SPSS versi 16. Berdasarkan uji coba dengan nilai galat 5, didapatkan nilai validitas seluruh pertanyaan adalah lebih besar
dari 0,361 dan nilai reliabilitas seluruh tabel yang akan diuji korelasi adalah lebih besar dari 0,60. Oleh karenanya, kuesioner
terbukti valid dan reliabel. Untuk lebih jelasnya mengenai nilai dari uji validitas dan reliabilitas keseluruhan dapat dilihat dalam
Lampiran 2.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data a.
Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini dilakukan analisis deskriptif untuk data yang bersifat kualitatif. Analisis deskriptif adalah bentuk
analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu contoh. Analisis deskriptif
digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh melalui kuesioner. Data dikelompokkan berdasarkan jawaban yang
sama ke dalam tabel. Setelah data dikelompokkan ke dalam tabel, selanjutnya jawaban-jawaban dipersentasekan
berdasarkan jumlah responden. Persentase tersebut merupakan jawaban paling dominan dari masing-masing peubah yang
diteliti. Rumusnya sebagai berikut : fi
Σ fi …...……………………………..5 Keterangan:
P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu
Σ fi = Total jawaban
b. Fungsi Borda
Dalam penelitian ini didapat data mengenai peringkat unsur bauran produk yang paling mempengaruhi dalm
peralihan merek pasta gigi di kalangan konsumen. Data yang didapat kemudian diolah dengan metode Fungsi Borda. Fungsi
P = x 100
Borda merupakan metode yang dipakai untuk menetapkan urutan peringkat preferensial Marimin, 2004. Unsur bauran
produk dengan posisi peringkat atas diberi nilai lebih tinggi dengan unsur bauran produk pada posisi peringkat berikutnya
dalam suatu perbandingan berpasangan. Peneliti memberi bobot 0 - 9 pada tiap unsur bauran
produk yang telah diperingkatkan oleh konsumen. Nilai 9 adalah untuk unsur bauran produk terpenting, nilai 8 untuk
unsur dengan peringkat kedua terpenting, dan begitu seterusnya hingga peringkat 10 yang mendapat bobot 0. Setelah itu bobot
tiap unsur bauran produk dijumlahkan untuk mengetahui unsur bauran produk mana yang dinilai paling berpengaruh dalam
keputusan perpindahan merek pasta gigi konsumen.
c. Uji Korelasi Kanonik
Uji korelasi Kanonik adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara dua gugus
peubah. Uji Korelasi Kanonik digolongkan pada statistik multivariat. Menurut Santoso 2010, semua data untuk uji
korelasi Kanonik bertipe metrik, yakni data interval atau data rasio.
Prinsip dari metode ini adalah membentuk suatu kombinasi linear dari setiap gugus peubah dependen dan
independen sedemikian sehingga korelasi di antara kedua gugus peubah tersebut menjadi maksimum. Nilai korelasi
Kanonikal didapatkan dari operasi aritmatika matriks korelasi kedua himpunan peubah variat Kanonikal. Kekuatan korelasi
antara peubah yang tergabung dalam variat kanonikal yang sama dinyatakan dalam ragam bersama shared variance,
sedangkan hubungan antara variat kanonikal yang berbeda dinyatakan dalam indeks redundansi redundancy index.
Interpretasi koefisien variat kanonikal, mencakup tiga 3 besaran, bobot kanonikal canonical weights, muatan
kanonikal canonical loadings dan muatan-silang kanonikal canonical cross-loadings.
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan uji korelasi Kanonikal, dilakukan uji normalitas data untuk mengubah data
ordinal yang didapatkan dari kuesioner ke dalam bentuk interval. Uji normalitas harus dilakukan karena uji korelasi
Kanonikal hanya dapat dilakukan terhadap data parametrik, yaitu berupa data dengan skala interval atau rasio. Uji
normalitas dilakukan dengan bantuan software Minitab. Setelah dilakukan uji normalitas, data interval dapat diuji korelasinya.
Uji korelasi Kanonik dilakukan terhadap sekelompok peubah X dan sekelompok peubah Y. Peubah X terdiri dari 26
pernyataan yang merupakan penjabaran persepsi konsumen terhadap 10 unsur bauran produk pasta gigi Pepsodent Reguler.
Untuk unsur bauran produk keanekaragaman diwakili oleh pernyataan Pepsodent Reguler memiliki ukuran beragam X
1
. Untuk unsur bauran produk mutu diwakili oleh pernyataan
Pepsodent Reguler dapat membersihkan gigi X
2
, Pepsodent Reguler dapat mencegah timbulnya karanglubang gigi X
3
, Pepsodent Reguler dapat membuat nafas segar X
4
, Pepsodent Reguler rasa pastanya khas X
5
dan Pepsodent Reguler adalah pasta gigi bermutu X
6
. Untuk unsur bauran produk desain, diwakili oleh pernyataan bahwa warna pasta dari Pepsodent
Reguler telah sesuai harapan X
7
. Untuk unsur bauran produk bentuk, diwakili oleh pernyataan bahwa wujud pasta Pepsodent
Reguler sesuai dengan kebutuhan X
8
. Untuk bauran produk merek, diwakili oleh pernyataan bahwa merek Pepsodent
Reguler memiliki kesan yang positif X
9
, merek Pepsodent Reguler memiliki daya tarik saat dipromosikan X
10
, merek Pepsodent Reguler memiliki ciri khas X
11
dan merek Pepsodent Reguler mudah diingat X
12
. Untuk unsur bauran produk kemasan dan label, diwakili oleh pernyataan bahwa
kemasan Pepsodent Reguler mampu melindungi produk dari kerusakan fisik atau berkurangnya kuantitas produk X
13
, desain kemasan Pepsodent Reguler menarik X
14
, warna kemasan Pepsodent Reguler menarik X
15
, bentuk kemasan Pepsodent Reguler menarik X
16
, bahan kemasan Pepsodent Reguler menarik X
17
, ukuran kemasan Pepsodent Reguler dapat menjawab kebutuhan konsumen X
18
, kemasan Pepsodent Reguler praktis X
19
, kemasan Pepsodent Reguler menunjukkan pasta gigi yang bermutu X
20
, tercantum label BPOM RI pada kemasan Pepsodent Reguler X
21
, tercantum label Halal pada kemasan Pepsodent Reguler X
22
. Untuk unsur bauran produk ukuran, diwakili oleh pernyataan ukuran
netto Pepsodent Reguler telah sesuai harapan X
23
. Untuk unsur bauran produk pelayanan diwakili oleh pernyataan
bahwa Pepsodent Reguler menyediakan fasilitas layanan konsumen yang baik X
24
. Untuk unsur bauran produk jaminan, diwakili oleh pernyataan Pepsodent Reguler
menawarkan jaminan higienis atas produknya X
25
. Untuk unsur bauran produk pengembalian, diwakili oleh pernyataan
bahwa Pepsodent Reguler menawarkan penggantian atas produknya yang cacat X
26
. Keseluruhan pernyataan yang merupakan indikator persepsi konsumen terhadap bauran
produk Pepsodent Reguler tersebut X
1
-X
26
dianalisis korelasinya terhadap tingkatan peralihan merek, yaitu berniat
membandingkan Y
1
, telah beralih merek Y
2
dan merekomendasikan merek lain Y
3
. Uji korelasi Kanonikal dilakukan menggunakan bantuan software STATISTICA 8.
merek. Akan tetapi, harga belum sepenuhnya menciptakan kesetiaan konsumen akan suatu merek. Berbagai unsur bauran pemasaran yang lain
juga berasosiasi dalam menciptakan loyalitas konsumen. Hal ini dapat dilihat dari berbagai alasan konsumen untuk beralih merek, dengan kata
lain konsumen tidak hanya memperhatikan fungsi keuntungan fungsional, tetapi juga keuntungan emosional.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN