IV. PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum
Perusahaan
BMT adalah singkatan dari Baitul Maal wa Tamwil, Baitul Maal adalah bagian dari kegiatan BMT yang berupaya menghimpun dana ZIS dari masyarakat
dan disalurkan kembali kepada yang berhak menerimanya mustahik. Baitul Tamwil adalah bagian dari kegiatan BMT yang menghimpun dana masyarakat,
berupa simpanan dan modal, hutang, dan menyalurkan dalam bentuk pembiayaan. Jadi, BMT merupakan suatu lembaga keuangan dengan tujuan bisnis dan sosial.
BMT Khairu Ummah adalah lembaga keuangan mikro syariah yang berbentuk koperasi dari pondok pesantren Mu’Allimien. Tujuan bisnis lembaga
ini adalah untuk mencari keuntungan dan menyejahterakan anggotanya dan tujuan sosialnya adalah menjadi badan penghimpun dan penyalur zakat untuk orang-
orang yang tidak mampu. Para anggota memberikan simpanan pokok dan simpanan wajib yang semakin bertambah dari tahun ke tahun. Lembaga ini
berusaha memajukan usaha-usaha mikro, perindustrian dan perdagangan di kabupaten Bogor. Dalam bidang tenaga kerja BMT selalu berusaha untuk
meningkatkan kualitas SDM dengan mengadakan pelatihan audit koperasi, komputerisasi akuntansi, kegiatan pembinaan anggota koperasi dan menghadiri
berbagai seminar tentang lembaga keuangan syariah di berbagai perguruan tinggi negeri. BMT Khairu Ummah ini terletak di Jl. Raya Leuwiliang No. 106 Bogor
16640, telpfax: +622518640026.
4.1.1 Sejarah Singkat BMT Khairu Ummah
BMT Khairu Ummah berdiri sejak tahun 1994. Ditengah-tengah iklim investasi dan dunia usaha yang mengalami kelesuan, keberadaan lembaga
keuangan berbasis syariah justru semakin mengalami kecenderungan menguat, hal ini didukung oleh iklim dunia perbankan berbasis syariah-salah satunya adalah
BMT, yang mampu memberikan kontribusi tidak kecil dalam membangun dunia usaha terutama sektor usaha kecil dan menengah. Dinamika yang akan datang
melibatkan BMT agar turut terlibat dalam penanggulangan kemiskinan melalui penguatan modal kerja bagi petani, langkah ini dilakukan karena BMT dipandang
32
mampu mendorong perkembangan usaha mikro dan kecil, dimana masyarakat pada sektor usaha tersebut tidak dapat mengakses layananan perbankan karena
ketatnya prosedur yang ditetapkan perbankan. Baitul Maal Wat Tamwil BMT Khairu Ummah adalah lembaga keuangan syariah yang didirikan dan
diorientasikan untuk pemberdayaan pengusaha kecil dan menengah melalui pemberian fasilitas pembiayaan pinjaman dengan cara serta pola yang lebih
mudah.
4.1.2 Visi dan Misi BMT Khairu Ummah
Visi BMT Khairu Ummah adalah menjadi lembaga keuangan berbasis syariah yang bertujuan untuk menyejahterakan anggota dan mayarakat serta
industri kecil dan mikro. Misi BMT Khairu Ummah adalah menampilkan citra diri sebagai lembaga yang profesional, memiliki integritas moral; tetap berorientasi
pada pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat kecil dan menengah; membangun budaya perusahaan yang mampu memberikan pelayanan yang cepat,
tepat dan amanah yang menjadi budaya kerja lembaga serta menjadi ciri dan karakter pada kinerja lembaga yang berbasis syariah.
4.1.3 Struktur Oganisasi KBMT Khairu Ummah Tahun 2009-2011
Badan Penasehat: K.H. Maliudin
E. Mudrika S. Ag Badan
Pengawas: Ketua
: Ir. Yudhianto D Anggota
: Drs. Zafrudin Mukhson Drs.
Chaerul Anwar
Badan Pengurus: Ketua
: Pepi Januar Pelita Sekretaris
: Syarif Hidayatullah, S. Kom Bendahara
: Drs. Sadikin Manajer
: Cecep Sholahudun, S.Pd Ka.Bag.Operasional : Yati Nurhidayati
Ka. Bag Pemasaran : Meidy Rachmadi, SE
33
4.2. Kegiatan yang Dilakukan BMT Khairu Ummah 4.2.1 Kegiatan Penghimpunan Dana dalam Bentuk Tabungan dan Deposito
Lembaga keuangan adalah lembaga keuangan yang harus menjaga amanah atau kepercayaan, indikasi meningkatnya kepercayaan masyarakat terwujud pada
peningkatan jumlah dana kelolaan dari pihak ketiga yaitu berupa bentuk tabungan dan deposito.
Gambar 5. Kegiatan Penghimpunan Dana dalam Bentuk Tabungan dan Deposito BMT Khairu Ummah BMT Khairu Ummah 2007-2009
Penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk tabungan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan sebesar 37,18 pada tahun 2008 dibandingkan
tahun 2007, dan mengalami peningkatan sebesar 28,20 pada tahun 2009 dibandingkan tahun 2008. Sementara pada tahun 2008 deposito mengalami
penurunan sebesar 8,90 dibandingkan tahun 2007 dan pada tahun 2009 turun sebesar 31,25 dibandingkan tahun 2008.
4.2.2 Kegiatan Penyaluran Dana Pembiayaan