III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Produk murabahah merupakan produk yang mendominasi dalam pembiayaan perbankan syariah. Praktik murabahah mempunyai potensi yang
mudah untuk disalahgunakan. Sering terdengar keluhan bahwa dalam menjual produk murabahah, bank syariah bertindak seperti menjual kredit konvensional.
Besarnya margin yang dipatok bank syariah, ternyata sama atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga bank konvensional. Sehingga menjadi sulit
menjelaskan sisi syariah bank Islam itu, di mata sebagian tertentu masyarakat. Kebijakan yang diberikan bank syariah dalam menetapkan harga jual murabahah
perlu dilakukan penelitian karena diduga penentuan harga yang dilakukan oleh bank syariah masih merujuk pada suku bunga konvensional.
Konsep yang jelas dalam penetapan harga jual murabahah perlu dilakukan. Selain itu perlu diketahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi
penetapan margin murabahah, apakah BMT masih merujuk pada suku bank konvensional atau tidak. Kebijakan pembiayaan yang dilakukan memperhatikan
beberapa faktor, antara lain tingkat pengembalian, resiko pembiayaan, pendapatan pembiayaan, biaya operasional, biaya bagi hasil dan BI rate.
Kebijakan penetapan harga jual dan bagi hasil dari pembiayaan yang diberikan mempengaruhi tingkat keuntungan pengembalian dari murabahah
kemudian akan berpengaruh terhadap pendapatan pembiayaan yang diterima oleh perusahaan. Semakin tinggi pendapatan pembiayaan yang diinginkan oleh
perusahaan menyebabkan perusahaan menentukan margin yang tinggi pula. Biaya-biaya operasional dan bagi hasil mengurangi pendapatan yang diperoleh
perusahaan, semakin tinggi biaya yang dikeluarkan maka semakin rendah pendapatan perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan menetapkan
margin yang besar agar kerugian dapat dihindari dan keuntungan dapat lebih maksimal. Untuk lebih jelasnya, perhatikan bagan kerangka pemikiran beikut ini.
22
Gambar 4. Bagan Kerangka Pemikiran
Keterangan: PyDib : Pembiayaan yang Diberikan
FDR : Finance Deposit Ratio DPK : Dana Pihak Ketiga
Kebijakan Pembiayaan
Harga Jual
PyDib DPK
FDR wadiah
deposito basil
basil
Pendapatan pembiayaan
Harga jual
Pengembalian murabahah
Resiko Pembiayaan
Margin Biaya operasional
Biaya bagi hasil
BI rate
23
Bank syariah merupakan suatu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama yaitu menerima simpanan, memberikan pinjaman dan memberikan
pelayanan jasa yang berlandaskan pada prinsip syariah Islam. Penghimpunan dana pihak ketiga DPK di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito,
serta partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko untuk investasi umum dan investasi khusus. DPK yang dihimpun bank syariah sebagian besar disalurkan
dalam bentuk pembiayaan. Kondisi ini seharusnya menjadikan bank syariah memiliki bagi hasil yang menarik bagi pemilik dana, dan dapat memberikan
margin atau nisbah yang rendah bagi nasabah pembiayaan sehingga dapat mengurangi resiko pembiayaan. Pola FDR sebaliknya dapat berpotensi
menimbulkan pembiayaan bermasalah, yang tercermin dari meningkatnya NPF sehingga pendapatan bank menurun. Semakin tinggi FDR maka semakin rendah
margin yang diberikan. Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian
fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Pembiayaan diberikan dalam bentuk mudharabah,
murabahah, musyarakah, hiwalah dan rahn. Peningkatan DPK tanpa diimbangi peningkatan pembiayaan akan mengurangi bagi hasil yang diterima nasabah.
Semakin tinggi pembiayaan yang diberikan, maka margin yang diberikan semakin tinggi.
Bank syariah yang pendanaanya sebagian besar diperoleh dari dana giro dan tabungan, nisbah nasabah tidak setinggi pada deposan maka penentuan
keuntungan margin atau bagi hasil bagi bank akan lebih kompetitif jika dibandingkan suatu bank yang pendanannya porsi terbesar dari deposito. Semakin
tinggi pengembalian yang diinginkan, maka semakin tinggi margin yang diberikan.
Masing-masing dari pembiayaan tersebut memiliki resiko dan keuntungan yang mempengaruhi kepada pendapatan pembiayaan. Pembiayaan pada sektor
yang berisiko tinggi, bank dapat mengambil keuntungan lebih tinggi dibanding yang beresiko sedang apalagi kecil. Semakin tinggi resiko pembiayaan semakin
tinggi margin yang diberikan.
24
Biaya Operasi Overhead Cost merupakan seluruh unsur-unsur biaya di luar dari biaya dana yang dikeluarkan dari biaya dana yang dikeluarkan bank
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Biaya operasi ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya-biaya lainnya.
Semakin tinggi biaya operasi yang dikeluarkan maka semakin tinggi tingkat margin yang diberikan.
Biaya bagi hasil merupakan seluruh unsur-unsur biaya di luar dari biaya dana yang dikeluarkan dari biaya dana yang dikeluarkan bank dalam menjalankan
pengelolaan dana bagi hasil. Semakin tinggi biaya operasi bagi hasil yang dikeluarkan maka semakin tinggi tingkat margin yang diberikan.
Pada saat BI rate rendah, maka produk DPK perbankan syariah menjadi lebih kompetitif dibandingkan dengan produk DPK bank konvensional, sehingga
pertumbuhannya menjadi meningkat. Semakin tinggi tingkat suku bunga maka semakin tinggi tingkat margin yang diberikan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian