Letak Geografis Penduduk GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Letak Geografis

Kabupaten Jayapura terletak di antara 129 o 00’16” – 141 o 01’47” Bujur Timur dan 2 o 23’10” Lintang Utara dan 9 o 15’00” Lintang Selatan, dengan batas-batas wilayah admisnistrasi sebagai berikut : a. Sebelah Utara berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Kabupaten Sarmi; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Tolikara; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom; d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sarmi. Luas wilayah Kabupaten Jayapura 17.514 Km 2 yang berbagi dalam 19 Distrik kecamatan dan 139 Kampung Desa dan 5 Kelurahan. Jarak ibukota distrik yang menjadi lokasi penelitian dengan Ibukota Kabupaten Jayapura Kota Sentani dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Jarak Ibukota Distrik dengan Ibukota Kabupaten Jayapura No. Distrik Jarak ±KM Keterangan 1. Kemtuk 22 Permukaan jalan telah diaspal 2. Unurumguay 79 Permukaan jalan telah diaspal 3. Kaureh 224 ± 70 Km telah diaspal, ±150 Km permukaan tanahkerikil. Sumber : Data Profil Kab. Jayapura, 2009

4.2. Penduduk

Penduduk Kabupaten Jayapura tahun 2009 berjumlah 134.013 jiwa. Dengan jumlah laki-laki sebanyak 72.629 jiwa dan perempuan sebanyak 61.384 jiwa. Jumlah penduduk dan sebaran penduduk berdasarkan jenis kelamin pada lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamin No. Distrik Kep.Keluarga Laki-laki Perempuan Jumlah 1. Kemtuk 811 2.134 2.016 4.150 2. Unurumguay 508 1.186 970 2.156 3. Kaureh 3.831 9.178 5.414 14.592 Sumber : Data Profil Kab. Jayapura, 2009 Jumlah penduduk di Distrik Kaureh lebih tinggi dibanding Distrik Kemtuk dan Unurumguay hal ini disebabkan di Distrik Kaureh terdapat Perkebunan PT. Sinas Mas Group. Karyawan perkebunan berasal dari kabupaten-kabupaten lain di Papua maupun dari luar Papua. Komposisi penduduk berdasarkan suku papua dan non papua dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini. Tabel 9. Komposisi Penduduk berdasarkan Suku Papua dan Non Papua No. Distrik Papua Non Papua Jumlah 1. Kemtuk 3.744 406 4.150 2. Unurumguay 1.828 328 2.156 3. Kaureh 9.655 4.937 14.592 Sumber : Data Profil Kab. Jayapura, 2009 Mayoritas mata pencaharian penduduk di lokasi penelitian adalah berkebun dengan mengusahakan komoditi kakao, pinang, dan kelapa. Luas lahan kakao, pinang, dan kelapa dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Luas Lahan Perkebunan Masyarakat di Lokasi Penelitian No. Distrik Luas Lahan Perkebunan Masyarakat Hektar Kakao Pinang Kelapa 1. Kemtuk 928 27 31 2. Unurumguay 184 8 12 3. Kaureh 563 16 17 Sumber : Data Profil Kab. Jayapura, 2009

4.3. Kondisi Hutan

Dokumen yang terkait

Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua

0 18 274

Pola Konsumsi Pangan Masyarakat Papua (Studi Kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua)

2 15 162

Kajian Patologi Hog Cholera Kasus Outbreak Tahun 2006 Di Kabupaten Jayapura Provinsi Papua

7 37 132

TESIS KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT BERDASARKAN OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA.

0 4 14

PENDAHULUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT BERDASARKAN OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA.

0 2 20

TINJAUAN PUSTAKA KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT BERDASARKAN OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA.

0 4 41

KESIMPULAN DAN SARAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA TERHADAP PERLINDUNGAN HAK ULAYAT MASYARAKAT HUKUM ADAT BERDASARKAN OTONOMI KHUSUS BAGI PROVINSI PAPUA.

0 4 7

Analisis kelayakan finansial dan ekonomi perusahaan kayu gergajian merbau dan woodworking terintegrasi di Papua studi kasus di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom

0 30 138

ANALISIS PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN PUSKESMAS OLEH MASYARAKAT Analisis Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan Puskesmas Oleh Masyarakat Di Kecamatan Ngrampal Kabupaten Sragen.

0 1 14

PENGAMBILALIHAN TANAH YANG DITERLANTARKAN OLEH MASYARAKAT ADAT DI SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA, PROVINSI PAPUA DITINJAU DARI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN TANAH TERLANTAR.

0 0 1