III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua yang meliputi 3 tiga wilayah distrikkecamatan yaitu : Distrik Kaureh, Distrik Unurum
guay, dan Distrik Kemtuk. Penelitian dilaksanakan selama 3 tiga bulan, mulai
Maret 2010 hingga Mei 2010. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1.
3.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menekankan pada penggambaran dan penjelasan terhadap fenomena yang ada serta hubungan antar
faktor yang berpengaruh Yin, 1997. Validasi data penelitian menggunakan metode triangulasi yaitu penelusuran data atau infromasi dari tiga sisi, pertama, data primer
dari hasil observasi lapangan, hasil wawancara dan survei terhadap informan; kedua, data sekunder berupa dokumen kebijakan, dokumen perijinan pemanfaatan kayu, dan
dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan pemanfaatan kayu; ketiga, dari analisis data yang dilakukan terhadap data primer dan sekunder.
3.3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam in depth interview, survei, dan penelusuran dokumen. Informan adalah orang yang
diperkirakan menguasai dan memahami data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian Bungin, 2007. Penentuan informan dilakukan secara purposive
dengan pertimbangan informan tersebut memahami kondisi pemanfaatan kayu yang terjadi, memiliki kapasitas yang mewakili kelompok stakeholders tertentu dan atau
terlibat aktif dalam kegiatan pemanfaatan kayu. Klasifikasi informan sebagai berikut : Masyarakat adat, yang terdiri dari pemilik ulayat yang terlibat kegiatan
pemanfaatan kayu tanpa perijinan, dan yang pernah terlibat dalam kegiatan IPK-MA. Swasta,
yang terdiri dari pedagang perantara, perwakilan pemegang ijin pemanfaatan kayu, pemegang ijin industri pengolahan hasil hutan kayu, dan pemegang ijin
penjualan kayu untuk kebutuhan lokal. Pemerintah, Dinas Kehutanan, Bapedalda, dan Bagian Hukum Setda Kab.Jayapura. Kelompok Interest lain, perwakilan anggota
DPRD Kabupaten Jayapura, perwakilan lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan, dan di bidang pemberdayaan masyarakat adat. Jenis data, cara
pengumpulan data, dan analisis data dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jenis, Cara Pengumpulan, dan Analisis Data No.
Jenis Data Pengumpulan Data
Analisis Data 1.
Kebijakan Perijinan
IPHH Penelusuran Dokumen
Kebijakan Analisis Isi
Kebijakan ROCCIPI
2. Pendapat Masyarakat
dan pemerintah ttg Kebijakan IPHH
Wawancara Mendalam
3. Pihak-Pihak yg terlibat
dalam kegiatan
pemanfaatan kayu
tanpa legalitas Observasi dan Wawancara
Mendalam Analisis Saluran
Pemasaran
4. Bentuk
kerjasama antara masyarakat adat
konsumen kayu
Industrikios kayu Observasi dan Wawancara
Mendalam
5. Bentuk Kayu yang di
jual, volume kayu, dan harga kayu
Observasi dan Wawancara mendalam
6. Pendapatan Masy adat
dr keg IPK-MA, IPK, tanpa perijinan
Observasi, Wawancara Mendalam dan Penelusuran
dokumen yg berhubungan dengan kompensasi kpd Masy
adat Analisis
Pendapatan
7. Pendapatan PEMDA
dari keg pemanfaatan kayu tanpa ijin oleh
masyarakat Observasi dan Wawancara
mendalam
8. Pendapatan PEMDA
dari keg pemanfaatan kayu sesuai perijinan
yg
ada IPK
IUIPHHK Wawancara dan penelusuran
dokumen setoran DRPSDH
9. Pendapat Stakeholder
ttg keg Pemanfaatan Kayu tanpa legalitas
oleh Masyarakat adat Wawancara Mendalam
Analisis Stakeholder
10. Kepercayaan
masyarakat terhadap manfaat hutan, aturan
tertulis,tidak tertulis, kepatuhan, kerjasama,
dan perusahaan Wawancara dan Survei
Analisis Efektifitas
Kelembagaan Adat
11. Pemahaman
masyarakat terhadap
aturan adat
yang mengatur
hubungan masyarakat
dengan hutan
Wawancara dan Survei
3.4. Analisis Data 3.4.1. Analisis Kebijakan Content Analysis