Tentang Direktorat Standardisasi Produk Pangan BPOM RI

b. perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro; c. penetapan sistem informasi di bidangnya; d. kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu : 1 perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang standardisasi nasional; 2 perumusan dan penetapan kebijakan sistem akreditasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium; 3 penetapan Standar Nasional Indonesia SNI; 4 pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidangnya; 5 penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di bidangnya.

2. Tentang Direktorat Standardisasi Produk Pangan BPOM RI

Sebelum mengkaji kebijakan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Direktorat Standardisasi Produk Pangan berupa peraturan atau penetapan wajib standar, terlebih dahulu perlu diketahui mengenai profil lembaga ini. Hal ini diperlukan agar dalam mengkaji kebijakan yang dikeluarkannya lebih fokus dan terarah, sehingga dihasilkan suatu kajian yang efektif dan mudah diaplikasikan pada lembaga tersebut. Fungsi pengawasan keamanan pangan di Indonesia terutama dilakukan oleh BPOM RI. Direktorat Standardisasi Produk Pangan, Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya adalah bagian yang berwenang untuk menyusun kebijakan berupa peraturan atau penetapan wajib standar untuk mendukung pelaksanaan fungsi pengawasan BPOM RI tersebut. A. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Standardisasi Produk Pangan BPOM RI BPOM, 2008 Tugas Pokok Direktorat Standardisasi Produk Pangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI adalah, sebagai berikut:  menyiapkan perumusan kebijakan,  menyusun pedoman, standar, kriteria prosedur, dan  melaksanakan pengendalian, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengaturan dan standardisasi produk pangan Fungsi Direktorat Standardisasi Produk Pangan adalah: 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis; penyusunan pedoman, standar, kriteria dan prosedur; pengendalian dan pemantauan; pemberian bimbingan dan pembinaan, di bidang pengaturan dan standardisasi bahan baku dan bahan tambahan pangan, pangan khusus dan pangan olahan. 2. Penyusunan rencana dan program standardisasi produk pangan 3. Koordinasi kegiatan fungsional pelaksanaan kebijakan teknis di standardisasi produk pangan 4. Evaluasi dan penyusunan laporan standardisasi produk pangan 5. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya. Output yang dihasilkan dari kegiatan Direktorat Standardisasi Produk Pangan BPOM RI adalah berupa standar. Standar yang dimaksud di sini terdiri atas Peraturan, Pedoman, Code of Practice, dan peran untuk mendukung posisi delegasi RI pada sidang Codex. B. Rencana Strategi BPOM RI BPOM, 2008 Visi BPOM RI adalah menjadi institusi pengawas obat dan makanan yang inovatif, kredibel dan diakui secara internasional untuk melindungi masyarakat. Adapun misi BPOM RI adalah: 1. Melakukan pengawasan pre-market dan post-market berstandar internasional 2. Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten 3. Mengoptimalkan kemitraan dengan pemangku kepentingan di berbagai lini 4. Memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri dari obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan 5. Membangun organisasi pembelajar Learning organization Grand strategis BPOM RI dalam kurun waktu lima tahun 2010–2014 adalah:  Memperkuat sistem regulatory pengawasan obat dan makanan  Memperkuat sistem regulatory pengawasan pangan C. Sasaran BPOM, 2008 Sasaran dari Direktorat Standardisasi Produk Pangan BPOM RI adalah:  Seluruh standar pangan yang berlaku diakui secara nasional dan internasional.  Seluruh pangan harus memenuhi standar tersebut.  Semua kode praktis, pedoman dan standar di-mandatori-kan diberlakukan wajib dalam bentuk peraturan perundang–undangan. D. Indikator Keberhasilan BPOM, 2008 Indikator keberhasilan program Direktorat Standardisasi Produk Pangan BPOM RI adalah:  100 standar pangan yang berlaku diakui secara nasional dan internasional  100 pangan harus memenuhi standar tersebut  100 kode praktis, pedoman dan standar di-mandatori-kan diberlakukan wajib dalam bentuk perundang–undangan

3. Tentang Peran Pemerintah Daerah dalam Standardisasi Keamanan Pangan Nasional