Hipotesis penelitian KAJIAN PUSTAKA

54 Sesuai dengan desain penelitian di atas maka urutan kegiatan penelitian yang akan dilakukan sebagai berikut : 1. Perencanaan Tahap perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Dalam penelitian ini pihak yang melakukan tindakan adalah guru kelas, sedangkan yang melakukan pengamatan adalah peneliti. Merencanakan tindakan yang akan dilakukan dan menentukan hal apa saja yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu mengenai bermain playdough untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita kategori sedang kelas III SDLB di SLB Damayanti Yogyakarta. 2. Pelaksanaan tindakan Melaksanakan tindakan penelitian yang berupa kegiatan bermain playdough di dalam kelas untuk meningkatkan kemampuan motorik halus siswa tunagrahita kategori sedang kelas III SDLB di SLB Damayanti Yogyakarta. Tindakan dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan, selama 1x60 menit tiap pertemuan. 55 3. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap penerapan permainan playdough yang sedang berlangsung di dalam kelas. 4. Refleksi Refleksi yaitu menyajikan hasil pencapaian yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan sebelumnya. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan tindakan dan memperoleh bentuk revisi tindak lanjut yang lebih baik.

C. Prosedur Penelitian

1. Persiapan pelaksanaan penelitian tindakan a. Observasi dan wawancara Tujuan diadakannya observasi dan wawancara dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh data dan informasi mengenai keadaan sekolah, khusunya kelas III di SLB Damayanti Yogyakarta baik secara fisik maupun non fisik, yang meliputi saranaprasarana dalam proses pembelajaran, aktifitas siswa selama pembelajaran, kondisi kelas dan kondisi siswa serta untuk mengetahui kesediaan pihak sekolah bahwa kelas III digunakan sebagai lokasi penelitian. Hasil observasi ini dapat digunakan sebagai menentu metode atau media pembelajaran yang tepat dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak 56 tunagrahita kategori sedang khusunya kelas III di SLB Damayantia Yogyakarta. b. Penyusunan usulan penelitian tindakan Usulan penelitian tindakan merupakan rencana keseluruhan mengenai apa saja yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan, dalam hal ini untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita kategori sedang kelas III melalui pembelajaran dengan menggunakan permainan playdough. 2. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan dilakukan dalam bentuk siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa komponen yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Dalam penelitian ini prosedur penelitian tindakan dilakukan secara kolaboratif oleh peneliti dan guru kelas III SLB Damayanti Yogyakarta. Dalam prosedur penelitian tindakan kelas yang diterapkan dapat dilihat pada langkah- langkah sebagai berikut : a. Tahap perencanaan Perencanaan ini disusun oleh peneliti dan guru kelas III melalui diskusi dengan maksud menyusun: 1 Tujuan : agar memudahkan pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan dalam usaha meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita kategori sedang melalui pembelajaran dengan permainan playdough.