Sumber data lisan Dokumen

dalam karya têmbang dan cerita wayang, dan berkembang terus hingga masa kini, misalnya dalam karya crita cêkak ‘cerita pendek’, cerbung ‘cerita bersambung’, dan novel. Untuk menjaga validitas data dalam penelitian ini digunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik triangulasi data sering juga disebut triangulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda Sutopo, 2002: 79. Di dalam penelitian ini data yang sama atau sejenis yang didapat dari informan akan diuji kebenarannya dengan data dari sumber tertulis. Demikian juga sebaliknya. Adapun triangulasi metode adalah pengumpulan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Di dalam penelitian ini data yang didapat melalui teknik kerjasama dengan informan akan diuji dengan teknik observasi. Demikian juga sebaliknya. Sehubungan dengan data yang dibutuhkan penelitian ini adalah data lisan dan tertulis maka sumber data penelitian ini meliputi:

1. Sumber data lisan

Data lisan bersumber dari informan yang terlibat peristiwa tutur berbahasa Jawa. Oleh karena data yang dibutuhkan bersumber pada ragam sastra, maka informan yang dipilih adalah informan yang terlibat dalam domain social atau jaringan kerja adat istiadat dan kebudayaan. Jaringan adat yang diambil datanya adalah upacara adat pernikahan, sedangkan jaringan kebudayaan diambil dari pagelaran wayang kulit. Informan utama penelitian ini adalah Trisno Santosa, S. Kar., M. Hum., usia 49 tahun, Dosen ISI Surakarta, Dalang wayang kulit, pambiwara, budayawan, aktor teater, pemain ketoprak, dan tokoh masyarakat yang dinilai menguasai seluk-beluk tentang pêpindhan dan sanépa. Selain itu dilengkapi informan pendukung yang digunakan untuk mengecek data yang didapat. Pagelaran wayang kulit yang dipilih sebagai sumber data adalah kaset rekaman wayang kulit sebagai berikut: 1 Lakon “Bima Bungkus” oleh Ki Nartosabdo, produksi PT Bintang Fajar dengan izin No. 200JATENG01BIN IXIV83. 2 Lakon “Gatutkaca Gugur” oleh Ki Hadisugito, produksi Kusuma Record dengan izin No. 361KANDEP,142VIII87.

2. Dokumen

Sumber data tertulis berupa karya sastra berbahasa Jawa, baik yang berupa serat yang berbentuk puisi tradisional tembang macapat, maupun prosa Jawa modern yang berbentuk novel, crita sambung ‘cerita bersambung’, crita cêkak ‘cerita pendek’, cerita rakyat, dan cerita pedalangan yang memuat kalimat-kalimat yang mengandung pêpindhan dan sanépa, yakni: a. Karya sastra bentuk tembang: 1 Serat Panitisastra dalam A. Sudewa. 1991. Serat Panitisastra, Tradisi, Resepsi, dan Transformasi. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. 2 Serat Wedhatama dalam R. Soedjonoredjo. 1953. Wédatama Winardi. Kediri: Tan Khoen Swie. 3 Babad Jaka Tingkir suntingan Nancy K. Florida, dalam “Writing The Past, Inscribing The Future: Exile and Prophecy an an Historical Text of Nineteenth-Century Jawa”, A Dissertation Presented to the Faculty of the Graduate School of Cornell University, 1990. b. Novel: 1 Ardini Pangastuti. 1993. Nalika Prau Gonjing. Surabaya: Sinar Wijaya. 2 Harwimuka. 1993. Kerajut Benang Ireng. Surabaya: Sinar Wijaya. 3 Margareth Widhy Pratiwi. 1993. Kembang Alang-Alang. Surabaya: Sinar Wijaya. 4 Suryadi WS. 1993. Sintru Oh Sintru. Surabaya: Sinar Wijaya. c. Cerita bersambung: 1 Suwardi Endraswara. “Mburu Abure Kupu Kuning”, dalam Panjebar Semanat No. 01, 4 Januari 2003 sampai dengan No. 14, 5 April 2003. 2 Tony Ismoyo. “Kembang Pasadena”, dalam Panjebar Semanat No. 15, 21 April 2003 sampai dengan No. 26, 28 Juni 2003. d. Cerita Pendek: 1 Djoko Rembang Kinanthi. “Sulah”, dalam Panjebar Semangat No. 05, 1 Februari 2003. 2 Harwimuka. “Jeglongan Itik Benik”, dalam Panjebar Semangat No. 11, 15 Maret 2003. 3 Johanes Budi. “Jamune Bu Ririn”, dalam Panjebar Semangat No. 18, 3 Mei 2003. 4 Sudadi. “Tangise Jabang Bayi”, dalam Panjebar Semangat No. 23, 7 Juni 2003. 5 Sri Sugiyanto. “Dina Kasetyan Kang Ora Onya”, dalam Panjebar Semangat No.24, 14 Juni 2003. e. Cerita Rakyat: 1 Harwimuka. “Mrengangah Geni Kraman” , dalam Panjebar Semangat No. 01, 4 Januari 2003 sampai dengan No. 02, 11 Januari 2003. 2 Bondhan Hargana SW. “Keris Condhongcampur Dadi Teluhbraja”, dalam Panjebar Semangat No. 03, 18 Januari 2003 sampai dengan No. 04, 25 Januari 2003. 3 Kelik S.W. “Langit Peteng ing Surukubeng” dalam Panjebar Semanat No. 05, 1 Februari 2003 sampai dengan No. 10, 8 Maret 2003. 4 Tini KS. “Mendem Kamukten”, dalam Panjebar Semangat No. 11, 15 Maret 2003. 5 Pakne Puri. “Ampyak Awur-awur”, dalam Panjebar Semanat No. 13, 29 Maret 2003 sampai dengan No. 17, 26 April 2003. 6 Wisnu Sri Widodo. “Kethek Ogleng”, dalam Panjebar Semanat No. 18, 3 Mei 2003. 7 Soedarsono SG, B.P. “Babad Lasem”, dalam Panjebar Semangat No. 20, 17 Mei 2003 sampai dengan No. 26, 28 Juni 2003. f. Cerita Pedhalangan: 1 Hadi Asmara. “Banjaran Karna Basusena”, dalam Panjebar Semangat No. 03, 18 Januari 2003. 2 Sriyono R. “Dasamuka Meguru”, dalam dalam Panjebar Semangat No. 06, 8 Februari 2003. 3 Bambang P. “Dipantri”, dalam Panjebar Semangat No. 07, 15 Februari 2003. 4 “Bedhahe Lokapala”, dalam Panjebar Semangat No. 10, 8 Maret 2003. 5 Wisnu Sri Widodo. “Simbar Langit”, dalam Panjebar Semangat No.12, 28 Maret 2003. 6 Hadi Asmara. “Udawa Gugat”, dalam Panjebar Semangat No. 16, 19 April 2003. 7 Bondhan Hargana SW. “Pramusinta Sinaraya”, dalam dalam Panjebar Semangat No. 17, 26 April 2003 sampai dengan No. 18, 3 Mei 2003. 8 Wisnu Sri Widodo. “Harjuna Piningit”, dalam Panjebar Semangat No. 23, 7 Juni 2003. 9 Wisnu Sri Widodo. “Pandhawa Lair”, dalam Panjebar Semangat No. 24, 14 Juni 2003 sampai dengan No. 26, 28 Juni 2003.

C. Teknik Pengumpulan Data