitan memperkirakan produktivitas per satuan luas. Rendahnya produktivitas dan kualitas produksi usahatani komoditas hortikultura di kawasan agropolitan Pacet-Cianjur masih menjadi permasalahan yang dihadapi petani. Sekalipun produksinya meningkat namun tingkat produktivitas yang dicapai masih rendah. Teknik budidaya yang dikuasai, ketersediaan modal dan daya beli terhadap input produksi dan sumberdaya manusia sangat erat kaitannya dengan rendahnya produktivitas. Hampir sebagian besar petani memiliki keterbatasan modal, dengan luasan lahan yang relatif sempit rata-rata hanya sekitar 0,02-0,30 ha sehingga rata-rata keuntungan jauh di bawah Rp.10.000.000,- setiap musim tanam seperti disajikan pada Tabel 23 dan 24. 95 Tabel 23. Analisis Produksi Rata-Rata dan Produktivitas Komoditas Hortikultura Tumpangsari Polyculture Petani di Kawasan Agropolitan Pacet-Cianjur Di Kawasan Agropolitan 0,12 ha No Komoditas Hortikultura Polyculture Luas Lahan ha Volume kg Harga Satuan Rp Nilai Produksi Rp Produktivitas kgha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Wortel Bawang Daun Kailan Lobak HorinsoPoling Brokoli Daikon Ceisin Sawi Daun Mint Seledri 0,07 0,05 0,02 0,02 0,05 0,03 0,05 0,05 0,02 0,01 0,02 2.537 366 166 571 207 733 533 383 210 1.800 683 949 1.968 1.755 558 3.234 2.625 470 493 500 1.000 2.500 2.407.613 720.288 291.330 318.618 669.438 1.924.125 250.510 188.819 105.000 1.800.000 1.707.500 36.243 7.320 8.300 28.550 4.140 24.433 10.660 7.660 10.500 180.000 34.150 Jumlah 0,39 10.383.241 351.956 Di Desa Sukatani 0,13 ha No Komoditas Hortikultura Polyculture Luas Lahan ha Volume kg Harga Satuan Rp Nilai Produksi Rp Produktivitas kgha 1 2 3 4 5 6 7 8 Wortel Brokoli Daikon Kailan Bawang Daun Ceisin Horinso Lobak 0,06 0,02 0,05 0,03 0,05 0,05 0,15 0,03 2.403 375 533 217 365 383 285 707 823 2.000 470 1.100 1.970 493 5.000 471 1.977.669 750.000 250.510 238.700 719.050 188.819 1.425.000 332.997 40.050 18.750 10.660 7.233 7.300 7.660 1.900 23.567 Jumlah 0,44 5.882.745 117.120 Di Desa Sindangjaya 0,11 ha No Komoditas Hortikultura Polyculture Luas Lahan ha Volume kg Harga Satuan Rp Nilai Produksi Rp Produktivitas kgha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Wortel Brokoli Sawi Bawang Daun Daun Mint Horinso Seledri Lobak Kailan 0,07 0,04 0,02 0,05 0,01 0,03 0,02 0,01 0,02 2.528 913 210 366 1.800 196 683 484 147 1.006 2.938 500 1.968 1.000 2.982 2.500 614 2.000 2.543.168 2.682.394 105.000 720.288 1.800.000 584.472 1.707.500 297.176 294.000 36.114 22.825 10.500 7.320 180.000 6.533 34.150 48.400 7.350 Jumlah 0,27 10.733.998 353.193 Sumber: Data Primer 2006 diolah 96 Tabel 24. Analisis Produksi Total dan Produktivitas Komoditas Hortikultura Tumpangsari Polyculture Petani di Kawasan Agropolitan Pacet-Cianjur Di Kawasan Agropolitan 10,42 ha No Komoditas Hortikultura Polyculture Luas Lahan ha Volume kg Harga Satuan Rp Nilai Produksi Rp Produk- tivitas kgha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Wortel Bawang Daun Kailan Lobak HorinsoPoling Brokoli Daikon Ceisin Sawi Daun Mint Seledri 5,24 1,92 0,27 0,36 0,74 0,20 0,92 0,65 0,04 0,01 0,05 197.875 13.900 1.825 10.275 3.310 4.400 10.660 5.360 420 1.800 2.050 949 1.968 1.755 558 3.234 2.625 470 493 500 1.000 2.500 187.783.375 27.355.200 3.202.875 5.733.450 10.704.540 11.550.000 5.010.200 2.642.480 210.000 1.800.000 5.125.000 37.762 7.240 6.759 28.542 4.473 22.000 11.587 8.246 10.500 180.000 41.000 Jumlah 10,42 261.117.120 358.109 Di Desa Sukatani 4,62 ha No Komoditas Hortikultura Polyculture Luas Lahan ha Volume kg Harga Satuan Rp Nilai Produksi Rp Produk- tivitas kgha 1 2 3 4 5 6 7 8 Wortel Brokoli Daikon Kailan Bawang Daun Ceisin Horinso Lobak 1,18 0,05 0,92 0,08 0,55 0,65 0,29 0,20 84.100 750 10.660 650 3.650 5.360 570 4.950 823 2.000 470 1.100 1.970 493 5.000 471 69.214.300 1.500.000 5.010.200 715.000 7.190.500 2.642.480 2.850.000 2.331.450 44.734 15.000 11.587 8.125 6.636 8.246 1.966 24.750 Jumlah 4,62 91.453.930 121.044 Di Desa Sindangjaya 5,80 ha No Komoditas Hortikultura Polyculture Luas Lahan ha Volume kg Harga Satuan Rp Nilai Produksi Rp Produk- tivitas kgha 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Wortel Brokoli Sawi Bawang Daun Daun Mint Horinso Seledri Lobak Kailan 3,37 0,16 0,04 1,37 0,01 0,45 0,05 0,16 0,19 113.775 3.650 420 10.250 1.800 2.740 2.050 5.325 1.175 1.006 2.938 500 1.968 1.000 2.982 2.500 614 2.000 114.457.650 10.723.700 210.000 20.172.000 1.800.000 8.170.680 5.125.000 3.269.550 2.350.000 33.862 22.813 10.500 7.482 180.000 6.089 41.000 33.281 6.184 Jumlah 5,80 166.278.580 341.210 Sumber: Data Primer 2006 diolah 97

5.3. Analisis Peran Petani Terhadap Penerapan Teknik Konservasi Tanah

Dokumen yang terkait

Analisis karakteristik usahatani komoditas hortikultura dan faktor faktor yang mempengaruhinya di kawasan agropolitan pacet Cianjur

2 25 188

Analisis Pola Aliran Penduduk di Kawasan Agropolitan (Studi Kasus Kecamatan Pacet dan Cipanas, Kabupaten Cianjur)

4 26 127

Studi Perbandingan Land Rent Antara Lahan Komoditas Hortikultur Dengan Padi Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Studi Kasus : Kecamatan Pacet dan Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat)

0 10 80

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan: studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 8 240

Analisis pengaruh kompensasi petani terhadap produktivitas usaha: studi kasus Kawasan Agropolitan Pacet, Kabupaten Cianjur

0 8 215

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 7 126

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI : Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

1 6 41

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI :Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

0 1 47

Penentuan Kawasan Agropolitan berdasarkan Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura di Kabupaten Malang

0 0 5

PENENTUAN KAWASAN AGROPOLITAN BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN MALANG

0 0 476