Faktor-Faktor Penyebab Peralihan Merek Pasta Gigi di kalangan

Tabel 5. Hasil uji tabulasi silang merek pasta gigi yang digunakan saat ini dengan jumlah merek pasta gigi favorit Merek yang digunakan Saat Ini Jumlah Merek Favorit Total Satu Lebih dari Satu Tidak Ada Gemar Berganti Merek Pepsodent Reguler 30 21 5 56 Pepsodent Herbal 4 2 1 7 Ciptadent 0 4 3 7 Close Up 5 7 3 15 Pepsodent Whitening 1 1 2 Sensodyne 2 0 2 Formula 2 4 6 Zact 0 1 1 2 Pepsodent Fresh Center 1 1 0 2 Pepsodent Complete 12 1 1 Total 46 41 13 100 Pearson Correlation 0,056 Nilai nyata 0,582 Data pada Tabel 5 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan alasan antara merek yang digunakan saat ini dengan jumlah merek pasta gigi favorit. Hal ini tampak dari nilai nyata 0,056 yang lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai galat 0,05.

4.3. Faktor-Faktor Penyebab Peralihan Merek Pasta Gigi di kalangan

Mahasiswa 4.3.1. Dari Bauran Produk Dalam penelitian ini, ingin diketahui faktor-faktor penyebab peralihan merek pasta gigi di kalangan mahasiswa. Diajukan tabel berisi 10 unsur bauran produk berikut lima 5 pilihan berisi pendapat mahasiswa mengenai seberapa kuat hubungannya terhadap peralihan merek. Terdapat lima 5 pilihan, yaitu sangat tidak setuju STS, tidak setuju TS, netral N, setuju S dan sangat setuju SS. Berdasarkan survei, didapatkan data yang ditampilkan pada Tabel 6. Tabel 6. Penilaian terhadap unsur bauran produk yang berhubungan dengan peralihan merek pasta gigi Unsur Bauran Produk Penilaian Konsumen mahasiswa Total STS TS N S SS Keanekaragaman 4 22 25 41 8 100 Mutu 2 4 12 15 56 100 Desain 2 4 12 56 26 100 Bentuk 1 19 39 38 3 100 Merek 1 20 39 36 4 100 Kemasan dan label 2 17 40 37 4 100 Ukuran 3 3 20 57 17 100 Pelayanan 5 13 39 35 8 100 Jaminan 4 9 41 39 12 100 Pengembalian 5 7 25 36 27 100 Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa unsur bauran produk keanekaragaman disetujui oleh 41 konsumen mahasiswa sebagai unsur yang berhubungan dengan peralihan merek pasta gigi. Artinya, bagi mayoritas mahasiswa, keanekaragaman produk adalah salah satu faktor yang cukup penting untuk dipertimbangkan ketika akan berganti merek pasta gigi. Hanya sedikit 8 mahasiswa yang sangat tidak menyetujui bahwa unsur ini adalah unsur yang berhubungan dengan peralihan merek. Untuk unsur bauran produk mutu, sejumlah 56 mahasiswa menyatakan sangat menyetujui jika unsur bauran produk ini dikaitkan dengan peralihan merek pasta gigi. Hal ini berarti bahwa alasan utama konsumen mahasiswa beralih merek pasta gigi dalam lingkup bauran produk adalah mutu dari pasta gigi yang bersangkutan. Mutu yang baik dari suatu produk akan menimbulkan suatu persepsi positif di mata mahasiswa yang berujung pada kepercayaan mahasiswa terhadap produk bersangkutan. Apabila sudah percaya, mahasiswa cenderung loyal dan kemungkinan peralihan merek menipis. Sebaliknya, mahasiswa cenderung beralih merek pasta gigi ketika tidak puas terhadap mutu produk pasta gigi yang telah digunakan. Untuk unsur bauran produk desain, mayoritas mahasiswa 56 menyatakan setuju bahwa bauran produk tersebut terkait dengan peralihan merek pasta gigi. Di sisi lain, hanya 2 mahasiswa yang sangat tidak menyetujui adanya hubungan antara unsur bauran produk desain dengan peralihan merek. Berdasarkan survei, mayoritas mahasiswa menyatakan netral mengenai unsur bauran produk bentuk, merek, kemasan dan label, pelayanan dan jaminan terkait dengan peralihan merek pasta gigi. Persentase yang memilihnya adalah 39, 39, 40, 39 dan 41. Hal ini mengindikasikan bahwa beberapa unsur tersebut dianggap mahasiswa tidak terlalu kuat hubungannya dengan penyebab beralih merek pasta gigi. Untuk bauran produk ukuran dan pengembalian, mayoritas mahasiswa menyetujui bahwa kedua unsur tersebut berkaitan dengan penyebab beralih merek pasta gigi. Persentase mahasiswa yang memilihnya adalah 57 dan 36. Hal ini menunjukkan bahwa dua 2 unsur tersebut cukup penting dipertimbangkan mahasiswa ketika akan beralih merek pasta gigi. Setelah dilakukan analisis deskripstif, dilakukan pula analisis terhadap peringkat unsur bauran produk yang memiliki hubungan terkuat dengan peralihan merek menggunakan metode fungsi Borda. Berdasarkan survei dengan metode Borda, didapatkan hasil bahwa unsur bauran produk mutu mendapatkan nilai tertinggi dari mahasiswa, yaitu sejumlah 869. Hal ini menunjukkan bahwa bagi mahasiswa, mutu merupakan unsur bauran produk yang sangat penting dan paling memengaruhi dalam keputusan peralihan merek pasta gigi. Hasil ini terbukti sejalan dengan hasil analisis deskriptif mengenai unsur bauran produk yang paling berkaitan dengan peralihan merek pasta gigi. Dengan hasil tersebut, dapat diindikasikan bahwa setiap produsen pasta gigi dituntut untuk selalu mampu menjaga mutu produknya serta meningkatkan persepsinya sebagai produk bermutu di mata mahasiswa. Di sisi lain, apabila mahasiswa tidak puas terhadap mutu suatu produk pasta gigi, mahasiswa memiliki kecenderungan untuk membandingkannya dengan pasta gigi pesaing. Jika produk pesaing lebih bermutu dan mampu memenuhi kebutuhan serta keinginannya, maka kecenderungan peralihan merek semakin kuat. Bahkan setelah beralih merek dan merasa puas dengan mutu produk pasta gigi pesaing, mahasiswa bisa saja merekomendasikan kepada rekan di sekitarnya untuk turut menggunakan produk pesaing. Hal ini harus sangat diwaspadai produsen, karena apabila hal ini seringkali terjadi maka lama kelamaan produk perusahaan dapat menurun tingkat pernjualannya dan berujung pada kehancuran produk di pasaran. Untuk lebih jelas mengenai hasil survei tentang jumlah nilai peringkat kepentingan dari tiap unsur bauran produk dalam memengaruhi mahasiswa pasta gigi untuk berpindah merek dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jumlah nilai dari peringkat kepentingan unsur bauran produk dalam pengaruhnya terhadap alasan peralihan merek mahasiswa Unsur Bauran Produk Total Nilai Mutu 869 Merek 546 Ukuran 447 Jaminan 450 Desain 440 Kemasan dan label 402 Pelayanan 395 Keanekaragaman 392 Bentuk 350 Pengembalian 205 Setelah diketahui bahwa mutu adalah unsur bauran produk yang paling penting bagi mahasiswa dalam beralih merek pasta gigi berdasarkan analisis fungsi Borda, selanjutnya ingin diketahui apakah terdapat keterkaitan antara karakteristik responden dengan jawaban peringkat unsur bauran produk penyebab peralihan merek pasta gigi, oleh karenanya dilakukan uji tabulasi silang. Hasil uji tabulasi silang secara lengkap dapat dilihat dalam Lampiran 7. Nilai nyata untuk tiap peringkat unsur bauran produk terhadap empat 4 karakteristik responden dapat dilihat dalam Lampiran 7. Dari tabel di Lampiran 7 terlihat adanya nilai nyata, yaitu nilai yang menggambarkan ada atau tidaknya hubungan antar peubah dalam tabulasi silang. Selain nilai nyata, terdapat pula nilai korelasi Pearson yang menggambarkan keeratan hubungan antar peubah dalam tabulasi silang. Untuk peringkat satu misalnya, nilai nyata terhadap karakteristik tempat tinggal, jenis kelamin, usia dan jumlah uang saku adalah sebesar 0,721, 0,858, 0,720 dan 0,320 yang menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan alasan antara unsur bauran produk yang nomor satu paling terkait peralihan merek dengan empat karakteristik responden karena keempat nilai nyata adalah lebih besar dari galat 0,05. Dari keseluruhan nilai dalam tabel didapatkan hasil bahwa perbedaan karakteristik responden dalam hal tempat tinggal, jenis kelamin, usia dan uang saku tidak memiliki keterkaitan dengan perbedaan jawaban peringkat unsur bauran produk yang dianggap paling berpengaruh dalam beralih merek pasta gigi. Hal ini dapat dilihat dari seluruh nilai nyata yang lebih besar dari 0,05 galat.

4.3.2. Dari Non Bauran Produk

Selain alasan peralihan merek dari bauran produk, mahasiswa juga diberikan pertanyaan mengenai alasan peralihan merek dari non bauran produk. Pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa adalah berupa pertanyaan terbuka yang isinya “Selain alasan berdasarkan bauran produk, apakah alasan lain yang menyebabkan Anda beralih merek pasta gigi ?”. Kemudian peneliti melakukan uji tabulasi silang antara alasan mahasiswa beralih merek dari non bauran produk dengan empat 4 karakteristik responden, yaitu tempat tinggal, jenis kelamin, usia dan uang saku. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji tabualasi silang antara alasan mahasiswa beralih merek dari non bauran produk dengan masing-masing karakteristik responden, dapat dilihat dalam Tabel 8, 9, 10 dan 11. Tabel 8. Tabulasi silang antara tempat tinggal responden dengan alasan beralih merek di luar lingkup bauran produk Alasan Tinggal Bersama Total Keluarga KostKontrak Asrama Harga 8 24 32 Tidak ada alasan lain 7 21 28 Ketersediaan produk 2 6 8 Hanya ingin mencoba- coba 2 11 13 Kecocokan dengan produk 2 15 17 Hadiah 1 1 Iklan 0 1 1 Total 22 78 100 Pearson Correlation 0,102 Nilai nyata 0,314 Tabel 8 menunjukkan bahwa mayoritas dari mahasiswa yang memilih harga, tidak ada alasan lain di luar bauran produk, ketersediaan produk, hanya ingin mencoba-coba, kecocokan dengan produk dan iklan mayoritas adalah mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga kostkontrakasrama. Sementara itu, untuk alasan hadiah, hanya responden yang bertempat tinggal bersama keluarga yang memilihnya. Data pada Tabel 8 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan alasan beralih merek pasta gigi dari non bauran produk dengan karakteristik tempat tinggal. Hal ini tergambar dalam nilai nyata 0,314 yang jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai galat 0,05. Tabel 9. Tabulasi silang antara jenis kelamin reponden dengan alasan beralih merek dari non bauran produk Alasan Jenis Kelamin Total Laki-Laki Perempuan Harga 17 15 32 Tidak ada alasan lain 12 16 28 Ketersediaan produk 5 3 8 Hanya ingin mencoba- coba 8 5 13 Kecocokan dengan produk 7 10 17 Hadiah 0 1 1 Iklan 1 1 Total 50 50 100 Pearson Correlation 0,013 Nilai nyata 0,900 Tabel 9 menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki memilih harga, tidak ada alasan di luar bauran produk, ketersediaan produk, hanya ingin mencoba-coba, kecocokan dengan produk dan iklan sebagai alasan di luar bauran produk yang terkait dengan peralihan merek pasta gigi. Sementara itu, untuk alasan hadiah, hanya responden wanita yang memilihnya. Data pada Tabel 9 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan alasan beralih merek pasta gigi dari non bauran produk dengan karakteristik jenis kelamin responden. Hal ini tergambar dalam nilai nyata 0,900 yang jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai galat 0,05. Tabel 10. Tabulasi silang antara usia responden dengan alasan beralih merek dari non bauran produk Alasan Usia Total 17-18 tahun 19-20 tahun 21-22 tahun 22 tahun Harga 1 17 14 32 Tidak ada alasan lain 2 18 8 0 28 Ketersediaan produk 1 4 3 8 Hanya ingin mencoba-coba 2 6 4 1 13 Kecocokan dengan produk 1 11 5 0 17 Hadiah 1 0 1 Iklan 1 1 Total 7 56 36 1 100 Pearson Correlation -0,013 Nilai nyata 0,900 Tabel 10 menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa yang memilih harga, tidak ada alasan di luar bauran produk, ketersediaan produk, hanya ingin mencoba-coba, kecocokan dengan produk dan berada di kisaran usia 19-20 tahun. Sementara itu, untuk alasan hadiah dan iklan, hanya mahasiswa berusia 21- 22 tahun yang memilihnya. Data pada Tabel 10 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan alasan beralih merek pasta gigi dari non bauran produk dengan karakteristik usia responden. Hal ini terbukti dalam nilai nyata 0,900 yang jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai galat 0,05. Tabel 11. Tabulasi silang antara jumlah uang saku reponden dengan alasan beralih merek di luar lingkup bauran produk Alasan Jumlah Uang Saku per Bulan Total ≤500. 000 500.001 - 750.000 750.001 - 1.00.000 1.000.001 - 1.250.000 1.250.001 - 1.500.000 Harga 6 12 14 32 Tidak ada alasan lain 9 14 4 0 1 28 Ketersediaan produk 2 2 3 1 8 Hanya ingin mencoba-coba 1 5 6 1 13 Kecocokan dengan produk 4 4 5 3 1 17 Hadiah 0 1 1 Iklan 0 1 1 Total 22 38 33 5 2 100 Pearson Correlation 0,078 Nilai nyata 0,443 Tabel 11 menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih harga, ketersediaan produk, hanya ingin mencoba-coba, kecocokan dengan produk dan iklan sebagai alasan di luar bauran produk yang terkait dengan peralihan merek pasta gigi memiliki uang saku bulanan berkisar antara Rp. 750.000 – Rp. 1.000.000. Sementara itu, untuk alasan hadiah, hanya responden dengan uang saku Rp. 500.000 – Rp. 750.000 yang memilihnya. Mayoritas mahasiswa yang menyatakan tidak memiliki alasan dari non bauran produk untuk beralih merek pasta gigi mayoritas memiliki uang saku bulanan sebesar Rp.500.000 – Rp.750.000. Data pada Tabel 11 menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan alasan beralih merek pasta gigi dari non bauran produk dengan karakteristik uang saku per bulan responden. Hal ini tergambar dalam nilai nyata 0,443 yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan nilai galat 0,05.

4.4. Persepsi Mahasiswa Mengenai Merek Produk Pepsodent Reguler