52
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas classroom action research dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian
tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah
tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut
Wina Sanjaya, 2011:26. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah perbaikan dan
peningkatan praktik di kelas secara berkesinambungan Zainal Aqib, 2006:18. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan berkolaborasi dengan
guru kelas di Sekolah Luar Biasa Damayanti. Kolaborasi dilakukan mulai dari perencanaan hingga refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti dan
guru kolaborator melakukan diskusi dalam menetapkan masalah dan menentukan tindakan yang akan diberikan kepada siswa. Pada tahap
tindakan, terjadi kolaborasi antara guru dan peneliti dalam memberikan contoh mempraktekkan permainan playdough dan membantu guru
mengatur jalannya kegiatan bermain playdough. Pada tahap refleksi yaitu
53
tahap penilaian, guru yang melakukan tindakan sedangkan peneliti sebagai pengamat.
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita kategori sedang melalui penerapan bermain
playdough sebagai tindakannya. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak tunagrahita kategori sedang.
B. Desain Penelitian
Jenis desain penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart sebagaimana dikutip oleh Wijaya Kusumah 2010:21, yang
berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan,
dan refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Model desain penelitian tindakan kelas menurut
Kemmis dan Mc Taggart dijelaskan melalui gambar di bawah ini :
Gambar 1. Model Desain Kemmis dan Mc Taggart