Prinsip Konsensus dan Tidak Memihak

ini pada umumnya berada di daerah yaitu sebesar 57,14 Tabel 13. Hal ini menjadi tantangan dalam pengembangan standar keamanan pangan di Indonesia. Keterlibatan dan usulan dari daerah sangat diperlukan dalam mempertimbangkan suatu standar, sehingga dapat diaplikasikan dengan mudah oleh semua pihak termasuk bagi instansi pemerintah yang ada di daerah.

C. Prinsip Konsensus dan Tidak Memihak

Prinsip konsensus dan tidak memihak dapat diartikan bahwa standar yang ditetapkan merupakan hasil kesepakatan di antara semua stakeholder dan mempertimbangkan asas keadilan dalam penetapannya. Gambar 16 dan Tabel 14 menunjukkan pendapat responden dari kelompok pemerintah, industri, akademisi, dan lembaga konsumen tentang pelaksanaan prinsip konsensus dan tidak memihak di dalam penetapan suatu standar pangan. Gambar 16. Keterlibatan Responden dalam Pengambilan Keputusan Saat Penetapan Standar Gambar 16 memperlihatkan bahwa dengan jumlah yang hampir sama responden yang menyatakan bahwa mereka pernah dan tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam penetapan suatu standar pangan dengan jumlah masing-masing 56,67 dan 43,33 dari 60 total responden. Responden kelompok pemerintah sebagian besar berada di daerah, Tabel 14 yang merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan tersebut juga jumlahnya masih relatif besar. Responden pemerintah dan lembaga konsumen yang merasa belum dilibatkan dalam pengambilan keputusan suatu standar pangan masing-masing sebesar 81,82 dan 100 dari instansi di daerah. Ke depan efektifitas peran semua stakeholder dalam pengambilan keputusan dalam penetapan suatu standar sangat diperlukan untuk menghasilkan standar yang baik dan dapat diterapkan dengan efektif. Tabel 14. Keterlibatan Responden Pemerintah dan Lembaga Konsumen Daerah dalam Pengambilan Keputusan Saat Penetapan Standar Pertanyaan: Apakah Andainstansi Anda pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan suatu standar pangan? Jawaban Total Jawaban Tidak terhadap Total Ya Tidak Responden Pemerintah Daerah 1 9 10 90,00 Keseluruhan 11 11 22 50,00 Daerah terhadap Keseluruhan 9,09 81,82 45,45 - Responden Lembaga Konsumen Daerah 3 3 100,00 Keseluruhan 5 3 8 37,50 Daerah terhadap Keseluruhan 0,00 100,00 37,50 - Jumlah responden yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan suatu standar dan jumlah responden yang terlibat sebagai panitia teknis perumusan standar hampir sama. Total responden yang menyatakan pernah terlibat dalam pengambilan keputusan saat penetapan standar sebanyak 56,67 dari 60 responden Gambar 16, sedangkan total responden yang menyatakan pernah terlibat sebagai panitia teknis perumusan standar sebesar 60 dari 60 responden Gambar 13. Hal ini menunjukkan konsistensi dari data yang diperoleh, yaitu responden yang tidak terlibat sebagai panitia teknis juga tidak akan terlibat dalam pengambilan keputusan saat penetapan standar. Sekitar 60 responden dari total 60 responden yang menyatakan pernah terlibat dalam pengambilan keputusan saat penetapan suatu standar pangan, kemudian diberikan pertanyaan lanjutan. Pertanyaan tersebut terkait dengan pelaksanaan proses pengambilan keputusan. Tabel 15 menunjukkan pendapat responden terhadap pelaksanaan pengambilan keputusan saat penetapan suatu standar. Tabel 15. Pendapat Responden terhadap Pelaksanaan Pengambilan Keputusan Saat Penetapan Standar Pertanyaan 1 : Apakah aspirasi Anda diterimadiakomodasi dalam pengambilan keputusan? Kelompok Responden Pemerintah Industri Akademisi Lembaga Konsumen Total Jawaban Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah 1= Ya 9 75 1 7,69 3 60 2 33,33 15 41,67 2= Sebagian 3 25 12 92,31 2 40 3 50 20 55,55 3= Tidak 1 16,67 1 2,78 Total 12 100 13 100 5 100 6 100 36 100 Pertanyaan 2 : Seberapa besar pengaruh AndaInstansi Anda dalam pengambilan keputusan? Kelompok Responden Pemerintah Industri Akademisi Lembaga Konsumen Total Jawaban Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah 1= Sangat besar 5 41,67 2 33,33 7 19,44 2= Besar 4 33,33 1 7,69 1 20 2 33,33 8 22,22 3= Cukup besar 2 16,67 8 61,54 3 60 1 16,67 14 38,90 4= Kecil 1 8,33 4 30,77 1 20 1 16,67 7 19,44 Total 12 100 13 100 5 100 6 100 36 100 Pertanyaan 3 : Menurut Anda bagaimana proporsi setiap instansi dalam pengambilan keputusan? Kelompok Responden Pemerintah Industri Akademisi Lembaga Konsumen Total Jawaban Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah 1= Berimbang 10 90,91 6 46,15 2 40 3 60 21 61,76 2= Tidak berimbang 1 9,09 7 53,85 3 60 2 40 13 38,24 Total 11 100 13 100 5 100 5 100 34 100 Tabel 15 pada Pertanyaan 1 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden 55,56 dari 36 responden menyatakan bahwa hanya sebagian aspirasi mereka diterima atau diakomodasi dalam pengambilan keputusan saat penetapan suatu standar. Responden yang menyatakan hal tersebut sebagian besar dari kelompok industri 92,31 dari 13 responden kelompok industri. Hal ini berbeda dengan kelompok pemerintah yang menyatakan bahwa aspirasi mereka diterima sepenuhnya di dalam pengambilan keputusan dalam penetapan suatu standar 75 dari 12 responden kelompok pemerintah. Perbedaan persepsi ini akan menjadi penghambat dalam penerapan standar. Kelompok industri menganggap bahwa standar yang dibuat adalah bukan hasil kesepakatan yang adil dikarenakan tidak semua aspirasinya diterima di dalam pengambilan keputusan dalam penetapan standar tersebut. Untuk itu, mekanisme dan pelaksanaan dalam pengambilan keputusan perlu diperbaiki agar semua stakeholder yang terlibat tidak ada yang merasa tidak atau kurang diperhatikan dalam menyampaikan aspirasinya. Tabel 15 pada Pertanyaan 2 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden 38,89 dari 36 responden menyatakan bahwa pengaruh mereka di dalam pengambilan keputusan saat penetapan standar cukup besar. Responden yang menyatakan bahwa pengaruhnya kecil dan cukup besar dalam pengambilan keputusan penetapan standar sebagian besar dari responden kelompok industri 30,77 dan 61,54 dari 13 responden kelompok industri. Sebagian besar responden kelompok pemerintah menyatakan bahwa pengaruhnya sangat besar dan besar di dalam pengambilan keputusan saat penetapan suatu standar 41,67 dan 33,33 dari 12 responden kelompok pemerintah. Perbedaan penilaian tersebut juga dapat memperlihatkan persepsi ketidakadilan di dalam pengambilan keputusan saat penetapan suatu standar, terutama bagi kalangan industripelaku usaha. Tabel 15 pada Pertanyaan 3 memperlihatkan pendapat responden terhadap proporsi setiap instansi dalam pengambilan keputusan saat penetapan standar. Meskipun secara total sebagian besar responden 61,76 dari 34 responden menyatakan bahwa proporsi setiap instansi sudah seimbang, tetapi jika dilihat per kelompok responden akan terlihat penilaian yang berbeda. Sebagian besar kelompok responden industri menyatakan bahwa saat ini proporsi setiap instansi dalam pengambilan keputusan penetapan suatu standar tidak berimbang. Dari total 13 responden kelompok industri, 53,85 menyatakan tidak berimbang, sedangkan 46,15 yang menyatakan berimbang. Hal sebaliknya dinyatakan oleh responden kelompok pemerintah yang hampir seluruhnya menyatakan bahwa proporsi pengambilan keputusan sudah berimbang. Dari total 11 responden, 90,91 kelompok responden pemerintah menyatakan berimbang, sedangkan hanya 9,09 yang menyatakan tidak berimbang. Hal tersebut menunjukkan perbedaan persepsi lagi antara responden kelompok pemerintah dan kelompok industri.

D. Prinsip Efektif dan Relevan