31
Sedangkan dalam pembuatan teras bangku merupakan tindakan konservasi yang paling efektif dan mampu menurunkan erosi, namun memerlukan biaya yang
besar. Dengan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pembuatan teras bangku yang dilakukan di DAS Solo misalnya, untuk satu hektar diperlukan antara 357-1334
HOK pada lahan dengan kemiringan 10-40. Begitu juga hasil penelitian di Panawang untuk satu hektar diperlukan tenaga kerja antara 291-968 HOK pada
lahan dengan kemiringan yang sama, sudah termasuk penanaman rumput dan pembuatan terjunan air Anonim, 1982, dalam Rachman et al., 1989. Hasil
penelitian di Panawang tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian di Taiwan, yang membutuhkan tenaga 240 HOKha Wu 1971 dan Liao dan Wu
1987, dalam Rachman et al., 1989. Tenaga kerja untuk pembuatan teras gulud berkisar 36-156 HOKha yang dilakukan di DAS Solo misalnya, sedangkan hasil
penelitian di Semboja dan Kuamang Kuning Jambi pada kemiringan 8-15 dibutuhkan sekitar 25-90 HOKha dan hasil penelitian Wu 1971 dalam Rachman
et. al. 1989 di Taiwan dibutuhkan tenaga kerja antara 24-51 HOKha untuk
membuat Hillside ditch, yang mirip teras gulud di Indonesia Rachman et al., 1989.
2.8.1. Metode Konservasi Tanah
Metode konservasi tanah menurut Arsyad 2006 dan Sitorus 2004, dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu:
1. Metode Vegetatif
Metode vegetatif dalam konservasi tanah mempunyai tiga fungsi, yaitu: 1 melindungi tanah terhadap daya perusak butir-butir hujan yang jatuh, 2
melindungi tanah terhadap daya perusak aliran permukaan atau aliran air di atas permukaan, dan 3 memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah dan
kemampuan tanah menyerap air. Termasuk dalam metode ini adalah 1 penghutanan atau penghijauan, 2 penanaman dengan rumput makanan
ternak, 3 penanaman dengan tanaman penutup tanah permanen, 4 penanaman tanam-tanaman dalam strip strip cropping, 5 pergiliran
tanaman dengan tanaman pupuk hijau atau tanaman penutup tanah, 6 penggunaan sisa-sisa tanaman residue management, dan 7 penanaman
saluran pembuangan air dengan rumput vegetated atau grass waterways.
32
2. Metode Mekanik
Metode mekanik dalam konservasi tanah mempunyai dua fungsi, yaitu: 1 memperlambat aliran permukaan, dan 2 menampung dan menyalurkan aliran
permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak. Termasuk dalam metode ini adalah 1 pengolahan tanah tillage, 2 pengolahan tanah menurut kontur,
pembuatan galengan dan saluran menurut kontur, 3 pembuatan galengan dan saluran menurut kontur, 4 pembuatan teras seperti teras tangga atau bangku,
5 perbaikan drainase dan pembangunan irigasi, dan 6 pembuatan waduk, dam penghambat check dam, tanggul dan sebagainya.
3. Metode Kimia
Kemantapan struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang menentukan kepekaan terhadap erosi. Di sekitar tahun 50-an telah dikembangkan senyawa
kimia yang digunakan untuk pembentukan struktur tanah yang stabil. Senyawa kimia tersebut secara umum disebut soil conditioner. Beberapa jenis soil
conditioner yang digunakan adalah 1 krilium yaitu merupakan garam
natrium dari poly acrylonitrile, 2 polymer tidak terionisasi: polyvinyl alkohol
PVA, 3 polyanion: polyvinyl acetate PVAC, polyacrylic acid PAA, vinyl acetate malic
, acid copolymer VAMA, 4 polycation: DAEMA – dimethyl amino ethyl meta crylate
, 5 dipole polymer: mempunyai gugus positif dan negatif seperti PAM, polyacrylamide, dan 6 emulsi bitumen.
2.8.2. Usahatani Konservasi